Di dalam kamar yang sunyi senyap terlihat seorang wanita sedang tertidur pulas. Jam beker yang sejak tadi menjerit pun hanya dianggap nyanyian indah pengantar tidurnya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar hotelnya dengan tidak sabaran. Bunyi ketukan yang dihiasi dengan bunyi bel yang terus berbunyi tetap tak bisa mengganggu tidur indahnya. Lelah, akhirnya orang di luar sana memilih jalan pintas yang dianggap tak pantas.
Ting, pintu terbuka. Sang tersangka masuk dengan wajah tak berdosa. Kamar adalah tujuan utamanya.
"Kemana dia?" tanya tersangka pertama.
"Tidur," jawab tersangka kedua.
Mereka berdua memilih langsung menuju ke kamar. Saat pintu kamar terbuka, mereka hanya bisa mengelus dada. Berharap sang putri tidur secepatnya dapat hidayah.
"Athena mumpung dia tidur, bagaimana jika sepatu-sepatunya kita jual. Lumayan buat modal keliling dunia."
"Ya," dengan cuek Athena menjawab.
Tersenyum, tersangka pertama mendekat, belum sempat niatnya terlaksana, sang pemilik langsung terjaga.
"Kyaaa, jangan sentuh anak-anakku Jessi..."
Seperti memiliki kontak batin, Aphrodite terjaga dan langsung menjauhkan wanita yang dipanggil jessi dari TKP. Jessi yang melihat betapa murkanya Aphrodite mendadak naik darah. Sementara Athena memilih menyerah dan keluar.
"Kau, berani sekali memarahiku. Kau pikir siapa disini yang patut marah!" Jessi memancing pertengkaran.
"Tentu saja aku marah, kau ingin menjual anak-anakku kan?" Aphrodite memakan pancingan.
"Iya. Kenapa? Kau tidak suka?"
"Suka, dengan begitu aku bisa punya alasan untuk beli yang baru. Maksudku, jangan sepatu yang itu, yang itu murah. Ayo aku tunjukkan koleksiku yang lebih mahal. Biar uangnya lebih banyak."
Shock, Jessi benar-benar lupa siapa aphrodite sebenarnya. Dia kira setelah lama tak berjumpa, Aphrodite sudah berubah. Ya dia memang sudah berubah, berubah menjadi semakin gila. Menghela napas, Jessi memilih menyerah.
"Dite, cepat siap-siap. Kita sudah sangat terlambat. Kau tidak ingin ketinggalan pertunjukannya bukan?"
Tersadar, tanpa kata-kata Aphrodite langsung berlari ke kamar mandi. Jessi yang melihatpun memutuskan untuk keluar. Jika dia tidak keluar sekarang, mungkin akan terjadi pertumpahan darah. Memiliki teman luar biasa seperti Aphrodite benar-benar menguras emosinya.
"Thena, kita duluan saja. Dia masih mandi. Aku tidak mau terlambat melihat pertunjukannya."
"Ok."
Athena dan Jessica keluar tanpa pamit. Tidak lama kemudian, Aphrodite keluar dari kamar dengan dandanan yang sangat sempurna. Mengedipkan mata, Aphrodite melihat kesegala arah.
"Kosong, dimana mereka? Apa tadi hanya halusinasi?" batinnya.
Mengangkat bahu, Aphrodite memilih keluar menuju basement tempat mobilnya terparkir indah.
Dengan langkah tergesa karena sudah terlambat, Aphrodite mendadak lupa. Lupa di mana mobilnya terparkir indah. Panik, Aphrodite mondar-mandir seperti orang gila. Berhenti, Aphrodite mendadak mendapat pencerahan. Dengan santai dibukanya aplikasi di group Whatsapp-nya.
LAphroditeD
Aku diperkosa di basement hotelSatu kalimat sederhana yang sangat bermakna itupun diketiknya. Tertawa kesetanan, Aphrodite semakin terlihat menggila.
Satu menit berlalu, Aphrodite masih sabar.
Lima menit, kesabarannya mulai menipis.
Sepuluh menit, kalimat sumpah serapah mulai terangkai indah di kepalanya.
Dua puluh menit, dia mulai murka.
Di menit yang ke dua puluh dua sesaat sebelum Aphrodite benar-benar murka, terdengar suara mobil menuju ke arahnya.
Saat mobil tepat berada di sampingnya, Aphrodite masuk tanpa diperintah. Diam, sepanjang perjalanan dia hanya bungkam. Berharap sang tersangka membujuknya dengan uang. Tapi sayang, sepertinya harapannya terlalu tinggi. Pada kenyataannya sang tersangka yang tak lain adalah Jessi dan Athena bahkan tidak menganggapnya ada.
Semakin kesal, Aphrodite memilih mencari pelampiasan.
"Ditempat Hera aku harus bisa menuntut balas. Jika aku tidak bisa membalas ke mereka berdua, maka aku akan membalas ke para pendosa lainnya," batinnya tersenyum setan.
tbc,

KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha
Hombres LoboAphrodite adalah dewi kecantikan yang namanya sudah mendunia. Lambang kecantikan yang selalu membuat para wanita iri. Bagaimana jika Aphrodite terlahir kembali di masa sekarang. Akankah kisah hidupnya seindah bentuk fisiknya. "Kau adalah penipu ulun...