Mianhae, Hyung!

4.5K 421 5
                                    

WARNING!  Typo typo typo!!
👓 HAPPY READING 👓


☔☔
☔☔☔

“Apa yang aku lakukan?? Hah? Harusnya kau bertanya ‘apa yang dia lakukan padaku?’!! “ jelas Hyo Shik yang meninggikan suaranya.

“Kau yang telah membuatnya dikeluarkan dari sekolah!!” teriak Jungkook yang lebih tepatnya memberanikan diri.

‘Bugh! ‘

‘Srett'

“Kurang ajar sekali kau! “ ucap Hyo Shik setelah memukul perut Jungkook sampai terhempas ke lantai. Tanpa ia sadari lengan kanannya mengenai pecahan kaca. Terasa darah segar telah mengalir menutupi luka itu.

‘Drrt... drrt... Drrrtt'

Ponsel Jungkook berbunyi menandakan panggilan masuk.

“Yeobseo? “

“........”

“Hyung!  A-ku... Aku akan segera keluar. “ sesekali Jungkook meringis merasakan perih pada luka di tangannya. Tapi ia mencoba untuk menahannya agar tidak di dengar hyungnya itu.

‘Bip'

“Ingat!  Urusan kita belum selesai! “ ujar Hyo Shik sambil pergi.

“Aishh.... Kenapa aku begitu lemah? “ gerutu Jungkook sambil mecoba bangkit.

“Akh... Tanganku berdarah lagi. “ protesnya sambil menggunakan jaket yang berada di  tasnya agar para hyungnya tidak akan menyadari itu.
.
.
.

“Kita Pulang! “ teriak ketiga namja tampan yang baru memasukki rumah besar tuan muda Jeon.

“Kookie... Bagaimana sekolahmu hari ini? “ tanya Jimin seraya merangkul tubuh lemas Jungkook. Wajahnya pucat dan lemas,  sedari tadi ia menyembunyikan luka di lengannya pada para hyungnya. Mungkin darah masih terus mengalir disana.

“Seperti biasa hyung. “ Jungkook mencoba tersenyum pada hyungnya agar tidak curiga. Tapi tidak untuk seorang yang sedari tadi memperhatikannya dengan intens.
‘Jungkook-ah,  apa kau baik-baik saja? Apa kau merasa sakit? ‘ batin Yoongi. Heol! Yoongi dengan sikap dinginnya selama ini begitu perhatian pada adik bungsunya.  Dan memang sebenarnya Yoongi salah satu hyung yang sering menutupi kekhawatirannya pada orang lain. Tapi percayalah kekhawatirannya itu melebihi saudara yang lainnya.

“Hyung!  Aku merasa lelah. Aku akan beristirahat di kamarku. “ ucap Jungkook lirih tapi mencoba untuk tetap menampilkan senyumannya.

“Geurae. Istirahatlah! “ timpal Namjoon sambil menganggukkan kepalanya . Setelah mendapatkan ijin dari para hyungnya.  Jungkook segera menuju kamarnya dan memutar knop pintu dengan tangan kirinya,  karena tangan kanannya masih merasa sakit.

Tuan Jeon baru saja mengantar Joon Young,  anaknya check up di rumah sakit terbesar di Seoul. Dan tentu ia tidak sendiri tetapi bersama nyonya Hyemi.

“Selamat siang,  tuan Jeon. “ ujar seorang dokter yang menangani Joon Young.

“Bagaimana tentang kesehatan putraku? Apa ada kemajuan? “ tanya tuan Jeon yang di temani Hyemi.

“Saya meminta maaf sebelumnya. Kanker dalam tubuh putra anda sulit untuk disembuhkan. Satu-satunya jalan untuk menangani kasus ini adalah dengan donor sumsum tulang belakang,  secepatnya. “ jelas dokter itu dengan berat hati.

“Tapi masalahnya adalah tidak ada pendonor sumsum tulang belakang sejauh ini. “ sambungnya lagi. Tuan Jeon dan nyonya Hyemi tertohok mendengar penjelasan dokter. Bagaimana pun Joon Young sudah di anggap anak kandungnya sendiri. Apa lagi Hyemi yang notabene nya ibu kandung Joon Young.

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang