Seven

4.9K 631 8
                                    

WHEN YOU FEEL HOW HARD IT IS TO GET THROUGH A DAY
Saat kau merasakan betapa bertambah beratnya hari demi hari


Namjoon POV

Sore itu aku melihat Jin hyung sedang muram. Entah apa yang dia pikirkan, tapi sepertinya tebakanku benar.

Dia cemburu melihat Jennie bisa tersenyum dengan orang lain. Apalagi orang itu, orang asing.

.


Aku kaget saat Jin hyung berlari keluar rumah setelah mendengar suara mobil berhenti. Aku melongok dari jendela, melihat dua orang turun dari mobil. Itu jennie, dan taehyung.

"Jennie kau pulang?"

"Oppa"

"ah kau oppa nya. Anyeonghaseyo... aku Taehyung Kim. Temannya Jennie."

"oh. Yasudah pergilah. Ayo Jennie masuk. Joonie sudah menunggumu."

Percakapan itu berakhir setelah Taehyung masuk kedalam mobil dan pergi.

Aku melihat Jin hyung dan Jennie masuk Aku menanggalkan headphone yang tergantung indah di leherku.

.


"Kau sudah makan?"

"Aku akan mengecat kuku mu dengan warna baru Jennie. Ayo naik kekamarmu."

Aku mendengar percakapan itu sebelum mereka berdua naik.

Kakiku melangkah mengikuti mereka. Perlahan menaiki setiap anak tangga menuju lantai dua.

Diam-diam.

Ku sedikit mengintip kamar Jennie yang tidak tertutup rapat.
Mereka, kini sibuk memilih cat kuku untuk Jennie. Dan aku, sibuk mengintip mereka.

Senyumku tersungging mengenang bagaimana tadi Jin hyung marah dan cemburu melihat Jennie dan Taehyung tiba-tiba dekat.

Aku tidak menjudge Jin hyung bahwa dia adalah oppa yang jahat untuk Jennie.

Mungkin, aku adalah oppa yang terjahat.

Aku seorang psikiater, tapi aku belum bisa menyembuhkan adikku.

Jennie adalah adik kandungku. Tapi aku melihat Jin hyung lebih menyayangi dirinya daripada aku menyayanginya.

Sejak kecil aku selalu sibuk dengan sekolah, tapi Jin hyung selalu sibuk membuat Jennie bisa tersenyum.

Mengenang masa lalu, rasanya aku ingin menangis. Aku turun menuju kamarku.

Flashback ON

"Anne, are you crazy?"

"No. Aku harus membuang anak itu. Dia....."

"Kau harus merawat dia."

"Lalu siapa ayahnya? dia akan hidup susah jika dia tahu bahwa ayahnya...."

Aku mendengar pembicaraan Mom dan wanita itu dari kamarku. Aku ingin mengambil minum dan aku sadar bahwa Mom sedang menerima tamu.

.

Beberapa bulan kemudian, aku punya seorang adik perempuan yang sangat cantik.

Jennie, namanya Jennie. Aku yang memberinya nama.

Aku bahagia, meskipun aku bertanya-tanya.

Dua tahun setelah bayi itu datang. kehidupanku semakin berisik. Tapi aku suka.

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang