fifty nine

2.3K 288 22
                                    

Rather than forceful conversations with others
I'd rather be in awkward silence with you

Daripada percakapan kuat dengan yang lain
Aku lebih baik berada dalam keheningan yang canggung denganmu

⚜⚜⚜

"Ayo kita men- "

TINGTONG.

TINGTONG.

Oh shit.  Batin Taehyung.

"Siapa, sih?  Kenapa harus membunyikan bel?  Huh? "

Jennie terkekeh pelan mendengar gumaman sebal Kim Taehyung.  Lalu membawa wajah Taehyung menatapnya lagi. 

"Ada apa?  Lanjutkan perkataanmu tadi oppa. "

Taehyung tersenyum. 

"Ah iya.  Jadi... Berhubung aku sudah kembali,  dan-..... Kita sudah bersama..  Jadi.... Aku.... Hmmm... Aku..... " Taehyung gugup.

"Aku apa? " Jennie tak mengerti sebab kalimat Taehyung terputus-putus. 

"Anu- ehmmm aku ingin mengajakmu me- "

Tok

Tok

Tok

Kini Jennie tidak kuasa menahan tawanya. 

"AAARGGGHHH JANGAN GANGGU DULU !!!" Taehung berteriak sebal dan meninju udara beberapa kali.  Sikap kekanakan nya telah kembali  , dan itu otomatis membuat Jennie kembali jadi Jennie yang ceria. Gadis itu terkekeh sembari membukakan pintu kamarnya. 

"Maaf nyonya muda,  tuan,  saya menganggu.  Tapi ada tamu yang menunggu kalian. "

"Tamuku? " Jennie bertanya.  Dan maid itu mengangguk sopan.

"Yasudah bilang sebentar lagi kami akan turun. "

"Tamu? " Taehyung bermonolog.  Dijawab anggukan oleh Jennie.  "Memangnya siapa yang akan menemui kita? "

"Mana ku tahu. "

"Jangan - jangan..... Jungkook? "

Jennie mengangkat bahu. Dasar gadis itu masih saja hemat bicara.

"Yasudah sayang ayo turun. Firasatku....sedikit buruk. Namjoon hyung tidak di Korea kan? " Taehyung sibuk bertanya sembari menggandeng Jennie menuju ruang tamu di lantai bawah. 

Jennie menggeleng pelan.

"Kalau hyung yang mancung itu? "

"Dia juga di Amerika. "

"Hmmm siapa yaaaa...... "

Baik Jennie dan Taehyung juga menebak-nebak siapa yang akan mendatanginya di hari Minggu siang begini. 

"Oppa.....  Bagaimana kalau itu- "

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang