Jennie mengambil bunga itu dan memindahkan kesebelah bunga yang tadi siang Hanbin berikan di mobil miliknya. Kalo di lihat lihat ini estetik sekali. Jennie memang menyukai yang berbau estetik.
Hanbin keluar dari kamar mandi lalu melihat Jennie yang sedang mengamati bunga bunga yang di berikan oleh Hanbin. Ia tersenyum memperhatikan bidadarinya. Ya meskipun Jennie hampir membuatnya frustasi karena juteknya bukan main.
"Gak di buang aja?" Tanya Hanbin memecahkan tatapan Jennie.
"Apasi? Suka suka aku lah." Jawab Jennie.
Yes Jennie sudah kembali menggunakan 'aku' artinya Hanbin selamat.
"Tidur di luar ya lu, gua males pulang." Hanbin merebahkan dirinya di kasur milik Jennie dan menyalakan televisi.
"Lah ini kamar aku!" Jennie langsung loncat ketempat tidurnya tanpa pikir panjang.
"Akkhhhh!!!" Jennie menjerit ketika tangannya seperti mengenai sesuatu yang keras di dekatnya.
Hanbin melirik sekilas lalu kembali menonton ftv malam di saluran satu untuk semua itu.
"Apaan nih?" Jennie mulai penasaran dan mencari benda itu.
Dia mendapatkannya, sebuah kotak berwarna hitam. Apakah kotak cincin?
"Bin? Ini dari kamu?" Tanya Jennie memastikan.
Hanbin ikut duduk di hadapan Jennie. Lalu Ia mencubit gemas pipi Jennie itu.
"Makanya jangan marah mulu lu, tadi sebelum pergi aku taro disini." Ucap Hanbin. "Pake dong." Tambahnya.
Jennie memasangkan cincin itu di jari manisnya, bahkan cincin ini lebih indah ketika berada di jari milik Jennie. Dan ia kini tersenyum.
"Suka?" Tanya Hanbin.
"Suka banget! Pas juga sama aku, kok bisa sih?" Jennie terus memperhatikan cincin itu.
"Pas aku beli cincin itu aku bingung ukurannya, terus mba mba disana bilang kalo buat pasangannya cobain di kelingking aku. Kalo pas berarti kamu jodohnya aku." Ucap Hanbin berhasil membuat pipi Jennie bersemu merah.
"Kegedan banget ini, bagusnya di jari tengah." Ucap Jennie yang sengaja mencari alasan di hadapan Hanbin.
"F*c* me?" Goda Hanbin.
"MESUM GILA LO!" Jennie memukul Hanbin dengan bantal yang ada di dekatnya.
"Kamu nunjukin jari tengah, kirain kode." Ucap Hanbin santai. "Ayo mekdi?"
"Yaudah aku mau es krim." Jawab Jennie.
"Udah ngidam lagi ini?" Ledek Hanbin.
"Pulang lo!"
🌾🌾🌾
Pagi menyapa kembali. Hanbin yang ketiduran di kamar Jennie semalam membuat Jennie harus pindah menggunakan kamar yang lainnya. Selagi mereka kembali belum ada ikatan, mereka sudah dilarang tidur berdua. Takut kejadian lagi.
Sekarang Jennie sudah berada disamping Hanbin untuk membangunkan si raja tidur ini. "Hanbin, ayo bangun!" Ucap Jennie berkali kali.
"Bin aku mau ke pasar loh cepetan bangun!"
"Hanbin ih kebo banget kamu!"
"Bodo aku tinggalin."
"Cium dulu, Jen?" Ucap Hanbin. Mungkin di sela sela mimpinya.
"Gak mau, cepetan aku di tungguin mama!"
"Yaudah aku tinggal ya?"
Jennie berjalan meninggalkan Hanbin yang asik tidur di kamarnya. Dia memang sudah janji akan menemani mamanya berbelanja di pasar untuk membeli persiapan bahan makanan.
Setelah Jennie pulang dari pasar ia berniat untuk menghampiri Hanbin yang tadi masih asik di kamarnya. Tapi ternyata Hanbin sudah tidak ada ditempat tidur miliknya. Selang beberapa menit ketika Jennie merapihkan tempat tidurnya, Hanbin keluar dari kamar mandi.
"Kamu udah pulang?" Tanya Hanbin.
Jennie menoleh dan memperhatikan Hanbin, "Aku udah disini. Kamu mau kemana?" Tanya Jennie.
"Mau ketemu babe, mau meeting buat album barunya Bang Ted." Jawab Hanbin. "Kamu ada rencana pergi gak?" Tambah Hanbin.
"Kayanya aku pergi sama Jisoo nanti." Jawab Jennie.
Hanbin mengangguk. "Nanti pulang aku jemput ya?"
"Tumben banget?"
"Kangen Bobby." Jawab Hanbin sambil merapihkan bajunya.
Jennie menghela nafasnya, "Meeting jam berapa? Gayaan banget bahasanya meeting."
"Sebentar lagi aku berangkat sayang. Morning kiss mana?" Goda Hanbin.
Jennie menatap Hanbin sinis. "Berangkat aja lah buruan sono."
"Pengganti sarapan buat aku. Kalo dapet dari kamu aku makin semangat deh hari ini." Rayu Hanbin.
"Puasa aja sekalian." Jawab Jennie.
Hanbin menarik tangan Jennie dan langsung mencium bibirnya. Selang 3 detik kemudian Ia melepaskan tautan bibirnya dengan Jennie. Hanbin memang begitu. Ya pokoknya dia lagi pengen.
"Gitu doang susah banget sih." Ucap Hanbin sambil mencubit pipi Jennie.
"Mending lu berangkat sekarang sebelum gua tendang." Ucap Jennie yang kelihatan masih malu.
"Aku mau pamit dulu sama mama. Jangan kangen sama aku." Ucap Hanbin sambil keluar meninggalkan Jennie dan diikuti oleh Jennie dari belakang.
"Kamu masih waras kan, Bin?" Tanya Jennie.
"Kenapa nanyain begitu?"
"Lupain aja." Jawab Jennie sambil tertawa. "Nanti aku mau ke mekdi sama Jisoo tambah Rose juga. Jemput ya."
"Mekdi doang?" Tanya Hanbin.
"Gak dong, aku mau belanja belanja." Jawab Jennie antusias. "Oh iya June ulang tahun."
"Makanya aku mau ketemu Bobby."
Mereka sudah tiba di hadapan Chaerin, lalu Hanbin berpamitan dan keluar di antar oleh Jennie. Sungguh luar biasa sepasang mantan ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
HAALLOOOOO MASIH ADA YANG KANGEN CERITA INI KAH? SO MAAF BANGET TELAT UPDATE. MOOD AKU BUAT NERUSIN CERITA INI HABIS PUTUS TUH GA ADA SAMA SEKALI. BUKA WATTPAD AJA ENGGA HEHEHEHE CURCOL.
GAESS NEXT NYA BAKALAN SECEPATNYA KOK. MASIH MAU NUNGGU KAN?
Sabtu, 31 Maret 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life -JENBIN
FanfictionApa jadinya jika kalian menikah atas dasar pemaksaan orangtua? Ini namanya penjodohan. Terlebih lagi menikah dengan orang yang tidak diketahui sebelumnya. Banyak kejadian yang membuat mereka bertengkar dan ingin berpisah, namun salah satu dari merek...