Kim Jongin || Jung Soojung.
Malam sudah mulai larut, walau belum sampai kewaktu tengah malam. Jongin masih disibukan dengan berkas kerjaannya. Penerimaan siswa baru membuat pekerjaan Jongin bertambah padat dari sebelumnya. Bahkan sudah dua hari ia tidak tidur hanya untuk menyelesaikan pemberkasaan data siswa baru.
Dihari libur seperti saat ini, disaat yang lain disibukan dengan jadwal liburan Jongin malah harus membawa pulang pekerjaannya. Ia harus menyelesaikannya senin pagi dan data itu tidak sedikit.
Soojung, masih terus menemani Jongin. Bahkan di jam seperti saat ini ia masih setia duduk disamping Jongin. Sesekali membantu Jongin dan selebihnya menggu laki-laki itu.
"Pulang Jam berapa?" Tanya Jongin pada Soojung.
"Ngusir aku jadinya?" Tanya Soojung balik.
"Ya enggak sayang, ini udah mau jam 11 loh." Jongin melihat kearah Jam tangannya.
"Udah bentar lagi." Soojung cuek sambil masih memainkan Handphonenya.
Keadaan kembali hening. Jongin terus bermesraan dengan Laptopnya dan Soojung memainkan Handphonenya.
"Sooj, kamu masak deh." Ucap Jongin tiba-tiba membuat Soojung menatapnya.
"Udah malam gini, emang kamu belum makan tadi?" Tanya Soojung.
"Belum ada, tadi siang aja kan, itupun makannya sama kamu juga." Ucap Jongin.
"Masakin yah?" Jongin mulai memasang wajah super Aegyo-nya menatap Soojung.
"Mau di masakin apa?" Tanya Soojung.
"Aku tahu kemampuan kamu Sooj, telor ceplok juga udah spesial kok." Ucap Jongin, sambil mengusap rambut Soojung.
"Ya udah ayo." Ucap Soojung mulai berdiri.
"Kemana?" Tanya Jongin bingung.
"Ya buat telor ceplok lah., temenin kedapur." Rengek Soojung.
"Manja banget, biasanya nggak gitu. Katanya udah seperti rumah sendiri." Jongin ikut berdiri.
"Tetep lah mau ditemenin kamu." Soojung jalan dibelakang Jongin.
Saat didapur soojung langsung saja beraksi. Layaknya koki handal, padahal ia hanya akan membuat satu telor ceplok untuk Jongin.
Jongin hanya senyum memandangi Soojung yang terlihat sibut. Ekor matanya terus mengikuti pergerakan Soojung.
"Jangan dilihat gitu, aku jadi gugup." Ejek Soojung.
"Aku cuman pengen lihatin kamu aja kok Sooj." Ucap Jongin lagi.
"Jangan mikir aneh-aneh." Ancam Soojung.
"Ya nggak bisa lah, mikirin kamu aja bisa horni apalagi ngeliatin kamu gini." Ucap Jongin, setelahnya Jongin senyum lebar .
"Sekali lagi kamu bilang gitu, aku siram minyak panas ya kamu Jong." Soojung memberi peringatan.
"Tuhkan makin bikin Horni kalau kamu gini."
Jongin berjalan mendekat kearah Soojung. Berdiri dibelakang Soojung.
"Jangan deket-deket Jong." Tegur Soojung.
"Aku nggak ngapa-ngapain kamu kok." Ucap Jongin.
"Udah, kamu duduk aja disana tunggu masakannya siap." Perintah Soojung.
"Nggak mau."
"Yaudah kalau nggak mau."
Soojung mulai memasukan telur kedalam pengorengan, ia cukup percaya diri memasak dihadapannya Jongin. Hingga sampai saat ia harus membaliknya.
"Bisa?" Tanya Jongin mengintip dari palik punggung Soojung.
"Jangan meremehkan aku ya Jong." Soojung masih berusaha.
"Bisa nggak?" Tanya Jongin lagi.
"Bisa!!"
Dan yang terjadi selanjutnya adalah,, Soojung gagal melakukannya. Telor ceplok idaman itu tidak berbentuk sempurna sekarang.
"Hahahahahhaha."
Tawa Jongin memecah keheningan malam. Soojung hanya diam melihat nasib telor ceploknya yang tidak sempurna.
"Katanya bisa masak tapi masa gitu aja gagal sih?" Ejek Jongin. Soojung diam.
"Katanya mau jadi istri aku, masa masak telor ceplok aja gak bisa?" Ejek Jongin lagi. Soojung masih diam.
"Ya udah kamu cari istri yang bisa masak aja sana." Soojung hendak pergi ninggalin Jongin , tapi lebih dahulu ditahan.
"Masa gitu aja ngambek sih sayang?" Ucap Jongin.
"Kamu ngeselin."
"Iya maaf."
"Lagian kalau kamu nggak ganggu aku, nggak ngeliatin aku, pasti nggak gagal." Kesel Soojung.
"Iya iya maaf sayang. Lagian masa diliatin gitu aja sampe nggak fokus."
"Iya nggak bisalah."
"Belajar masak ya sooj, kalau kita nikah aku cuma mau makan masakan kamu." Ucap Jongin.
"Aku lagi belajar."
"Iya iya Soojung."
"Tapi kalau aku masak jangan kamu liat gitu, aku jadi gugup."
"Aku kan tadi cuma pengen liat calon istriku masak."
Soojung diam. Jongin natapin wajah Soojung.
"Masih ngambek?" Tanya Jongin. Soojung menggeleng.
"Sini peluk dulu biar nggak ngambek lagi." Jongin ngerentangin tangannya buat meluk Soojung. Soojung berakhir dipelukan Jongin.
"Jangan ngambek lagi yah."
"Hmm." Soojung mengangguk.
Masih dalam keadaan peluk memeluk. Tercium bau yang tidak sedap.
"Sooj."
"Hmmm."
"Kamu cium sesuatu gak?"
"Cuman wangi kamu ini." Soojung nempelin kepalanya didada Jongin.
"Sooj ini bukan..."
"YA AMPUN,, JONGIN SOOJUNG ITU KOMPORNYA."
teriakan di pintu dapur menyadarkan keduanya. Ibu Jongin berteriak karna asap mulai terlihat, telor ceplok menghitam dan Jongin buru-buru mematikan Kompornya.
FIN
Receh :,)
PYUPYU94
KAMU SEDANG MEMBACA
The One and Only (KAISTAL)
FanfictionKim Jongin (Kai) Jung SooJung (Krystal) Kisah mereka tidak pernah benar-benar berakhir. Kaistal Fanfiction (Oneshoot) By.Pyupyu94