3. Bersyukur

3.2K 217 3
                                        

Hidup lo gak bakal bahagia kalo ngiriin yang gak lo punya.

( Putri Olivia )

Ini tuh bentuk terimakasih gue karena lo selalu ngingatin gue bahwa hidup emang gak selalu seperti apa yang kita inginkan.

( Genta )

...

Oliv itu tipikal orang yang pandai bersyukur, hidupnya yang berada, tidak membuatnya menjadi sombong. Contohnya saja, seperti motor yang kini dimundurkannya diparkiran sekolah. Motor yang sangat ia sayang serta jaga karena merupakan kado dari mendiang Papinya. Papinya meninggal disaat ia masih kelas 3 Smp. Padahal Maminya ingin Oliv dan Deo berangkat dan pulang dengan supir saja tapi Oliv menolak dan mengatakan bahwa ia ingin naik motor saja dan biar dia yang mengantar Deo sekolah. Ia juga tidak mau tumbuh menjadi anak manja. Hal itulah yang membuatnya tidak terlalu menunjukkan bahwa dia kalangan atas, karena dia juga tidak mau Deo tumbuh menjadi anak manja yang tidak bisa apa-apa.

Tettt. Tettt
klakson mobil Lala saat melewati Oliv yang sedang memasang helm. Oliv mengangguk menandakan ia mendengar klakson mobil Lala yang berarti 'duluan'.

Setelah itu, ia mulai menyalakan mesin motor lalu mulai mengendarai motornya keluar area sekolah. Oliv memberhentikan motornya saat ada motor ninja hijau yang menghalanginya keluar gerbang sekolah. Pengendaranya menggunakan helm fullface membuat Oliv berpikir, siapa orang dibalik helm itu. Oliv mencoba melewati namun terpaksa berhenti lagi karena pengendara tersebut turun dari ninjanya dan merentangkan kedua tangannya. Ia membuka helmnya lalu mulai menyisir rambutnya kebelakang. Bunyi klakson motor dan mobil dibelakang Olivlah yang membuatnya terkejut lalu melotot, "woyy nyantai dong, gak usah berisik gitu. Dasar anak alay!"

"Lo ngehalangin jalan kita bego."

"Eh gue cuma ngehalangin dia" katanya sambil menunjuk Oliv, "bukan kalian. Jadi orang jangan kepedean deh."

"Bodoamat deh yan."

"Huuu gajelas lu yan."

"Untung ganteng."

Oliv jengah dengan perilaku orang didepannya. Siapa lagi kalau bukan Rian, anak kelas duabelas yang selalu buat rusuh dimana-mana. Rian mulai meminggirkan motornya, membiarkan motor dan mobil keluar dari area sekolah terkecuali Oliv. Beruntungnya Oliv, ia bisa memanfaatkan waktu ketika Rian lengah saat menegur temannya yang lewat, Oliv langsung melajukan motornya melewati Rian. Rian bahkan tak sadar jika tak diberitahu temannya.

"Btw lo nunggu sapa yan?"

"Nunggu Oliv."

"Oliv yang pake beat biru itu ya?" tanya temannya sambil menunjuk seorang yang sudah melajukan motornya. Rian mengangguk kalu setelah sepuluh detik ia tersadar.

"Itu Oliv Zan?"

Ozan mengangguk lalu tertawa, "tuh orangnya udah pulang yan."

"Lo kok ngeselin sih Zan? Kenapa juga ngajak gue ngobrol? Ditinggal kan gue."

"Haha. Kasian banget sih Riannya Ozan."

Rian bergidik sambil memandang tajam Ozan yang masih tertawa, "Bahasa lo Zan, menjijikan."

Ozan makin terpingkal dibuatnya lalu setelah menepuk bahu Rian, Ozan melajukan motornya meninggalkan Rian yang merutuki dirinya sendiri.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang