#800 in Short Story (14 Juni 2017)
Setiap individu punya alasan. Alasan lebih memilih untuk mencintai, alasan lebih memilih untuk tetap bersama, alasan lebih memilih untuk diam, bahkan alasan lebih memilih untuk berlalu.
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Terima kasih kepada ALLAH SWT. karena sudah memberikan pemikiran yang luar biasa sehingga saya memiliki niat yang luar biasa untuk menulis.
Terima kasih kepada kedua orang tua saya dan saudara saya UuzArifkhan yang telah mengerikan support yang luar biasa sehingga saya dapat menuliskan kisah ini.
Jika ditanya apakah kisah ini nyata atau tidak. Saya juga bingung. Karena kisah nyata masa-masa SMA saya terlalu mainstream dan terlalu nyesek-nyesek gimana gitu. Tapi ada beberapa yang saya ambil dari perasaan nyata saya saat bersama teman saya.
Terima kasih juga kepada teman-teman DNFC, AAS, teman-teman dunia maya, serta teman-teman dunia nyata yang mau menyempatkan diri membaca cerita saya.
Terima kasih untuk rosyalinaa yang sejak awal mendukung saya untuk menulis. Bahkan yang awalnya saya berniat unpublish namub akhirnya nggak jadi. Hehe
Berikut kita lihat cover yang telah dibuatkannya 1.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cover ini dikirimkannya ketika hari pertama saya menulis severanday yang ntah saya juga lupa tanggal berapa waktu itu.
2.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan akhirnya saya memutuskan untuk memilih salah satu dari mereka.
Terima kasih kepada para reader yang terus mensupport saya melalui wall wattpad, DM wattpad, comment di cerita saya, DM instagram, maupun comment di foto-foto tentang info perkembangan cerita saya di instagram. Terima kasih juga kepada para sider. Saya tidak marah kepada kalian. Mungkin saja kalian membaca karya saya ketika kalian offline sehingga lupa memvote karya saya atau kalian masih belum tahu cara memvote. :))))))))). Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada reader yang telah memberikan votenya untuk karya saya. Jujur saja saya bukanlah orang yang pelit menberikan vote. Karena dengan memberikan vote setidaknya saya bisa menghargai karya kalian. Tanpa kalian meminta saya untuk membaca atau votment cerita kalian saya akan melakukan itu kepada kalian para reader karya saya. Mari biasakanlah memberi jejak setelah kita membaca. Agar author yang baik hati seperti saya dapat bermanfaat untuk kalian para author yang menjadi reader tetap karya saya.
Sekian curahan hati author. Salam sayang dan salam cinta untuk semua readerku.... 💙💚💛💜