"Hanbin!!!!" Seru seorang wanita berparas cantik itu, namun sayang tampilannya sangat frustasi.
Ia baru saja keluar dari dalam rumah orang tua Hanbin. Lihatlah betapa bengkaknya mata itu dan betapa acak acakan penampilannya saat ini.
Jennie menatap wanita itu dengan tatapan bingung.
"Seol?" Ucap Hanbin memastikan.
Perlahan Jennie melepaskan ikatan tangan mereka.
Wanita itu tersenyum kearah Hanbin dan meneteskan air matanya, "Hanbin, aku hamil..." Ucap wanita itu, ah maksudku Seolhyun, mantan dari seorang Hanbin.
WHAT?
Jennie kembali menatap lelaki yang ada di sampingnya. Hatinya kacau, pikirannya berantakan, rasanya seperti ombak besar menghantam dirinya, Ia tak bisa lagi membendung air yang ada di pelupuk matanya.
"Bin?" Ucap Jennie lirih. Masih menatap Seolhyun yang perlahan mendekati mereka.
Bom dan Top sudah keluar menyaksikan itu, mereka bukan diam, tapi ingin melihat keseriusan anaknya akan sebuah pertanggung jawaban.
"Hanbin, anak kamu..." Ucap Seolhyun sambil memegang perutnya.
Gila!
"Jen, Jen aku bisa jelasin ke kamu." Ucap Hanbin sambil meraih kedua tangan Jennie.
Jennie menepis begitu saja tangan Hanbin, dan sekali lagi, Hanbin mendapat tamparan keras di wajahnya.
"SUMPAH GUA UDAH GAK PERNAH PERCAYA SAMA LU LAGI HANBIN!"
Jennie berlari meninggalkan kediaman keluarga Hanbin, dan lelaki itu mencoba mengejarnya, dan lebih parahnya lagi Seolhyun ikut mengejar Hanbin. Kali ini Bom dan Top mulai turun tangan.
Mereka tidak bisa melihat Jennie di sakiti hatinya oleh anaknya sendiri, mau bagaimanapun mereka sangat menyayangi Jennie tetapi sebagai seorang lelaki Hanbin harus bertanggung jawab, dan menerima konsekuensinya.
"Jennie! Tunggu Jennie!" Hanbin terus menahan tangan Jennie.
"Hanbin kamu ninggalin aku lagi?" Seolhyun ikut menarik jaket yang Hanbin gunakan.
Hanbin melepaskan jaket itu dan terus menahan Jennie.
"Jennie tolong jangan tinggalin gua." Hanbin terus menahannya, "Lu harus percaya sama gua kalo itu bukan anak gua." Ia mencoba meyakini Jennie.
Tapi tetap saja mau Hanbin berbohong atau tidak, hati Jennie sudah sangat sakit sekali.
Seolhyun ikut menarik tangan Hanbin, "Hanbin jangan tinggalin aku lagi."
Bruk...
Seolhyun terjatuh, "TERSERAH LO JALANG! GUA GAK NGERASA PERNAH TIDUR BARENG SAMA LO!"
"HANBIN CHANDRA WILLIAM!" Top mulai membuka suaranya karena tidak suka melihat Hanbin kasar pada seorang wanita yang lagi hamil itu.
"Mah!" Jennie memeluk mamanya yang baru saja datang. Air matanya sudah membanjiri wajahnya.
"JENNIE!" Hanbin menarik Jennie kembali.
"Lepasin! Gua bakalan ngirim pengacara buat ngasih surat cerai ke lo! Malam ini!" Ucap Jennie dengan mantap.
"Ah Hanbin tolong!" Seolhyun memegang perutnya, walaupun kandungannya masih terbilang muda jika terjatuh seperti itu memang bisa membahayakan.
Hanbin mengacak rambutnya frustasi, Jennie sudah menarik kembali mamanya untuk masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan rumah orangtua Hanbin. Kacau memang, dan Jennie harus merasakan sakitnya ketika Ia mulai merasakan sayang pada seorang Hanbin.
"ANAK SIAPA YANG LO BAWA HAH? GUA GAK PERNAH MAU LU AJAKIN TIDUR BERDUA! GAK SUKA GUA SAMA JALANG KAYA LO!"
Plakk...
Bom menampar anaknya, ini pertama kali untuk Bom karena dia tidak suka melihat putranya berkata kasar pada wanita. "KAMU KALO NGOMONG SAMA WANITA DI JAGA YA! MAMA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU BERBUAT SEPERTI ITU. DIA CALON IBU DARI ANAK KAMU NANTI!"
"GAK MAH DIA BUKAN IBU DARI ANAK HANBIN NANTI!"
"Hanbin kamu emang gak inget kejadian malem itu..." Lirih Seolhyun.
Sejujurnya Bom memang tidak suka dengan Seolhyun, tapi Ia melihat semua buktinya dan Ia mau anaknya bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuat meskipun harus merelakan gadis idaman seperti Jennie.
"Secepatnya kita bakalan nikahin Hanbin sama Seolhyun, mau bagaimanapun kamu lelaki!" Ucap Top.
"Pah, tapi Hanbin gak pernah tidur sama dia." Jawab Hanbin sambil menunjuk nunjuk Seolhyun.
"Mama malu sama kamu Bin." Ucap Bom lalu pergi meninggalkan Hanbin.
🌾🌾🌾
Dalam perjalanan, Jennie terus saja menangis di pelukan mamanya, Chaerin sudah tidak habis fikir dengan Hanbin, ia juga sejujurnya kecewa dengan anak lelaki itu.
"Langsung kirimin pengacara buat cerai ya mah." Ucap Jennie di sela isakannya.
Chaerin hanya mengangguk sambil mengusap usap rambut Jennie, ia merasakan sakit yang anaknya rasakan.
Sesampainya di kamarnya, Jennie langsung melempar kaos yang Ia gunakan ke tempat sampah. Kaos yang di beli samaan dengan Hanbin. Dan mulai detik ini Ia sangat membenci Hanbin Chandra William.
Tok... Tok.... Tok...
"Jennnn!!!!" Ada suara Jisoo di balik pintu kamar Jennie.
Jennie yang masih menangis berjalan malas membukakan pintu untuk sahabatnya itu.
"Jennie!!" Jisoo langsung memeluk sahabatnya itu. Dan Jennie langsung kembali menangis dalam pelukan Jisoo.
"Jen udah dong, lu harus kuat ya..." Jisoo terus mengusap punggung Jennie.
Jujur saja, Ia tak tega melihat Jennie yang kacau seperti itu.
Jisoo mengetahui keadaan ini dari Bobby, katanya tadi Bobby sempat mampir kerumah Hanbin untuk mengembalikan sesuatu dan sempat melihat kejadian yang amat menyakitkan itu. Seketika Jisoo panik dan tanpa pikir panjang Jisoo langsung berlari keluar rumah dengan menggunakan handuk di kepalanya untuk menemui Jennie.
Tapi sekarang Jisoo sudah berpenampilan rapih, tadi Bobby menahan kekasihnya itu.
Untuk Rosseane dan Lalisa, mereka belum mengetahui apa yang terjadi pada Jennie.
Dan untuk Jinhwan dkk, jika mereka mengetahui ini pasti akan marah pada Hanbin, terutama Donghyuk yang mengetahui, dan Jinhwan sudah seperti kakak Hanbin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Yihaaaaa, sekalinya update begini ya ga enak bgt-_- so guys aku minta maaf jarang update. BTW BESOK IKON DI SHI2017, AKU SEDIH SIH GATAU KENAPA SEDIH BGT AH!! Hanbin, cepet sembuh ya, semoga besok bisa jingkrak jingkrakan lagi di atas panggung ngehibur ikonic yg nonton.
Jumat, 24 November 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life -JENBIN
FanfictionApa jadinya jika kalian menikah atas dasar pemaksaan orangtua? Ini namanya penjodohan. Terlebih lagi menikah dengan orang yang tidak diketahui sebelumnya. Banyak kejadian yang membuat mereka bertengkar dan ingin berpisah, namun salah satu dari merek...