I Know

3.8K 411 13
                                    

WARNING!!  Typooooooooooo!!
HAPPY READING!!


🎑
🎑🎑
🎑🎑🎑

Sebuah mobil hitam berisi keempat namja nan tampan dengan raut khawatir terlukis di wajah mereka. Kecepatan mobil di kurangi guna untuk menemukan adik tersayang mereka.

Mereka tidak henti-hentinya mengamati jalanan yang mobil mereka lewati. Sesekali helaan napas berat berhembus saat mereka tidak mendapatkan apa yang mereka cari.

“Hyung....  Apa kita tidak akan memberitahu yang lain mengenai ini? “ tanya Yugyeom kepada Yoongi yang sedang fokus menyetir.

“Tidak.  Kita akan berusaha mencari Jungkook dulu untuk hari ini. Jika masih belum ketemu,  baru kita hubungi yang lain. “ tutur Yoongi dengan suara beratnya. Jimin menghela napas dalam.

“Apa mungkin Jungkook diculik? “ tanya Taehyung asal. Ketiga namja yang lain menoleh ke arah Taehyung yang duduk dibelakang bersama Yugyeom. Yoongi mengernyit bingung.

“Kau benar. Tapi siapa yang menculiknya? “ Jimin akhirnya membuka suara. Yoongi berfikir sejenak.

“Astaga! “ Yoongi menginjak rem mendadak.

“Ada apa hyung? “ tanya Taehyung yang begitu kaget saat merasakan tubuhnya terlonjak kaget ke depan. Begitu pun yang lain.

“Kenapa aku begitu bodoh! Aku melupakan sesuatu yang penting. Hal yang baru aku sadari sekarang.“

“Mwo? “

“ Appa-ku. Aku tidak jadi berangkat ke Jepang hari ini. Lebih tepatnya, kabur dari bandara— “ Kenapa Yoongi baru mengingat ancaman-ancaman yang appanya memberikan untuk Jungkook jika dia tidak pergi?  Aishh....  Pabo!!

“Aku begitu yakin. Dalang hilangnya Jungkook adalah perbuatan appa-ku. “ sambungnya. Tepat sekali!
Secepat mungkin Yoongi merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang. Suara eorang operator terdengar dari seberang telepon.

“Sial! “umpat Yoongi mematikan panggilannya.

“Ada apa hyung? “ tanya Jimin yang penasaran dengan raut Yoongi yang tiba-tiba berubah.

“Tidak tersambung. “

“Terus. Apa yang harus kita lakukan? “ Sungguh.  Yugyeom ikut khawatir,  walaupun dia belum mengerti dengan permasalahan yang telah terjadi itu. Tapi Jungkook merupakan sahabatnya.

Yoongi segera menancapkan gas dengan kecepatan cepat.  Satu tempat yang ia pikirkan sekarang.  Rumah tuan Min. Bahkan sudah tidak sudi lagi ia menyebut pria tua itu dengan embel-embel ‘appa’.
.

.

Jungkook berusaha membuka matanya saat ia merasakan air membasahi tubuh dan wajahnya. Perih. Itu yang pertama ia rasakan. Luka yang sama sekali belum diobati terkena air dengan tak lazimnya. Ya,  pria yang tadi menumpahkan seember air ke tubuh dan wajahnya tanpa perasaan. Cih!  Tidak punya hati.  Apa ia tidak tau tubuh Jungkook sudah tidak berdaya seperti itu?

“Bangun kau bocah pemalas! “ pria itu berhenti dengan kegiatannya saat menyadari Jungkook sedikit telah membuka matanya.

“Ap-apa yang a-kan ka-kau lakukan lagi padaku? “ ucap Jungkook lirih.   Rasanya, salah satu organ vitalnya sudah tidak berfungsi sekarang. Ia seakan mati rasa. Sulit bernapas,  sesak. Dan kepalanya berputar.

“Menurutmu,  bagaimana reaksi appa-mu saat tau keadaan seperti ini? “ Pria itu menyeringai dibalik maskernya.

“D-dia... Pa-sti me-nyelamatkanku.. Shh... “ jawab Jungkook berusaha tetap menahan rasa sakit pada tubuhnya. Pria bermasker itu tertawa lantang,  seakan tanpa beban.

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang