HAPPY READING!!
WARNING! Typo Berantakan!✒
.
✒
.
✒
“Bagaimana jika kita tidur bersama dikamar ini? “ tanya Hoseok.“Apa tidak apa-apa? “ tutur Rapmon yang merasa khawatir.
“Tentu saja. Lagian Jungkook anaknya baik. Ia tidak akan keberatan. “ ujar Jimin sambil melirik kearah Taehyung disampingnya.
“Awas kau kalau macam-macam! “ ancam Taehyung yang mendapat tatapan dari Jimin. Jimin pun hanya terkekeh melihat wajah marah sahabatnya itu.
Setelah mereka berbincang-bincang, mereka memutuskan untuk menginap dikamar Jungkook. Ya, walaupun kamar itu hanya memiliki satu tempat tidur. Mereka membagi tempat, agar bisa tidur disana. Rapmon dan Yoongi tidur di sofa yang cukup besar disudut ruangan, sedangkan yang lain tidur dilantai yang beralaskan karpet dan selimbut.Saat pagi tiba, Jungkook yang baru saja terbangun dari tidurnya tersentak saat kamarnya dipenuhi orang. Ya tentu saja para penjaganya itu yang masih tertidur pulas.
“Apa yang mereka lakukan disini? “ tanya Jungkook pada dirinya sendiri. Dengan hati-hati Jungkook melangkahkan kakinya secara perlahan menuju kamar mandi.
“Ah, aku baru ingat. Kemarin malam penyakitku kambuh. “ batin Jungkook seraya memberhentikan kegiatannya yang sedang menggosok gigi di depan cermin kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri, Jungkook keluar kamar mandi dengan handuk dikepalanya. Ya, dia habis keramas. Matanya membulat saat mendapati semua penjaganya sudah terbangun dan menatap kearahnya.
“Oi, Jungkook! Kau baru saja mandi ternyata. “ sapa Jimin sembari menghampiri Jungkook.
“Apa kau baik-baik saja? Maksudku.... Apa sudah merasa lebih baik?“ tanya Jin kepada Jungkook. Jungkook pun mengangguk seraya tersenyum.
“Wuah! Kau tersenyum? “ ucap Jimin seraya menangkup tubuh Jungkook pelan dan menatap wajah Jungkook dalam. Jungkook yang merasa canggung hanya menundukkan kepalanya.
“Sudahlah, Jim. Lebih baik kita sarapan! Kajja! “ ucap Rapmon yang menyadari kecanggungan Jungkook. Mereka pun mengangguk kecuali Jimin dan Jungkook.
“Kajja! Aku akan memasak makanan yang spesial pagi ini. “ timpal Jin sambil menepuk pundak Jungkook pelan lalu pergi. Langkah Jin diikuti anggota lainnya juga, kecuali Jimin. Pria itu terus tersenyum menatap Jungkook yang masih menunduk.
“Yak! Ayolah kita berteman! Kau tidak perlu sungkan kepada kita! “ ujar Jimin pada Jungkook.
“Terimakasih. “ ucap Jungkook pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Jimin. Jimin pun tersenyum.
“Gwaenchana. Aku bilang kau tidak terlalu sungkan. Ayo kita makan bersama dibawah! “ ajak Jimin seraya menarik Jungkook pelan.
“Tapi—“
“Sudah, kajja! “
“Aku harus membereskan kamarku dulu. “ ucap Jungkook pelan. Jimin pun mengerti dan mengangguk.
“Baiklah. Kita akan menunggumu di meja makan. Jangan lama-lama, ok! “ ujar Jimin seraya meninggalkan Jungkook. Jungkook pun tersenyum tipis lalu mengangguk.
..
.
“Yak! Jimin!! Kau tidak boleh bersikap sepeti itu pada Jungkook! “ teriak Hoseok pada Jimin yang sedang mengambil minum disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book II
Fiksi Penggemar"Kalian dimana? " "Kita akan melindungimu! " . . ---- "Angin selalu berada dibawah sayap-ku! Aku tidak bisa terbang--" "Panggil nama kita! Dan kita akan datang, Jungkook! " BROTHERSHIP nih... 👏 BACA AJA DULU... psti ga nyesel! 😊 ff ini terinspir...