Coba liat sekitar Mami. Coba liat yang dibawah kalo Mami merasa sedang diatas. Hidup ini roda kan Mi? Mami sendiri yang bilang begitu ke Via.
( Putri Olivia )
Dengar, semua orang punya cara untuk ngejatuhin lawannya.
( Riska )
...
Hari ini hari minggu.
Sesuai yang dijanjikan Oliv. Ia akan mengajak Deo untuk ikut dengannya.Ia memberhentikan motornya disebuah rumah membuat Deo heran.
"Ini rumah siapa kak?" tanya Deo membuat Oliv tersenyum."Bu Delima."
"Guru kak Via?" tanya Deo lagi membuat Oliv menggeleng.
"Jadi Bu Delima itu siapa?" tanyanya membuat Oliv mengacak rambutnya.
"Nanti juga Deo tau." Oliv mengetuk pintu rumah tersebut.
Pintu terbuka membuat Oliv menyaliminya diikuti Deo.
"Loh Oliv ngapain pagi-pagi udah kesini?" tanya Delima bingung lalu ia menatap Deo. "Ini siapa?"
"Ini Deo. Adik Oliv bu." kata Oliv membuat Delima mengangguk.
"Genta udah ada kesini, Bu?" tanya Oliv membuat Delima terkekeh.
"Belum lah Liv. Ntar agak siangan baru kesini." katanya lalu mempersilahkan Oliv dan Deo duduk.
Hampir jam sebelas baru Genta datang membuat Oliv langsung menarik Deo mendekat ke Genta."Liv? Lo ngapain?"
"Biasa. Mau bantuin lo."
"Bantu gue? Terus ini? Adek lo ikut juga gitu?" tanya Genta bingung.
"Iya Gen. Gapapa ya, gue mau kasih tau soal ini kedia." kata Oliv membuat Genta mengangguk walau ragu.
"Yaudah." kata Genta lalu masuk kedalam rumah Delima setelah mengetuk pintunya.
"Kita mau ngapain kak?" tanya Deo membuat Oliv membisikkannya sesuatu.
Deo melotot tak percaya. "Serius kak?"
Oliv mengangguk membuat Deo menatapnya ragu.
"Kenapa? Deo gak mau? Kalo gak mau juga gapapa. Kak Via anterin pulang lagi ya?" kata Oliv membuat Deo menggeleng.
"Deo mau kok. Tapi Deo takut, kalo Mami tau soal ini."
Oliv mengusap rambut Deo. "Tenang aja. Mami gak bakal tau kok. Kak Via janji."
Deo mengangguk lalu tersenyum menatap Oliv.
...
Deo, Oliv dan Genta menawarkan koran dijalanan dengan peluh keringat yang banyak karena matahari sangat terik kali ini. Mereka berpencar dan dengan semangat menjual koran walau rasanya sangat panas. Koran yang berada ditangan Genta sudah habis membuat ia mendekati Oliv dan mengambil sebagian koran ditangan Oliv.
"Biar cepet kelar." katanya saat Oliv menatapnya kesal.
Deo sendiri, bersemangat menjual koran sambil menyanyi membuat pengguna jalan gemas melihatnya. Ia sempat terdiam saat melihat mobil dengan plat yang sangat ia hafal. Ia mengendap-endap dan mendekati Oliv.
"Kak Via kita harus kabur." bisiknya membuat Oliv menatapnya heran.
"Kenapa dek?" tanya Oliv membuat Deo langsung menarik tangannya dan menjauh dari jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Novela Juvenil[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...