Kalo lo cowok, lo pasti tau harus bersikap apa.
( M. Iqbal Prasetya )
...
Setelah mendengar penuturan Oliv tadi, Iqbal melepaskan cengkramannya yang semula berada di kerah seragam Rian.
"Dia bukan barang yang bisa lo jadiin taruhan. Gue gak masalah kalo lo juga naksir dia tapi gue mohon hargain perasaan dia. Kalo lo cowok, lo pasti tau harus bersikap apa." kata Iqbal lalu meninggalkan lapangan.
Bel berbunyi membuat kerumunan yang berada di lapangan segera kembali ke kelas masing-masing.
Iqbal melangkah menuju kelasnya. XI Ipa 2. Kelas yang berada di sebrang gedung Ips. Ia masih terbayang saat tadi selesai upacara dan memerhatikan Oliv hingga Oliv yang berjalan sendiri sambil melamun, membuat ia melangkah kearahnya dan satu yang ia syukuri, ia tidak terlambat menyelamatkan gadis itu dari bola basket yang melambung cepat kearahnya. Iqbal tersenyum mengingatnya. Gadis itu berbeda dengan yang lainnya. Sikap acuh dan ekspresi wajahnya yang tenang yang membuat Iqbal langsung jatuh hati padanya. Iqbal masih ingat sekali awal pertemuan mereka. Saat itu saat MOS hari kedua. Iqbal dan 7 anggota osis lainnya merupakan seksi keamanan yang bertugas menjaga parkiran serta gerbang sekolah. Saat itu peserta MOS wajib turun jam 7 tepat tapi ada beberapa yang terlambat dan berada di luar pagar sekolah yang sudah terkunci.
Flashback ON
Iqbal yang awalnya berada di parkiran tidak tau apa-apa hingga salah seorang temannya berkata, "Bal, lo yang urus anak baru yang telat deh. Gue yang disini. Males banget gue berurusan sama tu cewek. Ngotot banget kan ngeselin." kata Adam.
"Siapa Dam?"
"Intinya dia siswi baru. Udahlah lo liat aja sendiri." kata Adam lalu mendorong-dorong Iqbal membuatnya mengangguk lalu menuju gerbang sekolah.
Ia melangkah mendekat lalu bertanya kepada 3 anggota osis lainnya, "Kenapa ini?"
"Mereka telat tapi ngotot mau masuk tanpa dihukum."
Iqbal mengangguk lalu menatap siswa-siswi baru dihadapannya yang terhalang oleh pagar sekolah. Matanya menyipit saat sadar ada sekitar 11 orang yang terlambat, 10 orang laki-laki serta satu perempuan.
"Lo yang cewek maju." suruhnya membuat si cewek maju lalu menatapnya datar.
"Lo murid baru kan?" tanya Iqbal yang mendapat anggukan dari cewek itu.
"Lo yang dimaksud Adam ngotot mau masuk tanpa dihukum?" tanya Iqbal sambil melipat kedua tangannya dengan mata menatap tajam ke siswi baru didepannya.
"Ralat. Bukan tanpa dihukum tapi jangan hukum kami disini. Ini sekolah ternama kan? Gak malu diliatin warga sekitar? Izinkan kami masuk dan menyelesaikan hukuman dilapangan sekolah bukan diluar sekolah." jelasnya yang membuat Iqbal terperangah.
Flashback OFF
Dari situlah Iqbal mulai mendekati Oliv walaupun dia tau Oliv tipikal cewek cuek.
Iqbal sudah berada di dalam kelasnya. Ia mulai membuka hpnya lalu mengirim line ke Lala, yang ia tau merupakan sahabat Oliv.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...