Real Life

4.1K 373 23
                                    

WARNING TYPOOOOOO!!!
HAPPY READING!!!

💮
💮💮
💮💮💮

*note: tulisan bercetak tebal + miring menggambarkan kejadian di masa lampau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*note: tulisan bercetak tebal + miring menggambarkan kejadian di masa lampau.



立立


Deguman beat musik terdengar memekakkan telinga. Disinilah merekaㅡ Namjoon dan Yoongiㅡ berada.

"Apa kau yakin dia berada disini hyung? " tanya Namjoon. Sebenarnya ia begitu tidak yakin datang ke tempat laknat yang biasa orang Amerika sebut club itu. Tapi apa ia tidak yakin juga pada hyungnyaㅡ Yoongi? Tentu saja ia percaya. Berusaha percaya lebih tepatnya.

"Apa kau meragukanku? " tanya pria berkulit pucat itu dengan nada sarkastik. Sungguh, Namjoon tidak berani melawan.

"T-tentu saja aku percaya. Aku percaya. Kajja hyung! " Namjoon menjawab dengan susah payah.

"Permisi.. Tuan. Ada yang bisa saya bantu? " sebelum Yoongi kembali berucap, seorang pria kekar menghampiri kedua pria tampan yang sedang berdiri linglung ini.

"Ah! Ya. Em... "

"Kami mencari Jackson. Jackson Kim. Apa kau kenal dia? " ucapan Namjoon terputus cepat oleh Yoongi. Tentu saja ia menyadari bahwa adiknya itu sedang gugup sekarang. Jujur saja walaupun mereka dulu bukanlah anak baik-baik, tapi ini pertama kalinya mereka menginjakkan kakinya di tempat berisik itu.

"Ah, tuan Jackson? Tentu saja kami tau. Maaf ada perlu apa ya? " ujar pria berbadan besar itu. Sungguh, Yoongi mulai kesal sekarang. Untuk apa pria di depannya ini menanyakan keperluannya? Memang Jackson siapa dia? Itu tentu saja tidak ada kaitannya dengan orang asing itu. Pria ini terlalu ikut campur, batin Yoongi.

"Sayaㅡ"

"Ada apa ini? " seorang pria berjas datang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Maaf tuan, mereka datang kesini mencari anda. "

'Ah... Jadi dia Jackson Kim. ' batin Namjoon.

Pria berambut merah terang dengan rambut acak-acakan, sungguh tidak sesuai dengan tampilan dari bahu sampai kakinya. Dengan menggunakan kemeja putih dilapisi jas hitam yang tidak terkancing. Dan celana bahan yang pas.

"Untuk apa kalian mencariku? " tanya Jackson.

"Bisakah kita berbicara di tempat lain? " saran Namjoon. Karena apa? Jujur saja telinganya sudah tidak kuat menampung bunyi yang begitu keras di tempat itu.

"Baiklah, kita bicara di ruanganku saja. " ucap Jackson seraya melangkah pergi diikuti Namjoon dan Yoongi.

.

.

Terlihat tuan Jeon yang sedang bersiap-siap melakukan acara amal untuk kampanye-nya. Berbagai bentuk spanduk dan poster tertempel rapi di dinding gedung itu. Kursi dengan sandar rapi tersusun.

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang