[ S E L E S A I ]
Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...
Gue cuma peringatin lo, tapi lo malah menganggap gue jahat. Lucu ya?
( M. Iqbal Prasetya )
Iya lucu. Harusnya lo ngaca sebelum ngatain orang.
( Putri Olivia )
Itu sih punya otak, makanya gak usah punya otak, biar gak ada yang dipikirin.
( Rima Indria )
...
Kalau biasanya Oliv akan beristirahat bersama teman-temannya. Saat ini kondisinya beda. Ia tidak satu meja bersama teman-temannya dikantin. Ia hanya berdua dengan kakak kelas yang menurut teman-temannya, menyukai dirinya.
Oliv menopang dagunya dengan tangan. Masih memikirkan hilangnya Rian disaat Iqbal tengah memesankan 2 nasi uduk di salah satu stand. Ia mengaduk-aduk jus mangga didepannya yang beberapa menit lalu juga Iqbal pesankan.
Ia menoleh, menatap Iqbal yang masih mengantri panjang didepan stand tersebut.
"Kak Iqbal baik banget sama gue. Dia slalu memeprlakukan gue sebagai cewek yang berharga. Tapi gue gak tau, itu maksudnya apa? Apa emang, dia naksir gue? Ato cuma nganggep, gue sebagai adeknya?" tanyanya dalam hati.
Iqbal membawa nampan berisi 2 piring nasi uduk ke meja yang diduduki Oliv, ia tersenyum lalu meletakkan satu piring kehadapan Oliv dan satunya lagi kehadapannya. Ia duduk diseberang Oliv.
"Makasih," Setelah berdoa, Oliv mulai menyendokkan nasi uduk ke mulutnya.
Iqbal mengangguk lalu mulai memakan nasi uduknya juga. Mereka makan dalam diam. Tidak berbicara satu sama lain hingga makanan habis dan Oliv masih menyeruput jusnya disaat jus milik Iqbal sudah habis, Iqbal berkata sesuatu.
"Gue mau ngomong," katanya membuat Oliv mengangguk.
"Rian itu bukan orang baik. Lo harus jauhin dia, kalo gak mau terpengaruh keburukan dia."
Oliv diam sejenak, ia meletakkan jusnya kembali ke meja. "Itu yang mau lo omongin?"
Iqbal mengangguk. "Dia juga anaknya ber--"
"Kalo dia bukan orang baik, terus lo apa?" Ia menatap Iqbal datar. "Setau gue, orang gak baik itu kayak orang didepan gue sekarang."
Iqbal terkesiap. "Maksud lo, gue?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orang yang merasa sempurna, yang ngejelekin orang lain didepan gue. Dan dengan ini, lo malah ngebuka mata gue, siapa yang sebenarnya bukan orang baik."
Iqbal menggeleng tak terima. "Gue cuma peringatin lo, tapi lo malah menganggap gue jahat. Lucu ya?"
"Iya lucu. Harusnya lo ngaca sebelum ngatain orang. Asal lo tau ya, kak Rian gak pernah ngejelekin siapapun didepan gue."