WARNING TYPOOOOOOOO!!!
HAPPY READING!!🚑
🚑🚑
🚑🚑🚑Di sebuah atap rumah susun, seorang pemuda sedang mengawasi rumah mewah bertingkat yang tidak jauh dari sana. Lebih tepatnya, tempat tinggal ketujuh namja tampan selama mereka berada di Daegu.
Namja itu, bernama Lee Taeyong. Dia sedang mengawasi tempat tinggal tuan muda Jeon dengan teropong kesayangannya.
"Aish... Kenapa aku tidak bisa melihatnya dengan jelas? Padahal teropong ku ini cukup canggih dan masih berfungsi. Kurasa. " gerutu namja bersurai hitam itu.
Beberapa menit kemudian, Taeyong menajamkan onix matanya saat mendapati seorang pria keluar dari rumah itu. Tunggu. Ia men-zoom teropong canggih nya secara perlahan.
Tiba-tiba matanya membulat. Dan tubuhnya menegang. Genggamannya menguat memegang teropong.
"Taetae-hyung? " lirihnya. Pria yang diamati melangkah pergi dan berbelok di persimpangan jalan.
"Bogoshipo-yo... " tak terasa liquid bening jatuh di kelopak matanya.
.
.
Jungkook merasa tubuhnya begitu segar setelah berendam air hangat. Sejenak ia menatap nakas yang berada tepat di samping tempat tidurnya. Larat. Lebih tepatnya menatap kearah ponsel hitam-nya.
Selang beberapa menit, ia akhirnya mengambil ponsel itu sedikit ragu. Entah apa yang tadi ia pikirkan dan rencanakan. Sepertinya... Ia berencana menelepon seseorang."Yeobseo? " ucap seseorang dari seberang sana. Deg! Tuan Jeon. Ya, Jungkook sedang menghubungi appa-nya sekarang.
"A-appa... " lirih Jungkook menahan rasa rindu yang amat menusuk didalam hatinya. Entahlah... Semua yang dikatakan appa-nya sebelumnya seakan hanyalah angin berlalu. Ia masih tidak percaya, appa yang ia sayangi mengatakan hal menyakitkan seperti itu.
"Ck... Ada apa kau meneleponku? " Dingin. Itu yang pertama Jungkook tangkap dari ucapan itu.
"A-aku... "
"Apa kau bodoh?!! Sudah aku katakan, PERGILAH DARI HIDUPKU! "
'Deg! '
Tidak! Tidak! Ia bukan appa-ku!! Pikir Jungkook. Dia tidak bisa lagi menahan air matanya yang sudah menumpuk di kelopak matanya.
"PERGILAH DARI HIDUPKU!! KAU PEMBAWA SIAL! DAN INGAT! JANGAN TUNJUKKAN DIRIMU DI DEPAN PUBLIK! " menyakitkan. Jungkook masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan pria paruh baya itu kepadanya. Ini bukan yang ia harapkan sebelum memutuskan untuk menghubungi tuan Jeon itu. Apa yang terjadi pada appa? Pikirnya.
"M-mian... A-appa. Aku akan mengunjungimu nanti. Aku berada di-" isakan kecil terdengar dari suara Jungkook.
"GEUMANHAE!! aku tidak berharap kau datang kepadaku. Aku hanya berharap kau MATI! " isakan Jungkook semakin bertambah saat perkataan buruk itu keluar dari mulut appa-nya sendiri.
"Hiks... Appa... Wae?? Mianhae.... Hiks..." ucap Jungkook lirih. Kakinya melemas. Dan akhirnya ia terjatuh terduduk diatas lantai kamarnya yang begitu dingin. Tapi rasa dingin itu tidak sebanding dengan hati dan jantungnya yang mulai membeku dan tidak berfungsi.
"CUKUP!! Sudah aku katakan... PERGILAH! PERGI DARI HIDUPKU UNTUK SELAMA-LAMANYA!!"
'Bip. '
Jungkook benar-benar hancur sekarang. Appa nya tidak menginginkanya. Dadanya sesak. Uluh hatinya sakit seperti tertimpa beban berat. Matanya tidak henti-hentinya mengeluarkan cairan bening itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/109721776-288-k125619.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book II
Fanfiction"Kalian dimana? " "Kita akan melindungimu! " . . ---- "Angin selalu berada dibawah sayap-ku! Aku tidak bisa terbang--" "Panggil nama kita! Dan kita akan datang, Jungkook! " BROTHERSHIP nih... 👏 BACA AJA DULU... psti ga nyesel! 😊 ff ini terinspir...