Twenty Two

2.4K 347 25
                                    

DON’T GIVE UP, YOU KNOW
Kamu tahu, jangan menyerah.


Taehyung POV

Seratus meter lagi maka anda akan sampai di tempat tujuan. 

Suara perempuan di GPS itu menunjukkan bahwa kediaman kakak Jennie tidak jauh lagi.

“Wah ini sih gila. Aku benar-benar baru pertama kali datang ke wilayah perumahan mewah seperti ini.”

Jimin memekik sambil terus berkonsentrasi pada jalanan yang mulai menyempit.

Sedangkan aku, hanya melihat kekanan dan kekiri mengagumi pemandangan rumah-rumah besar yang hanya ada di drama-drama televisi. Ekspresiku ini sama kagetnya ketika sebelumnya Jimin bercerita bahwa Jennie adalah konglomerat yang super kaya.

"Jiminie.  Aku pikir kau sudah kaya karena uangmu banyak.  Tapi setelah melihat ini, aku yakin kau hanyalah debu. "

Lelaki pucat yang berada di mobi kami ikut tergelak. 

"Hahaha sungguh tepat.  Bagaimana bisa mereka membersihkan rumah seluas ini.  Aku yakin jika kalian pemilik nya,  rumah seluas ini hanya akan jadi tempat penimbunan sampah. "

Jimin memukul kekasihnya itu,  sedangkan aku hanya terdiam.  Kaget dengan omongannya yang setajam itu.

"Diam kau.  Mulutmu itu sampah.  Aku ini siapamu sih sampai kau kejam begitu. "

"Hehe mian mian. "

.


"Masuklah. "

Lambaian tangan Namjoon hyung menyambut kedatangan kami tepat setelah kami turun dari mobil. 

"Kau baru sampai hyung? " aku berlari kearahnya.  Dengan senyum anak-anak yang kumiliki. 

"Ya.. Masuklah.  Jennie ada didalam.  Oh mana temanmu yang satunya?"

"Jisoo.  Katanya sudah sampai hyung."

"Ah yasudah cepat masuk.  Kalian terlambat.  Kita berpesta didalam. Kalian jangan sungkan-sungkan."

Sekali lagi  atau entah yang keberapa kalinya aku menelan ludahku dan terbengong dengan hamparan luas didepanku ini. Sangat berkelas. Cocok dengan image Jennie saat pertama kali aku bertemu dengannya. 

"Hai kalian para namja.  Kalian terlambat."

Teriakan Jisoo menyambut kami sesaat setelah kami masuk ke dalam ruangan besar itu.  Mewah,  seperti lobi hotel bintang lima,  tapi lebih sempit.

"Jennie !! " Jimin berteriak kearah Jennie yang berdiri disamping Jisoo. 

"Wae oppa?" Jennie menjawab santai.

Senyumnya merekah.  "Mian kalau karenaku gosip jadi beredar. "

"Soal kita pacaran?  Ah lupakan saja.  Ngomong-ngomong kenapa kau membohongi kami? "

Aku mengangguk.  Aku paham apa yang dikatakan Jimin.  Makan malam apa, ini pesta besar.

"Makan malam?  Ini pesta. "

"Ah.  Aku sendiri juga tidak tahu.  Ini kejutan disediakan oleh kepala pelayan kami.  Bahkan kini kau lihat,  para tamunya.....  Para bapak-bapak.."

Baik aku, Jimin dan pasangan,  serta Jisoo tertawa terbahak - bahak mendengar guyonan jennie.  Ini pertama kalinya dia melawak seperti itu.

"Kalian menertawakanku? " suara itu mundur diantara beberapa orang yang sedang bercakap-cakap.  Si empunya istana, raja malam ini,  Seokjin Kim.

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang