Minta maaf gak harus jabat tangan. Memaafkan juga gak harus keluar dari mulut.
( M. Iqbal Prasetya)
Makin banyak populasi orang mati karena emosi. Hidup kalian apa gunanya kalau buat adu fisik?
( Putri Olivia )
...
Setelah menemukan kelas X-1. Oliv masuk dan mencari bangku yang masih kosong. Ia sedikit bingung karena banyak tempat yang sudah terisi tas atau diduduki hingga--
"Heyy, mau duduk bareng gue gak? Gue sendiri nih" sapa seorang gadis sambil melambaikan tangan dan tersenyum kearah Oliv. Oliv melangkah kemeja gadis itu. Meja yang berada tepat didepan meja guru. Pantas saja masih kosong. Yang lain juga pasti berpikir dua kali untuk duduk didepan guru. Karena ada banyak resiko. Pertama, selalu diliat guru. Kedua, selalu ditunjuk atau disuruh guru. Ketiga, tidak sebebas seperti yang duduk ditengah atau dibelakang. Gadis itu menggeser duduknya menjadi disamping jendela lalu mempersilahkan Oliv duduk.
Oliv pun meletakkan tasnya dibangku tepat disebelah gadis itu lalu duduk dengan tenang. Memperhatikan seisi kelas hingga tepukan dibahunya membuatnya menoleh kesampingnya.
"Kita belum kenalan. Kita kan sebangku jadi harus kenalan dulu dong." kata gadis itu lalu mengulurkan tangannya, "gue Rima, elo?"Oliv menerima jabatan tangan itu. "Oliv"
Setelah itu Oliv mengeluarkan buku dari tasnya dan mulai membaca. Bukannya tersinggung, Rima justru tersenyum lebar. Ia bisa menilai, Oliv tipikal orang yang cuek dan tidak suka berlebihan dalam mengekspresikan diri. Tapi dia yakin, dengan kecerewetannya, Oliv akan menganggap dan bersahabat dengannya.
"Ohiya lo udah makan belom? Ini masih jam 7 loh. Upacara masih 15 menit lagi. Masih sempet kalo mau kekantin." tukas Rima yang hanya mendapat kata "udah" dari Oliv.
Rima mengerucutkan bibirnya lalu berkata, "yah temenin gue aja mau gak? Gue segan nih sendirian." kata Rima yang mendapat anggukan dari Oliv. Ia tersenyum lebar lalu berdiri dan menarik Oliv untuk segera kekantin. Mereka berhenti melangkah saat didekat pintu kelas karena ada yang menghalangi jalan mereka.
"Misi kita mau kekantin" kata Rima sambil menggandeng tangan Oliv.
"Lo harus cerita kenapa lo bisa jadi trending topic?" tukas orang yang menghalangi jalan mereka sambil menunjuk Oliv. Oliv hanya mengendikkan bahunya.
"Ck c'mon Liv."
"Orang kayak dia harus ditegur biar sedikit ngerti." jawab Oliv yang membuat Rima memekik senang.
"Lahh lo kenapa?"
"Gapapa, seneng aja denger Oliv ngomong lebih dari satu kata." jawab Rima yang mendapat kekehan dari gadis didepannya.
"Lo harus belajar ngertiin dia yang irit bicara kalo baru kenal sama orang. Iya kan Liv?" tanyanya yang mendapat deheman Oliv. Ia lalu mengulurkan tangannya ke Rima, "nama gue Lala Shabila. Panggil aja Lala. Sahabat Oliv dari Smp."
Rima tersenyum lalu menjabat tangan Lala, "Rima Indria. Panggil aja Rima. Btw lo kelas X-1 juga?"
Lala mengangguk, "jangan bilang lo duduk sama Oliv?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Novela Juvenil[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...