Day by Day

5.3K 506 5
                                    

WARNING!!  Typo Bertebaran!!
Abaikan judulnya! 😂
HAPPY READING!!

🔥
🔥🔥
🔥🔥🔥

“Yeobseo? “

“.....”

“Mwo? “ teriak Namjoon yang terlihat kaget.

“Baiklah. Kita akan segera kesana”

Bip'

“Ada apa? “ tanya Jin yang mulai panik melihat wajah Namjoon.

“Jungkook... Pingsan. “ jawab Namjoon lemas.
.

.

.
“Jungkook!  Bangunlah.  Maafkan hyung! Ne? Hiks... Hiks.. “ ucap Jimin sambil menggenggam tangan Jungkook yang terbaring di kamarnya. Taehyung yang melihat itu merasa bingung harus berkata apa. Jungkook masih belum sadarkan diri dari satu jam yang lalu. Entah apa yang terjadi,  bahkan ada bekas lebam di pelipisnya.

“Sudahlah,  Jim. “ ucap Taehyung mencoba menenangkan Jimin yang terus menangis.

“Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri,  Tae. “ gerutu Jimin sesekali menyeka air matanya kasar dari pipinya.

“Ini kecelakaan. Bukan sepenuhnya kesalahanmu. “ ujar Taehyung lagi, berusaha tenang.

‘Brakk! ‘

Pintu kamar itu terbuka kasar keempat namja lain pun menghampiri Jimin dan Taehyung dengan raut wajah yang tak jauh beda dari mereka. Panik.

“Apa kau sudah gila,  Jim?!!” teriak Jin menatap tajam Jimin.

“Mianhaeyo,  hyung. “ ucap Jimin lirih. Tidak ada keberanian sedikit pun untuk menatap para hyungnya saat ini. Ia hanya menundukkan kepalanya dalam.

“Apa dia masih belum sadar,  Tae?” tanya Namjoon berusaha menahan emosinya dan lebih memikirkan keadaan Jungkook sekarang. Jin yang awalnya ingin memarahi Jimin habis-habisan melirik seorang namja yang terbaring tidak sadarkan diri di atas kasur big size di depannya.

“Jungkook-ie... “ ucapnya parau sambil mengelus surai cokelat Jungkook lembut. 

Flashback on~

“Hyung gomawoyo.... Aku senang sekali bisa keluar rumah bersamamu. “ ucap Jungkook seraya tersenyum. Jimin pun mengangguk. Mereka sedang berjalan menuju halte bus. Dan jangan lupakan beberapa paper bag yang di jinjing mereka. Ya. Jimin sudah mengabulkan permintaan Jungkook,  membeli keperluan sekolahnya.

Sesekali Jungkook berlari-lari kecil mendahului langkah hyung yang lebih pendek darinya itu. Dan sudah berapa kali juga Jimin meneriakki nama Jungkook,  agar anak itu berhenti berlari mendahuluinya. Dan pada sampai,

‘Bruk! ‘

Jungkook terjatuh. Seseorang yang entah sengaja atau tidak menabraknya dari arah berlawanan dan alhasil Jungkook merasakan sedikit rasa sakit di kakinya. Jimin yang mengetahui adiknya terjatuh,  segera berlari menghampiri Jungkook panik.

“Jungkook!  Gwaenchana?” tanya Jimin melirik setiap inci tubuh Jungkook takut-takut ada yang terluka. Jungkook pun mengangguk,  meyakinkan bahwa dia tidak apa-apa.

“Dasar bocah!  Kalau jalan liat-liat!!  Apa kau buta?? “ teriak namja yang menabrak Jungkook dengan lantang. Jimin yang merasa marah segera mengalihkan pandangannya kearah namja yang berdiri di belakangnya.

Deg! ‘

“Kim Hyo Shik? “

“Jungkook,  ayo pergi dari sini! “ ucap Jimin yang mengabaikan keberadaan Hyo Shik dan lebih memilih membangunkan Jungkook. Jimin berusaha membopong tubuh Jungkook yang sepertinya kakinya terkilir untuk meninggalkan tempat itu. Tapi detik berikutnya...

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang