Memang susah, deket sama cowok yang masih kepikiran mantannya.
( M. Iqbal Prasetya )
...
"Kak Via hati-hati." kata Deo saat turun dari motor Oliv lalu menyaliminya.
Oliv mengangguk. "Belajar yang bener dek."
"Siap." kata Deo yang meletakkan tangan kanannya dengan posisi hormat.
"Yaudah sana masuk." kata Oliv sambil menatap sd 034 yang berada dibelakang Deo.
Deo mengangguk lalu berlari masuk kedalam sekolahnya. Oliv kembali menjalankan motornya menuju sekolah.
Saat dilampu merah, Oliv sejajar dengan sebuah mobil berwarna putih yang menurunkan kaca jendelanya.
"Heyy Liv." sapanya membuat Oliv menoleh dan mendapati si pengemudi yang sekarang tersenyum lebar kearahnya.
"Pagi." sapanya membuat Oliv mengangguk lalu fokus menatap kedepan.
"Coklatnya udah abis?" tanya orang itu yang tak lain tak bukan adalah Iqbal.
Oliv kembali mengangguk membuat Iqbal mengerucutkan bibirnya. Bukan respon seperti ini yang ia mau.
"Nanti gue kasih lagi." katanya membuat Oliv menggeleng.
"Kenapa? Gak suka?" tanyanya membuat Oliv kembali menggeleng.
"Bukan gak suka tapi dikulkas, coklat gue juga masih banyak." katanya membuat Iqbal menganggukkan kepalanya.
Iqbal mengetukan jemarinya dikemudi lalu menoleh lagi, menatap Oliv yang terlihat seperti enggan lama-lama berbincang dengannya.
"Memang susah, deket sama cowok yang masih kepikiran mantannya." katanya membuat Oliv menatapnya.
Iqbal menatap Oliv lalu terkekeh. "Jangan mau sama Rian."
Oliv semakin penasaran dengan maksud pembicaraan Iqbal.
"Jangan mau sama cowok yang masih sering inget mantannya. Masih sering galau karena mantannya." katanya membuat Oliv mendengus.
"Terus, ada manfaatnya lo ngomong gini ke gue?"
Iqbal mengangguk. "Mungkin setelah ini, pintu hati lo kebuka buat nerima gue bukan dia."
"Terlalu pede." gumam Oliv lalu melajukan motornya tepat ketika lampu merah berganti hijau.
Iqbal mendengus lalu mulai melajukan mobilnya menuju sekolah.
...
"Astaga gimana ini?" pekik Rima heboh saat Oliv baru saja melangkah kedalam kelasnya.
"Kenapa?" tanyanya yang melihat Rima stress.
"Gue lupa pake dasi, Liv. Gue lupa bawa lagi. Aduhh gimana ya?" tanyanya sambil menggigiti kukunya.
"Yaudah." kata Oliv yang menaruh tasnya diatas meja.
"Yaudah? Gak ada saran gitu Liv?"
Oliv menggeleng. "Paling lo dihukum. Semangat yaa."
"Orang stress dibikin tambah stress. Nyemangatin buat dihukum lagi. Makasih loh, Liv." kata Rima kesal membuat Oliv mengangguk tenang.
"Sama-sama."
"Ihh lo tuh ya." geram Rima dengan tangan yang siap mencakar Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Roman pour Adolescents[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orie...