13. Menginap

2.1K 154 0
                                    

Setelah selesai mengetik chapter ini. Aku baru sadar, bahwa di chapter ini gak ada quotes yang bisa ku pasang diawal chapter. Jadi tolong maklumi ya 😊

--Penulis Pelupa (re: Ela)

...

"Nenek sama Kakek pulang dulu. Kalian jaga diri baik-baik ya?" kata Alya sambil mengulurkan tangannya yang langsung disalimi Oliv dan Deo secara bergantian.

"Yah Nenek cepet banget pulangnya. Deo sendiri lagi." Deo mengerucutkan bibirnya, membuat Alya tersenyum tipis.

"Kan ada Kakak kamu Deo," Fahri lalu mengusap puncak kepala cucunya itu.

Oliv kini menyalami tangan Fahri diikuti oleh Deo.

"Hehe. Maksud Deo, kita sisa berdua lagi gitu Kek," Deo menyengir membuat yang lainnya gemas kepadanya.

"Nenek punya ide," kata Alya membuat suami serta kedua cucunya menatap kearahnya.

"Gimana kalo kalian nginap dirumah tante Rahmi?" usul Alya membuat Deo mengangguk setuju sementara Oliv seperti berpikir.

"Buat apa nginap, Nek? Lagian besok bukan tanggal merah," kata Oliv membuat Fahri membetulkan ucapan cucunya tersebut.

"Rumah Tante kamu itu kan deket dari sekolah kamu Vi," kata Alya membuat Oliv mengangguk.

"Tapi jauh dari sdnya Deo Nek," selanya membuat Alya tersenyum.

"Tapi kan Smp Indra melewati Sdnya Deo. Jadi mereka bisa berangkat bareng, kan Indra juga diantar sama supirnya," jelas Alya membuat Oliv mempertimbangkan hal itu.

"Ayolah Vi, sekali-kali kalian itu harus menginap dirumah keluarga. Mencari suasana baru. Disana juga, kamu akan bertemu dengan Sekar dan Mila. Deo juga bisa bermain bersama Indra."

"Deo mau nginap?" tanyanya yang membuat Deo mengangguk antusias.

"Yaudah, Deo siap-siap. Kak Vi juga mau siap-siap," Oliv menatap Alya dan Fahri. "Nenek dan Kakek ikut kesana?"

Fahri menggeleng. "Om mu serta keluarganya mau kerumah kami jadi kami tidak bisa ikut kalian."

"Om Rizki?"

Alya mengangguk. "Mereka mau berkunjung, mengelilingi rumah sanak saudara mumpung lagi disini karena bulan depan om dan tantemu itu akan keluar kota lagi."

Oliv mengangguk mengerti. "Sampaikan salam Via dan Deo buat Nadira dan Aulia ya Nek?"

Alya mengangguk lalu mengecup kening Oliv. "Jaga dirimu baik-baik, Vi. Jaga Deo."

Oliv mengangguk. Lalu Kakek dan Neneknya pamit pergi meninggalkan Oliv sendiri, karena Deo sudah berlari kekamarnya untuk berkemas, barang apa saja yang akan dibawa.

Oliv melangkah menuju kamarnya,mengambil tas sekolah dan menyiapkan buku untuk pelajaran dihari esok. Ia juga mengambil tas ranselnya, memasukkan 3 lembar baju dan lain-lain serta alat-alat untuk ia mandi. Walaupun dirumah Rahmi (--Tantenya, adik kandung dari Riska) peralatan lengkap bahkan untuk tamu yang menginap, rasanya aneh jika itu bukan barang milik kita sendiri. Oliv akan segan mengenakan barang yang bukan miliknya. Lalu ia juga memasukkan ponsel, dompetnya yang berisi uang serta kartu atm, powerbank dan juga headsetnya. Setelah itu ia mengganti pakaian yang dikenakannya. Setelah dirasanya cukup, ia memakai tas sekolahnya dibelakang dan memakai tas ranselnya didepan tubuhnya.

Depan belakang tas, batinnya.

Pintu kamarnya diketuk membuat Oliv segera menyahut. "Iya dek."

Oliv melangkah menuju pintu kamarnya lalu membuka pintu tersebut yang menampakkan Deo yang berpenampilan seperti siap jalan-jalan ke mall dengan tas sekolah dibalik punggungnya serta psp yang menggantung dilehernya karena ada kalungnya.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang