26

3.4K 407 34
                                    

Kehidupan Hanbin sungguh tidak baik. Hanbin dan Seolhyun tinggal di rumah yang sama sebelumnya. Tapi Hanbin tidak mau Seolhyun menggunakan kamar utama seperti saat bersama Jennie.

"Bin, aku pengen pisang bakar." Rengek Seolhyun menghampiri Hanbin yang sedang duduk menonton tv.

"Minta sama bapak nya anak lo." Ucap Hanbin ketus.

"Ini anak kamu." Jawab Seolhyun.

Hanbin membuang nafasnya berat, lalu melempar uang kearah Seolhyun, "Beli sendiri." Lalu meninggalkan Seolhyun ke kamarnya.

Fyi, Hanbin tidak tidur sekamar dengan Seolhyun selama ini, jadi yang tidur di kamar utama itu adalah Hanbin sendiri. Setiap pergi Hanbin tidak pernah lupa mengunci kamar itu rapat rapat, agar Seolhyun tidak bisa masuk mengacak milik Jennie disana.

Sementara Seolhyun itu sendiri berada di kamar tamu. Menyedihkan sekali.

"Hanbin mau sampe kapan sih diemin aku?" Seolhyun hanya mengelus ngelus perutnya.

Tak lama, Hanbin keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapih.

"Hanbin? Kamu mau beliin aku pisang bakar ya?" Tanya Seolhyun berharap.

"Ngarep lo." Lalu Hanbin tetap berjalan meninggalkan Seolhyun sendirian.

"AAAAARRGHH!!! Kenapa sih gua gak bisa dapetin hatinya Hanbin lagi?" Ucapnya kesal.

Tok... Tok... Tok....

Seolhyun berjalan kearah pintu, Ia merasa Hanbin baru pergi beberapa menit yang lalu. Lantas itu siapa?

"Hai Seol?" Sapa orang yang baru datang itu.

"Kak Dean?" Ucap Seolhyun senang lalu memeluk Dean.

Seolhyun melepaskan pelukannya, "Kak Dean ngapain kesini?" Tanya nya tak percaya.

"Kangen lah sama kamu." Jawab Dean, "Nih aku bawain pisang bakar sama beberapa buah buahan buat kamu." Ucap Dean sambil memberikan beberapa barang belanjaan di tangannya.

"Terimakasih Kak, ayo masuk!"

🌾🌾🌾

Ya ini sudah 6 bulan lebih, artinya tinggal menghitung bulan lagi karena anaknya Seolhyun akan lahir. Hanbin mengacak rambutnya frustasi, Ia sangat merindukan Jennie saat ini.

Semenjak saat itu Hanbin tidak dapat menemui Jennie dimana saja, bahkan teman teman Jennie membuatnya menghindari Hanbin, dan lebih parahnya lagi teman Hanbin juga seperti itu.

Hanbin sudah benar benar jatuh cinta pada Jennie.

Sekarang dia sedang berada di sebuah restoran, seperti menunggu seseorang.

"Bang Hanbin!" Orang itu datang dan menghampiri Hanbin.

Wanita mungil dan imut itu tersenyum kepada Hanbin, lalu duduk di hadapannya.

"Eh buntel." Ucap Hanbin. Kaget sih sebenarnya.

"Tumben deh lo ngajakin gua ketemuan." Ucap wanita itu.

"Iya Yi, gua mau minta tolong." Ya, wanita itu Hayi.

"Kenapa?"

Marriage Life -JENBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang