Maaf typo bertebaran~
HAPPY READING!!🎈
🎈
🎈
Setelah kejadian pertemuan dengan Ketua agen BTS. Yoongi, Hoseok, Jimin, dan Taehyung memutuskan untuk bergabung ke agensi. Ya. Tentu saja dengan syarat, meraka akan mendapatkan perlindungan penuh. Dan Bang Shi Hyuk pun menyetujuinya. Benar-benar gila. Tidak ada pilihan lain untuk mereka hidup, dengan keadaan seperti itu. Pikir mereka.“Ini adalah tempat tinggal kalian yang baru. Kalian akan tinggal bersama disini.” Ucap sekretaris Son pada ke-empat namja dihadapannya yang baru memasukki sebuah ruangan yang cukup luas. Dengan beberapa kasur bertingkat disana.
“Sekretaris Son! Bukankah kita hanya ber-empat? Tapi kenapa disini ada 6 tempat tidur? Apa dua orang lagi akan tidur bersama kita?“ panggil Hoseok.
““Ck... Kau memang cepat menanggapi sesuatu, Jhope. Kalian disini akan tinggal dengan senior kalian juga. Rapmon dan Jin.” Perkataan sekretaris Son membuat Hoseok sedikit kaget. Nyatanya, nama dia bukanlah Jhope. Melainkan Jung Hoseok.
“Kenapa—“
“Ya. Itu adalah nama samaran yang harus kau gunakan sekarang. “ ucap sekretaris Son seraya tersenyum penuh arti.
“Kau.... Suga. Kau.... V dan kau... tetap Jimin. Nama Jimin di Korea Selatan ini sangat banyak. Jadi kau bisa aman dengan nama-mu. “ jelas sekretaris sambil menunjuk Yoongi, Taehyung dan Jimin secara bergantian saat memberitahu nama samaran mereka. Mereka pun mengangguk paham.
“Baiklah. Kalian bisa beristirahat selama 3 jam. Dan nanti kalian akan di panggil untuk melakukan tugas pertama. “ ucapnya seraya meninggalkan keempat namja disana. Keempat namja itu pun mengangguk mengerti.
Seorang namja tampan, berbaju putih dengan tatapan kosong, menghadap ke arah jendela. Tapi anehnya, jendela itu masih tertutupi oleh gorden cokelat besar yang terkesan elit. Terdengar setiap nafasnya tercekat senada dengan kedipan matanya.
“Tuan muda. Aku membawa sarapan untuk anda! “ teriak seseorang dari luar kamarnya. Sekali namja tampan itu melirik sekilas kearah pintu dan kembali mengarahkan pandangannya kearah jendela tertutup itu. Entahlah. Sepertinya ada keinginan yang ingin sekali dilakukan namja tersebut, yang berhubungan dengan jendela didepannya.
“Tuan, Jungkook! Aku letakkan sarapan tuan disini, ya. Jika tuan membutuhkan sesuatu, panggil saja saya. “ teriak ahjumma itu lagi lalu pergi meninggalkan senampan makanan dengan berbagai menu.
Ya. Namja tampan itu, Jeon Jungkook. Seorang anak konglomerat dari Jeon Se Jin. Seorang konglomerat, yang memiliki banyak garis hitam di catatannya. Beberapa pengusaha yang menghalangi jalannya sudah berhasil ia bunuh. Tentu saja, karena jaringan yang ia miliki. Dia tidak akan tertangkap dengan tuduhan pembunuhannya. Setelah ia membunuh istrinya sendiri pada malam itu. Ia merasa membunuh adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Psycho, memang. Tenang saja. Hal buruk itu tidak ia turunkan kepada anaknya, Jungkook. Sejak kecil Jungkook memiliki penyakit Pneumonia. Saat hal berat yang ia lakukan. Ia pasti merasakan sesak nafas dan disertai dadanya yang sakit.“Appa... Kapan kau datang mengunjungiku? “ tanya Jungkook pada dirinya sendiri.
“Aku sangat merindukanmu. “ lanjutnya. Jungkook memang memiliki trauma pada orang asing. Oleh karena itu, ia tidak pernah keluar dari kamarnya. Bayangan masa lalunya membuat dirinya sangat takut berkomunikasi dengan orang lain. Terutama, bibi Han. Pembantu disana.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book II
Fanfic"Kalian dimana? " "Kita akan melindungimu! " . . ---- "Angin selalu berada dibawah sayap-ku! Aku tidak bisa terbang--" "Panggil nama kita! Dan kita akan datang, Jungkook! " BROTHERSHIP nih... 👏 BACA AJA DULU... psti ga nyesel! 😊 ff ini terinspir...