Airport

3.7K 402 20
                                    

WARNING!! Typo Bertebaran!!
HAPPY READING!!

😶
😶😶
😶😶😶

“Ya. Aku membencimu! “ apa yang dikatakan Yoongi itu benar? Tidak mungkin!

Rasanya sebuah hantaman besar jatuh pada tubuhnya. Sesak dan sakit.  Itu yang lebih tepatnya ia rasakan. Jungkook menghapus cepat air matanya.

“Hyung!  Katakan kau hanya bergurau kan?” tanya Jungkook yang mencoba mengulas senyum.

“Hyung... Jawab aku! “ teriak Jungkook sambil menarik-narik lengan Yoongi meminta jawaban. Yoongi kesal. Ia benar-benar kesal saat ini. Bukan karena Jungkook,  tapi masalh lain yang ia dapatkan sebelumnya.

“Berhentilah merengek! Kau membuatku jijik padamu! “ teriak Yoongi sembari mendorong lengan Jungkook kasar. Dan alhasil tubuh Jungkook terjatuh kesamping kursi bus yang ia duduki. Yoongi yang menyadari itu menoleh dengan cepat. Rasa khawatir terlihat dalam matanya. Mianhae.

Segera mungkin Yoongi menekan tombol terdapat di dinding bus dan memutuskan untuk turun dari bus, mencoba mengacuhkan Jungkook yang masih terduduk memegangi kakinya yang terlihat merah.

“Hyu-hyung” kata itu selalu keluar dari mulutnya, walaupun suaranya yang mulai serak. Bagaimana bisa Yoongi meninggalkan Jungkook dalam keadaan seperti ini? Sekali lagi sebuah pertanyaan melintas. Apa hyungnya benar-benar membencinya?
.

.

Yoongi baru saja memasukki rumah Jungkook dengan langkah gontai. Tiba suara yang tiba-tiba menginterupsi menyadarkannya dari bayangan yang tak jelas.

“Dari mana saja kau? “ tanya Jin yang sudah menopang dada di ruang keluarga. Jangan lupakan keempat namja lainnya yang menatap intens kearahnya. Ya,  memang ini terhitung masih terlalu pagi bagi orang-orang bangun dari tidurnya. Ini baru pukul 03.00 KST. Benar-benar pagi-pagi buta. Tunggu. Ia baru menyadari,  di depannya hanya terdapat kelima namja yang ia kenal. Kemana Jungkook?  Apa ia masih belum pulang?

“Hyung.... Kau pergi bersama Jungkook kan? “ tanya Namjoon mencoba tenang. Yoongi gerutkan alisnya bingung. Tentu saja jawaban Yoongi, tidak. Karena memang dia dak pergi bersama Jungkook pada awalnya. Bahkan saat pulang. Mereka hanya bisa disebut berpapasan.

“Kenapa kau diam?? Katakan dimana Jungkook?!! “ teriak Jin yang sungguh merasa khawatir. Khawatir kenapa Yoongi pulang larut dan kenapa adik bungsunya belum juga pulang.

“Aku akan menjelaskan semuanya. “
Kelima namja itu membulatkan matanya kaget setelah mendengarkan penjelasan dari Yoongi. Mereka tidak menyangka Yoongi adalah cucu dari tuan Hwang. Tuan Hwang sangat terkenal akan kekayaan dan perusahaan tambang miliknya.

“Kita harus mencari Jungkook. Kajja! “ ujar Jimin yang merasa sesuatu akan telah terjadi pada Jungkook. Ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri,  jika hal buruk terjadi pada adik kesayangannya itu.

“Maafkan aku. “

“Tidak,  hyung. Aku tau,  itu semua bukan keinginanmu. Bagaimana pun,  kau harus mendengarkan apa kata keluargamu. “ jelas Namjoon sambil menepuk bahu Yoongi pelan.

Ya,  tidak semua hal Yoongi menceritakan semuanya pada mereka. Lebih tepatnya, dia tidak menceritakan bahwa appanya mengancamnya. Dan dia juga tidak memberitahu bahwa ia mendorong Jungkook. Menurut Yoongi itu adalah hal kecil yang tidak perlu di umbar.

“Taehyung-ah... Coba hubungi Jungkook. Dia pasti membawa ponselnya. “ perintah Hoseok pada Taehyung yang sedari tadi membawa ponsel ditangannya.

“Maaf,  aku tidak bisa ikut bersama kalian mencari Jungkook. Aku harus segera membereskan barang-barangku dan pergi ke rumah appa-ku. Tidak lama lagi aku akan pergi ke Jepang.“ jelas Yoongi. Sesungguhnya ada satu kalimat yang sangat ia ingin sampaikan pada ngkook.

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang