19. Nyanyian

1.8K 148 3
                                    

Tak ada quotes. Hanya lirik untuk part ini ya 😂 maafkan aku..

Taukah lagu yang kau suka
Taukah bintang yang kau sapa
Taukah rumah yang kau tuju
Itu aku..

( Itu Aku - Sheila On 7)

...

Sudah beberapa hari semenjak pertemuannya dengan Rian dirumah Ozan waktu itu, Oliv merasa ada yang berbeda dengan Rian. Sekarang, ia baru sadar bahwa setelah pertemuan itu, Rian bersekolah dengan mengenakan seragam berlengan panjang. Biasanya, cowok itu mengenakan seragamnya yang berlengan pendek. Setiap bertemu dan berbicara, Oliv selalu menanyakan hal itu, tapi jawaban Rian selalu saja. "Seragam gue yang itu kotor Liv. Jadi, pake yang ini hehe."

Tentu saja, Oliv tidak langsung percaya. Ia bertanya pada Ozan dan Ilyas yang sepertinya sudah disuruh Rian untuk tutup mulut.

Saat ini, kelas X-1 sedang mengerjakan ulangan harian dadakan dari guru bahasa indonesia mereka. Oliv dan Rima tetap tenang seperti biasanya karena mereka sudah bisa menebak guru-guru semacam guru yang satu ini sehingga mereka sudah belajar lebih dulu. Tapi Lala dan yang lainnya, mereka tidak siap mental lahir dan batin. Bunyi grasak-grusuk, bisikan, dan modus meminjam tip-ex selalu terdengar membuat Oliv diam-diam menahan tawanya. Ia tetap mengerjakan ulangannya ketika Rima menoleh ke belakang dan memelototi teman-temannya yang berisik.

Tapi, Lala malah bersyukur ketika melihat Rima menoleh. "Nomor 2, Rim."

Rima baru saja mau menuliskan jawaban nomor 2 untuk Lala ketika gurunya menginterupsi gerakannya. "Sudah selesai, Rima?"

Rima jadi gelagapan sendiri. "Eh, ini sisa 1 nomor lagi, Pak."

Oliv mengangkat wajahnya lalu menutup pulpennya dan segera membereskan alat tulisnya untuk dimasukkan kedalam tas.

"Stt, Liv lo udah selesai?" Lala berbicara dengan pelan membuat Oliv mengangguk tanpa menoleh.

"Bagi dong. Gue baru jawab nomor 1 nih." Nada bicaranya yang memelas malah membuat Oliv menggeleng.

Oliv membawa kertasnya kemeja guru, lalu kembali kemejanya untuk mengambil tasnya. Ini memang jam pelajaran terakhir dan guru yang mengadakan ulangan, mengizinkan pulang bagi yang sudah selesai. Oliv menatap Lala yang menatapnya dengan wajah memohon. "Makanya belajar."

"Jahat banget lo, Liv." gerutu Lala yang sudah menenggelamkan wajahnya, ia putus asa dan pasrah dengan nilai ulangannya kali ini.

Oliv melangkah maju dan menyalimi gurunya, kemudian ia keluar dari kelas.

...

"Bi.. Deo mana?" Oliv baru sampai rumah pada pukul 5 sore. Seperti biasa, tadi dia membantu Genta berjualan koran.

Bi Diah yang sedang mengepel ruang tamu langsung menoleh ketika sadar, Oliv sudah pulang. "Eh, den Deo tadi pamit non. Katanya mau main layangan ditaman."

"Main layangan? Sama siapa, Bi?"

"Tadi, ada temennya yang jemput non. Ada tiga orang gitu. Katanya sih, teman sekelasnya."

Oliv mengangguk paham. Ia segera melangkah menuju kamarnya. Setelah mandi dan mengganti bajunya. Oliv berbaring dikasurnya dan iseng membuka akun instagramnya.

Ada banyak dm, komentar dan like dipostingannya. Oliv mendengus, Ia merasa tak pernah memosting apapun. Ingatkan Oliv untuk tidak membiarkan hpnya dipegang oleh Rima, Lulu apalagi Lala. Sahabat-sahabatnya itu jail. Mereka yang selalu memainkan ig Oliv dan memosting foto Oliv tanpa izinnya. Bahkan, Oliv sebenarnya tidak memiliki instagram kalau saja Lala tidak mengambil hpnya, mendownload dan memasangkannya. Benar-benar kelakuan Lala itu.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang