WARNING! Typo Berserakan!
HAPPY READING! 😘👬
…
👬
…
👬
Namjoon yang sudah berada dikamar Han ahjumma merasa bingung saat pintu itu sama sekali tidak bergeming menandakan ada orang didepannya. Sepertinya, Han ahjumma sedang keluar rumah. Tapi apa Han ahjumma selalu meninggalkan rumah ini setiap saat? Bagaimana dengan Jungkook? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?“Ah, aku baru ingat. Tadi Han ahjumma memberikan nomernya padaku. “ ucap Namjoon pada dirinya sendiri seraya mencari sebuah kertas disaku jasnya dan segera memasukkan nomer itu ke dalam ponselnya. Dan tidak lupa menekan tombol panggil disana. Dan tersambung.
“Yeobseo? Han ahjumma? “
“.........”
“Apa?!! Jadi kau tidak akan pulang beberapa minggu ini? “ tanya Namjoon dengan wajah terkejut khasnya.
“........”
“Ah, Gwenchanayo. Kami bisa mengatasinya. “
“.........”
“Baiklah. Ne. Sampai bertemu nanti. “ ucap Namjoon seraya menutup panggilan.
‘Aneh sekali.... Kenapa Han ahjumma pergi tanpa bilang terlebih dahulu. Apa selalu seperti ini? ‘ batin Namjoon yang merasa ada keganjalan.
.
.
.
“Apa yang kau lakukan tadi? Bagaimana jika dia merasa risih dengan kehadiran kita? Kau ini! “ gerutu Taehyung pada Jimin saat menuruni tangga rumah itu.“Mwoya?” tanya Jin yang baru saja mencuci piring.
“Jimin berbuat sesuka hatinya pada Jungkook. Hyung tau kan, Jungkook sulit berkomunikasi dengan orang asing? “ tanya Taehyung sambil duduk di sebuah sofa yang tidak jauh dari dapur. Jin pun mengangguk mengiyakan.
“Aku kan hanya mencoba berteman dengannya! Lagian tadi dia tidak keberatan. Kau terlalu berlebihan! “ protes Jimin seraya mengambil gelas dan menungkan air minum kedalamnya. Ya, rasanya tenggorokan nya sangatlah kering. Karena ia tidak sempat minum tadi.
“Bagaimana pun kau tidak boleh bersikap seperti itu padanya. Jika traumanya kambuh bagaimana? Kau mau bertanggung jawab?“ ucap Yoongi yang mulai menanggapi. Hoseok yang hanya mendengar perdebatan mereka hanya menggelengkan kepala. Jimin yang merasa tidak ada yang mau membelanya hanya mengerucutkan bibirnya dan pergi meninggalkan para hyungnya dan juga Taehyung.
“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya. “ ujar Jungkook sambil terus memegang tangannya yang terbungkus kain kasa itu.
“Jungkook-ah! Cobalah keluar dari kamar menyeramkan ini dan berbaur dengan kami!” kata-kata itulah yang membuat Jungkook berpikir. Perkataan Jimin terputar kembali pada ingatannya.
“Apa aku perlu mencobanya? “ tanyanya lagi seraya menatap tangannya yang terluka itu.
.
.
.
“Hyung! Apa kau sudah menemui Han ahjumma? “ tanya Hoseok pada Rapmon yang terlihat menghampiri mereka. Rapmon hanya menggeleng lemas.“Kenapa? Apa dia sedang pergi? “ tanya Jin seraya menyeruput teh yang tadi ia buat.
“Dia sedang ijin, anaknya sakit parah. Jadi ia tidak akan pulang beberapa minggu kedepan. “ jelas Rapmon sambil menjatuhkan bokongnya diatas sofa yang diduduki para sahabatnya yang lain. Mereka pun mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book II
Fiksi Penggemar"Kalian dimana? " "Kita akan melindungimu! " . . ---- "Angin selalu berada dibawah sayap-ku! Aku tidak bisa terbang--" "Panggil nama kita! Dan kita akan datang, Jungkook! " BROTHERSHIP nih... 👏 BACA AJA DULU... psti ga nyesel! 😊 ff ini terinspir...