Daegu

3.5K 382 26
                                    

WARNING!!  TYPOOOOOO 😱
HAPPY READING!!

🏡
🏡🏡
🏡🏡🏡

'Ceklek! '

Sebuah pintu utama sebuah rumah yang lumayan besar terbuka. Menampilkan ketujuh namja dengan bawaan mereka memasuki rumah besar itu.

"Ah..  Akhirnya sampai juga. " guman Hoseok yang langsung menghepaskan tubuhnya ke atas sofa berlapis kain katun itu.

"Badanku begitu sakit. " gerutu Jimin yang ikut duduk disamping Hoseok.

"Ck. Kalian ini. Ini hanya perjalanan tidak begitu jauh. Lagian kalian hanya  duduk di mobil. Tapi kalian sudah mengeluh! " timpal Namjoon.

"Namjoon benar.  Kalian harus lebih kasian pada kita yang menyetir. Benarkan Yoongi?" ujar Jin yang pada Yoongi yang berada disampingnya. Yoongi hanya mengangguk santai. Ya,  memang selama perjalanan mereka Jin dan Yoongi lah yang paling berjasa. Karena mereka yang menjadi supir untuk kedua mobil yang ketujuh namja itu tumpangi.

"Cih.  Arraseo! Arraseo!! " guman Hoseok yang akhirnya mengalah.

"Ehem...  Hyung!  Aku ingin beristirahat.  Dimana kamarku? " Jungkook dengan ragu akhirnya mengeluarkan suara seraknya. Secepat mungkin mereka menoleh kearah Jungkook berdiri. Oh ya Tuhan. Mereka melupakan adik kecil mereka yang akhir-akhir ini mengalami masa yang sangat sulit.

"Biar hyung antarkan. " ucap Taehyung yang memang sudah mengenal seluk beluk rumah itu. Ya,  karena sebelum hari ini ia telah datang kesini bersama Namjoon untuk mengecek rumah ini yang sudah lama tidak ditempati.

Taehyung membawa Jungkook ke salah satu kamar bernuansa biru tua. Entahlah,  kamar itu seperti sudah disiapkan oleh seseorang. Kurangnya pencahayaan dan gelapnya warna cat lapisan  di tembok,  menambahkan kesan dark disana. Sungguh gelap. Jika tidak ada lampu. Tapi mungkin Jungkook tidak perlu khawatir,  karena disana terdapat lampu. Ayolah... Di jaman sekarang tidak mungkin tidak ada lampu di kota yang bernama, Daegu. Apalagi di sebuah rumah yang cukup besar seperti itu.

"Kau akan tidur disini. Kau suka? " Taehyung memulai memecahkan keheningan yang berlangsung beberapa menit saat Jungkook yang terus memandangi sekeliling kamar.

"Y-ya. Aku suka. Biru adalah salah satu warna kesukaanku. " senyuman itu. Senyuman yang dirindukan semua orang. Jungkook tersenyum kearah Taehyung. Sejenak Taehyung tertegun atas hal sekecil itu. Bukan. Itu bukan hal kecil, tapi sebuah perubahan yang sangatlah baik. Dan berharga.

"Baguslah. Aku senang mendengarnya. " Taehyung menggenggam bahu Jungkook lembut.  Tatapannya tidak pergi ke sisi lain,  selain mata bulat jernih didepannya.

"Jungkook-ah... " Sejenak Jungkook menelan saliva nya susah payah. Ia takut,  jika ia melakukan sebuah kesalahan lagi. Baru kali ini hyung alien-nya itu seserius ini.

".....Tetaplah seperti ini! Tunjukkan senyum manismu kepada kami. "

'Deg! '

'Aku tidak bisa janji,  hyung.' batin Jungkook.

"Eoh.. Arraseoyo... " timpal Jungkook pelan.

"Gomawo. Kita akan selalu berada disampingmu. " pelukan hangat salah satu hyungnya ia dapatkan. Taehyung memuluknya penuh Kasih sayang. Tidak. Ia tidak boleh menangis didepan hyungnya. Ia harus menahannya.

.

.

Berbeda dari penghuni rumah besar itu,  diluar sana terlihat seorang pemuda yang sedang berjalan ragu dengan sebuah ponsel digenggamnya. Lebih tepatnya,  Taeyong.

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang