Apa kamu mau kalian semakin berjauhan dan akhirnya benar-benar seperti dua orang yang tak saling kenal?
( Fahri )
Sekarang, kamu gak perlu mikirin hal-hal yang bukan urusan kamu sendiri.
( Riska )
...
Alya, Deo, Oliv serta Fahri (--Suami Alya) sedang berbincang sambil menonton televisi diruang keluarga. Mereka sangat asik bercanda dan saling menceritakan hal-hal lucu disekitar mereka saat tiba-tiba bel berbunyi dan membuat Deo berlari menuju ruang tamu.
"Kak Via, Mami datang." teriak Deo membuat Alya dan Fahri berdiri dan melangkah menuju ruang tamu sementara Oliv, dia tak bergerak dan berusaha fokus ke acara tv yang sedang ditontonnya.
"Begini. Sambutan buat Mami yang udah nyempetin pulang?" tanya Riska yang sudah berdiri di dibelakang Oliv.
Oliv mendengus, masih dalam posisi awalnya yang tengah menonton tv.
"KALO MAMI NGOMONG ITU DIJAWAB!" teriaknya yang membuat Oliv mematikan tv lalu berdiri.
"Gak usah pulang kalo emang gak niat." kata Oliv lalu berniat melangkah kekamarnya tapi dihalangi oleh Riska.
"Mami gak tau mau kamu itu apa? Mami gak pulang salah. Mami pulang juga salah. Mami gak pernah benar dimata kamu. Selama ini yang kamu pikirkan cuma perasaan kamu sendiri ya Vi." kata Riska yang menggelengkan kepalanya lalu melangkah meninggalkan Oliv yang membisu.
Fahri yang melihat kejadian itu memilih mendatangi Oliv disaat istrinya dan Deo mencoba berbicara dengan Riska.
"Bagaimana bisa saling melepas rindu? Kalau yang satu egois dan yang satu emosian." katanya membuat Oliv tersadar dan langsung menatap kakeknya.
"Kakek ngomong apa?" tanyanya membuat Fahri terkekeh.
"Kakek yakin, telinga kamu masih berfungsi baik, Vi. Jangan sia-siain kesempatan yang ada. Bukannya waktu Mami kamu pulang seperti sekarang yang kamu inginkan selama ini?"
"Iya Kek. Tapi rasanya aneh kalo Via langsung deketin Mami sekarang. Rasanya aneh, karena Mami memang jarang pulang. Rasanya Via kayak sedang bersama orang asing." jawabnya membuat Fahri tersenyum tipis.
"Itu wajar. Itu karena kamu merasa kalian memang sudah jarang bertemu. Tapi kalau selalu seperti ini, apa kamu mau? Apa kamu mau kalian semakin berjauhan dan akhirnya benar-benar seperti dua orang yang tak saling kenal?" tanya Fahri membuat Oliv memejamkan matanya menahan tangis.
Fahri semakin mendekat dan memegang kedua bahu Oliv. "Vi, didunia ini gak ada yang sempurna. Termasuk Mami kamu."
Oliv diam, ia mengangguk tanda mengerti. "Jadi apa sekarang Via harus nyamperin Mami?"
Fahri tersenyum. "Harus. Sebelum Mami kamu pergi lagi."
Oliv mengangguk lalu melangkah menuju ruang tamu untuk mendatangi Riska.
"Mami mana?" tanya Oliv saat ia hanya melihat Deo dan Alya yang duduk di sofa ruang tamu.
"Mami kamu lagi diruang kerja Vi." kata Alya membuat Oliv segera menuju ruang kerja Riska.
Baru Oliv mau masuk ke dalam ruang kerja yang pintunya sedikit terbuka itu, tapi niatnya ia hentikan ketika mendengar Riska yang sepertinya sedang bertelponan dengan seseorang.
"Jangan hubungi saya lagi!" kata Riska membuat Oliv membuka lebih lebar pintu ruang tersebut sehingga ia bisa melihat Riska yang sedang mondar-mandir dengan memegangi ponsel yang ia arahkan ke telinga kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...