Hari sudah menunjukan pukul 3 sore, laki-laki berkulit tan itu duduk di sebuah kursi tunggu didepan gerbang sekolah. Dan seorang anak perempuan berseragam SMP itu masih berdiri diam dengan surat berwarna merah jambu yang ia sodorkan pada Kai. Laki-laki tan itu hanya mengangkat satu alisnya melihat tingkah salah seorang muridnya. Kejadian yang terjadi berulang sejak Kai menjadi staff pengajar di Sekolah ini. Sejak kai masuk di sekolah itu, sejak saat itulah dia menjadi guru yang sangat diidolakan oleh banyak murid dan sebagian besar adalah murid perempuan yang baru saja puber. Tidak sekali dua kali kai menerima hadiah dari para murid dan itu tidak bisa terbilang barang murah untuk anak seukuran duduk di kursi SMP. Untuk surat , hampir setiap hari kai menerima dari murid yang berbeda."Apa saya harus menerimanya?" Tanya Kai pada sang murid bahkan ia tak hafal namanya.
"Harus." Tegas muridnya, antara tegas atau sedikit memaksa.
"Ungkapan hati mu lagi?" Tanya kai. Ia tahu hampir semua isi surat yang ia dapat hanyalah ungkapan hati dari muridnya.
"Ya tentu saja." Murid itu mengucapkannya dengan polos.
"Baiklah." Ucap kai mengambil Surat itu dan memasukannya kedalam Tas.
"Terima kasih pak." Ucap murid itu. Kai pikir setelah surat itu diterima gadis kecil itu akan pergi , tapi tidak. Ia masih berdiri dihadapan Kai. Entah apa yang ia perhatikan, tapi ia terus tersenyum dan membuat kai merasa risih ditatap seperti itu.
"Kapan pak kai memutuskan pacar bapak? Saya sudah memintanya disurat yang saya kirim minggu lalu." Ucapnya tanpa basa basi.
"Putus?" Tanya kai. Kai tidak tahu isi surat yang dikirimkan sebelumnya, jujur saja ia tak benar-benar membaca semua surat yang dikirimkan murid-muridnya. Ada seseorang yang menampung untuk itu semua saat ia kembali kerumah.
"Iya, saya kan minta pak kai putus sama pacar bapak itu." Ucapnya cemberut merasa kai tidak benar-benar memahami isi suratnya.
"Masih lama ya ngobrolnya?"
Kai menoleh saat mendengar suara yang benar-benar tidak asing untuknya. Bahkan ia sangat tahu siapa orang itu tanpa menoleh.
"Pengganggu." Murid perempuan dihadapan Kai berdesis. Ia merasa kedarangan seseorang itu adalah pengganggu untuknya.
"Ayo pulang." Kai merasa tangannya diampit. Tentu saja oleh wanita yang baru turun dari mobil. Krystal Jung, wanita yang selama ini mendampingi Kai. Kekasih sekaligus calon istrinya.
"Hello gadis kecil." Ucap krystal menyapa dan dengan sengaja semakin menempelkan dirinya dilengan Kai. Kai ingin terkekeh dengan tingkah Krystal yang membuat wajah gadis kecil yang ia sebut itu cemberut. Ia benar-benar memberikan krystal tatapan tidak sukanya.
"Kecil katanya, ukuran bra ku bahkan lebih besar darinya." Desisan itu mampu di dengar Krystal maupun Kai. Keduanya membulatkan mata bersamaan dan saling menatap sesaat. Bagaimana mungkin anak murid seusianya bisa mengatakan hal semacam itu.
"Pak kai, saya pergi dulu ya.., ditunggu kabar baiknya." Ucap murid perempuan itu kemudian pergi meninggalkan Kai dan Krystal.
"Kabar baik apa?" Tanya Krystal.
"Kabar kita putus." Ucap kai apa adanya. Krystal memutar bola matanya malas.
"Never!! Anak SMP sekarang dewasanya cepat. Sudah tahu laki-laki seumur itu." Ucap Krystal.
"Sama kamu juga kan? Sudah kenal aku sejak SMP?" Jawab Kai.
"Oh jadi kamu belain anak tadi?" Tanya Krystal.
"Bukan gitu."
"Apa karna Ukuran bra dia lebih besar dari aku..!" Ucap Krystal kesal.
"Lah Terus?" Tanya kai.
"Kamu tertarik kan sampai ngebelain dia?" Tanya krystal.
"Gak lah, paling isinya baru numbuh gini, mending kamu lah udah cocok sama aku." Kai merangkul krystal kemudian mereka berjalan kearah mobil.
Fin
Cemilan aja :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The One and Only (KAISTAL)
Fiksi PenggemarKim Jongin (Kai) Jung SooJung (Krystal) Kisah mereka tidak pernah benar-benar berakhir. Kaistal Fanfiction (Oneshoot) By.Pyupyu94