Sacrifice

3.2K 364 60
                                    

WARNING TYPOOOOOOO!!!
HAPPY READING!!

💎
💎💎
💎💎💎

'Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!'

'Aku akan menebus kesalahan masa lalu-ku kepadamu, tuan muda Jeon Jungkook! '

.

.

"Ah... Aku merindukan Jungkook. " ucap Hoseok yang baru saja merebahkan tubuhnya di sofa.

"Yak! Bangunlah! Duduk dengan benar. " ujar Yoongi. Hoseok pun tidak bisa melayangkan protes. Siapa yang tidak takut dengan Yoongi?

"Aku juga rindu padanya. Walaupun baru saja kita mendengar suaranya." helaan nafas terdengar berat pada ucapan Jimin tersebut.

"Aku harap dia baik-baik saja. " timpal Jin. Di sertai anggukan yang lain. Ya, sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga. Entahlah apa yang sedang menganggu pikiran mereka. Rasanya ada yang mengganjal.

"Sebenarnya, aku kurang yakin saat mengantarkan Kookie ke rumah itu." ujar Namjoon.

"Lagian, apa yang membuatnya ingin kembali ke rumah itu? Jelas-jelas rumah itu neraka baginya. " gerutu Taehyung. Lagi-lagi yang lain mengangguk setuju.

"Perasaanku tidak enak." ucap Jin. Semua tatapan bersih bobrok  padanya seakan meminta melanjutkan ucapannya.

"Aku pikir tuㅡ"

'Ting tong! ' ucapan Jin terputus dengan suara bel rumah itu. Namjoon pun memutuskan untuk segera membuka pintu dengan berat hati. Tidak biasanya ada yang bertamu.

"AnnyeonghaㅡHan ahjumma? " untuk apa wanita ini datang kemari? Pikir Namjoon.

"Oh! Annyeonhaseo Namjoon-ah.. "

.

.

Jungkook terlihat sedang menelusuri jalanan untuk kembali ke rumah sakit. Ya, setelah ia mengisi perutnya tadi. Sakit di perutnya sedikit berkurang setelah ia isi. Mungkin ini adalah faktor ia belum makan sejak kemarin.

"Ah, apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanyanya pada diri sendiri.

"Haruskah aku menyetujui operasi itu?" sambungnya.

"APA MAKSUDMU?!! " gerakan tangan Jungkook yang baru saja akan menyentuh knop pintu ruangan Joonypung terhenti saat mendengar teriakan dari dalam. Teriakan yang mendominasi dan tajam serta tegas. Siapa lagi kalau bukan.....? Niat Jungkook memasuki ruang rawat itu, pupus sudah. Ia mematung dia depan pintu.

"K-kita batalkan saja operasi ini." ucap nyonya Kim menjawab setenang mungkin.

"JANGAN BERCANDA!! Tidak ada lagi jalan keluar!!" sepertinya emosi tuan Jeon sudah berada di ubun-ubun.

"Kumohon jangan berteriak,  Joonyoung bisa terbangun. " harap wanita itu pada sang suami.

"Aku tidak tega pada Jungkook. Di-dia sudah banyak menderita selama ini. " sambungnya. Tuan Jeon memalingkan wajahnya sejenak.

"Lalu kau tega pada Joonyoung?! Dia masih kecil! " nada kemarahan masih terdengar pada kalimat itu.

"Aku tau. Aku mencintai Joonyoung, tapiㅡ" ucapa nyonya Jeon terhenti saat tubuhnya di tarik ke dekapan sang suami. Air matanya mengalir deras. Mengapa hal seperti ini harus terjadi pada anaknya?

"Ayo kita lakukan! Biarkan Jungkook memberikan sumsumnya untuk Joonyoung. " usapan demi usapan dirasakan nyonya Jeon pada punggungnya.

"Apa kau tidak menyayangi Jungkook? Dia anak kandungmu! "

(EDITING) Wind Beneath My Wings [BTS•Brothership] ✔ ㅡgo to Book IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang