Udah 3 hari Hanbin kerjaannya cuma bengong ngeliatin bantal yang biasa Jennie pake. 3 hari juga Jinan, Bobby, sama June nginep di rumah Hanbin.
Dan selama itu juga Jennie tidak bisa dihubungi.
"Bin, makan dah." Ucap si Bobby peduli.
Hanbin tetap enggan memakan makanannya.
"Jangan kaya bocah dah Bin." Tambah Bobby kesal.
"Kita bakalan usaha cari si Jennie kok." Kini June yang bersuara.
Mereka masih belom tau keadaan yang sebenarnya kalo Hanbin dan Jennie sudah menikah.
Apalagi ini minggu tenang sebelum Jennie Ujian Nasional, Hanbin makin berasa bersalah.
Setelah UN perjanjiannya selesai, dia bisa sah menjadi milik Jennie seutuhnya. Begitu juga sebaliknya.
Tapi apa yang Ia lakuin ternyata bodoh sekali. Seolhyun menjadi hama dalam rumah tangganya.
"Gua tau Bin si Jennie cewe yang lu incer waktu dari mos, tapi kaga kaya gini galaunya." Ucap Jinan sambil menepuk pundak Hanbin.
"Hanbin?"
Tiba tiba Bom dan Seunghyun datang menemui anaknya.
"Kenapa?" Tanya Bom pada Jinan.
Si Jinan bangun, dan menjelaskan semua apa yang Ia lihat kala malam itu pada Bom, ibu Hanbin.
"Rumah tangga biasa." Ucap Seunghyun yang mengerti.
"Dia makan gak Nan?" Tanya Bom.
"Engga Tan, susah." Jawab Jinan.
"Hadeh anak itu, sepertinya obatnya cuma Jennie." Ucap Bom dan Jinan mengangguk setuju.
"Kalo kaya gini kita gak bisa ikut campur pah, ini urusan mereka berdua. Nan kamu juga pulang aja, kalian juga gak bisa turun tangan." Jelas Bom.
Jinan langsung mengajak Bobby dan June keluar dari rumah Hanbin, karena udah lelah banget ngurusin Hanbin.
Bom sama Seunghyun memutuskan untuk membawa kembali Hanbin kerumah mereka, lalu menemui keluarga Jennie.
🌾🌾🌾
Kalian tau dimana Jennie berada? Dia ada di rumahnya, dia cuma bisa nangis di pelukan Chaerin, mamanya. Dia juga enggan menjelaskan apapun, tapi Ia meminta jika dari pihak Hanbin menghubunginya Ia tak mau di ganggu.
Sekarang udah hari terakhir UN, Jennie juga sejenak rileks setelah menenangkan pikirannya.
Dia juga tetap bersama Jisoo, Rose, dan Lisa. Dan lebih menjadi pendiem.
Tradisi anak sekolah, setelah Ujian Nasional, mereka ikut coret coret. Alay ya? Tapi sebenarnya itu adalah sumber kebahagiaan.
Jennie udah di rumahnya Mama Chaerin, balik di kamarnya dia cuma bengong duduk menghadap jendela yang ngarah ke taman belakang.
Dia terus bengong, ternyata sepenuhnya tentang Hanbin belum bisa Ia lupakan.
Sore itu.
"Jen." Hanbin menghampiri Jennie yang lagi belajar di kamarnya.
Dia cuma ngejawab pake dehaman.
Hanbin gak ngelakuin apapun, dia langsung peluk Jennie yang belajarnya duduk di atas karpet.
"Jangan diemin gue lagi." Ucap Hanbin.
Jennie cuma bingung kenapa Hanbin langsung memeluknya gitu. Sekarang masih ada teman temannya di rumah.
"Lo kenapa?" Tanya Jennie.
Hanbin ngegeleng, dia gak mau kehilangan Jennie yang bawel menghantui dirinya.
Jennie bingung banget sama kelakuan Hanbin, dia salah makan? Apa lagi main TOD sama temennya?
Cuma itu yang ada di pikiran Jennie.
"Bentar lagi lu UN, semangat ya Jen." Ucap Hanbin.
Si Jennie makin bingung sama kelakuan Hanbin.
"Bentar lagi kita bisa malem pertama." Tambahnya sambil cengengesan.
Jennie langsung mencubit perut Hanbin, "Mesum lu."
"Lupain kata kata yang kemaren ya."
Cup.
Hanbin mencium bibir Jennie sekilas, lalu keluar dari kamar itu untuk kembali bersama temannya.
Jennie semakin bingung dengan sikap Hanbin, tapi Ia tak mau ambil pusing. Justru dia juga bahagia kalo Hanbin sadar dan mengakui kesalahannya.
Tok... Tok... Tok...
"Jennie?"
Suara itu berhasil membuyarkan lamunan Jennie.
"Jennie sayang, lagi ngapain?" Tanya Mama Chaerin.
Jennie ngegeleng sambil senyum.
"Mau pulang ke rumah suami kamu?" Tanya Mama Chaerin lagi.
"Engga mah, Jennie enakan disini." Jawabnya.
"Ada Hanbin di bawah, gak mau temuin?"
"Jennie mau cerai sama Hanbin." Ucap Jennie, terdengar suaranya bergetar.
"Jen, jangan main main sama perceraian. Hukumnya sudah beda, coba di pikirin lagi kata kata kamu. Coba di pikirin lagi kebahagiaan kamu sama dia. Dalam rumah tangga selalu Jen banyak masalah apalagi perselingkuhan, jadi coba kamu pikir matang matang." Mama Chaerin menjelaskannya pada Jennie, dan cuma di tanggap diem doang sama dia.
"Mama ke bawah dulu ya nemenin Hanbin." Kemudian Mama Chaerin pergi meninggalkan Jennie sendirian.
Chaerin melihat Hanbin yang duduk gelisah di depan tv sambil berharap Jennie mau di temuin sama dia.
"Gimana Mah?" Tanya Hanbin langsung.
Chaerin menggeleng, "Jennie belum mau."
"Kalo Hanbin temuin Jennie di kamarnya gimana mah?" Tanya Hanbin lagi.
"Mama rasa jangan dulu Bin, kalo seperti itu Jennie akan makin susah untuk baikan sama kamu."
"Hanbin kangen sama Jennie mah."
"Mama tau sayang, tunggu dulu sebentar. Jennie akan mama bujuk lagi, dan mama pastiin Jennie gak ngucapin kata kata seperti waktu itu lagi."
"Makasih mah."
"Hanbin mau nginep disini?"
"Engga mah, Hanbin ada tugas."
Chaerin mengangguk, dan Hanbin berpamitan pulang demi menyelesaikan tugas yang di beri oleh Uncuk itu.
[yg di tulis miring adalah flashback]
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Siapa yg kangen sama ini wohoooo!!! Maaf ya kemaren kemaren gi sibuk achuu hehehe. Maaf ya gengs, votement luvs❤️
Rabu, 11 Oktober 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life -JENBIN
FanfictionApa jadinya jika kalian menikah atas dasar pemaksaan orangtua? Ini namanya penjodohan. Terlebih lagi menikah dengan orang yang tidak diketahui sebelumnya. Banyak kejadian yang membuat mereka bertengkar dan ingin berpisah, namun salah satu dari merek...