39

4.1K 404 34
                                    

Jennie keluar dari ruang persembunyiannya dan ya June sangat terkejut. "Eh Kak June?"

"Ada Ochie?" Tanya June, dan Ia langsung berjalan menuju ruangan tanpa ba bi bu.

Yang di luar hanya bisa memperhatikannya, Jennie berada di sebelah Hanbin dan tangan Hanbin nakal. Ia merangkul pinggang Jennie.

"Jen aku kangen." Bisik Hanbin.

Jennie langsung menatap Hanbin, "Bayar tante aja sono." Ucapnya kesal.

"Orang aku kangen kamu, dari tadi kan gak sama aku." Jawab Hanbin.

"Ini lagi, mentang mentang udah resmi. Bukan tempat mesum ya disini." Sindir Chanwoo.

Jisoo keluar dari tempat persembunyiannya bersama Rose tadi, dan segera ikut duduk disamping Jennie. Hanbin? Sedang keluar entah apa yang Ia lakukan.

"Lu di usir Jis sama Kak June?" Tanya Jennie penasaran.

Jisoo mengangguk, "Gue disuruh keluar dulu katanya, mereka penting." Jisoo celingukan seperti mencari seseorang, "Bobby mana?" Tanya nya.

"Keluar sama si Hanbin." Jawab Chanu.

Jennie dan Jisoo duduk di basecamp itu sambil nyemil nyemil cantik, nungguin si June yang ngobrol sama Rose. Emang tadi kedengaran sedikit mereka sedang ribut. June kan sedikit keras. Suaranya.

PRAANKK ! !

"JUNEE!!"

Semua yang berada didalam langsung terkejut mendengarnya, sementara yang berada di luar segera berlari kearah sumber suara.

"Kenapa Jen?" Tanya Hanbin.

June dan Rose berjalan keluar.

"Kan udah aku bilang kamu emang paling takut sama kecoa!" Ucap Rose kesal sambil memukul pelan lengan June.

"Kamu juga malah jatohin gelas tadi." June juga tak kalah kesal sama Rose.

Semua yang melihatnya hanya melongo tak percaya. Pasalnya, mereka berfikir kalo sampai sesuatu terjadi.

"Kenapa lu semua?" June menatap bingung teman temannya yang ada disana.

"Gue kira lu ngapain Rose anjir." Jawab Jisoo.

"Udah baikan dong gara gara kecoa?" Jinan memastikan.

Rose mengangguk.

🌾🌾🌾

Jennie dan Hanbin kini sudah tiba kembali dirumah kediaman mereka. Tadi Hanbin sempat menelfon Chaerin untuk meminta izin membawa anaknya kembali kerumah karena mereka akan pulang larut malam. Dan Hanbin mendapatkannya. Rasanya juga Ia merindukan benar benar berdua dengan Jennie.

"Kamu ngapain ngajak aku pulang kesini?" Tanya Jennie yang baru sadar.

"Tadi aku udah dikasih izin sama para mama." Jawab Hanbin sambil membuka pintu rumahnya.

Jennie menyalakan lampu rumah yang terlihat gelap itu. Kenangan yang dulu dulu terputar di otak dan pandangannya. Pertama kali Ia bisa sekamar dengan Hanbin. Pertama kali Hanbin membawanya ke kolam. Pertama kali terpergok oleh teman teman Hanbin.

"Kamu gak mau masuk?" Tanya Hanbin yang sadar Jennie hanya terdiam di depan pintu.

"Eh iya." Jawab Jennie kemudian Ia mengkunci pintu dan segera lari kepelukan Hanbin.

Hanbin tertawa melihat tingkah Jennie, baginya Jennie selalu menggemaskan. Dan harusnya kalian tau, mereka berjalan kekamar dengan posisi saling berpelukan. Kebahagiaan yang terpancar mengalahkan suramnya aura yang terdahulu.

"Kamarnya kok gak berubah?" Ledek Jennie.

"Kamar ini cuma milik kamu sayang." Jawab Hanbin.

Jennie berlari ke kasur yang membawa mereka mempunyai perasaan satu sama lain.

"Aku mau bersih bersih dulu ya, baju kamu masih banyak kok." Ucap Hanbin.

"Hanbin ikut." Ucap Jennie.

Hanbin mengernyitkan dahinya. Lalu Ia tersenyum bahkan Ia juga tertawa. "Kamu serius?"

"Enggak." Jawab Jennie tertawa juga.

Hanbin berlari menghampiri Jennie dan langsung memeluk Jennie hingga sekarang Ia menindih Jennie.

"Hanbin ih ngapain kamu?" Tanya Jennie yang kaget karena perlakuan Hanbin.

"Pengen gigit kamu, aku gemes." Jawab Hanbin sambil menggigit pipi Jennie.

"Ganti baju dulu ih bau rokok ah." Ucap Jennie sambil menahan Hanbin.

Gigitan yang Hanbin buat di pipi Jennie berjalan turun hingga leher putih favorit Hanbin.

"Langsung tidur yuk sayang?" Ajak Jennie yang mengerti kalau seperti ini Hanbin pasti sedang menginginkannya.

"Main yang bentar." Bisik Hanbin.

"Enggak ah cape. Nanti aja kalo udah sah lagi." Hadang Jennie.

Hanbin tersadar dan Ia melepaskan pelukannya. Ia menatap Jennie lekat lekat, rasa rindunya akhirnya terbayar. Sebuah penantian yang berujung manis.

🌾🌾🌾

Matahari sudah menjulang tinggi diatas sana, tapi sepasang kekasih itu tak kunjung move on dari atas tempat tidurnya. Jennie tadi sudah terbangun untuk membuat sarapan. Sementara Hanbin terus tidur terlalu lelap nyenyak disamping Jennie.

Hanbin perlahan membuka matanya. Ia menatap gadis cantik kesayangannya yang masih menggunakan piyama. Tidak, mereka tidak melakukan itu lagi saat ini.

"Jam berapa Jen?" Tanya Hanbin ketika melihat Jennie yang sudah terbangun.

"Jam 9, kamu mau pergi?" Tanya Jennie penasaran.

Hanbin menggeleng, lalu menyembunyikan wajahnya di perut Jennie yang sedang duduk sambil melihat televisi itu. "Mau sama kamu aja." Jawabnya.

Jennie tersenyum, tangannya bermain dengan rambut Hanbin yang sedang manja itu.

"Lisa ngajakin ngumpul nih Bin, mau ikut gak?" Ajak Jennie.

Hanbin menggeleng "Mau sama kamu terus."

"Kamu ngapain geleng geleng?"

"Kalo sekarang ga mau, kamu juga ga boleh keluar." Jawab Hanbin. "Nanti sore aja, aku masih pengen sama kamu."

Jennie mengangguk dan tersenyum. Baru kali ini Ia melihat Hanbin begitu manja di hadapannya. Sangat sangat menggemaskan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Next chapter aku private yaaa
Untuk yg sudah merindukan ini, aku makasih banyak karena masih mau nungguin. Dan minta maaf bgt kalo late update.
Untuk next ke chapter selanjutnya harus tembus 25+ komentar dulu😽
‼️VOTE DAN KOMEN‼️
Minggu, 27 Mei 2018.

Marriage Life -JENBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang