Seventeen

3.2K 392 12
                                    

EVEN IF IT BREAKS DOWN
Bahkan jika mimpimu hancur


Taehyung POV

Back to the time after Miss Right was played

"Aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi." Jennie berpamitan denganku dan Jimin, lalu pergi meninggalkan pinggir lapangan yang mulai sepi.

"Baiklah."

"Sampai jumpa lagi."

Aku dan Jimin bergantian melambaikan tangan kearah Jennie. Punggungnya menjauh, lalu Jimin merangkulku dan membuatku tak bisa bernapas. Dasar orang ini. Aku bisa mati dihajar pacarnya nanti.

"Jiminie. Yaaaa appo..."

"Kalian pacaran?"

Pertanyaan Jimin itu membuatku hampir tersedak oleh air ludahku sendiri. Kenapa dia bertanya seperti itu. Aku tidak pacaran dengan Jennie, hmmm mungkin belum.

"Tidak. Lepaskan dulu aku."

"Baiklah. Baiklah." Dia melepas cekikannya padaku. Akhirnya aku bisa bernapas normal.

"Hey kau bohong. Kalian saling memandang dalam senyum tadi." Suga menyahut obrolanku dengan Jimin. Aku melirik kearah Jimin dan dia mengangguk yakin.

"Benar Tae. Apakah dia menyukaimu?"

"Aku hanya.... hmmm lupakan itu. Bodohnya kalian ini. Kenapa dia mau dengan lelaki aneh sepertiku. Kami hanya akan jadi teman. Tapi..."

"Tapi apa? Hah apa apa? Kau menyukainya."

"Tidak. Sudah ku katakan tidak."

"Bodohnya dirimu. Kita berteman cukup lama. Kau tak bisa membohongiku. Bahkan kau menangisinya. Mana mungkin kau...."

"Tutup mulutmu Jimin." Giliranku mencekiknya dengan lenganku.

Flaskback ON

"Jisoo.. Jisoo.. bagaimana keadaan Jennie?"

"Aku tidak tahu. Aku bahkan tidak tahu dia dibawa kemana."

Aku tidak tahu mengapa tapi aku merasa sangat panik. Aku mendengar Jennie pingsan akibat sakitnya, dan itu membuat jantungku hampir meledak rasanya. Aku bisa merasakan kesakitannya. Aku bahkan tidak tahan saat aku kambuh, bagaimana dia bisa menjalani hal itu, yang bahkan seperti lebih menyakitkan dariku.

"Ya aku sudah menelpon Namjoon hyung. Lantai sepuluh." Jimin tanpa aku sadari sudah bergerak cepat. Ya dia mungkin tahu aku panik.

"Gomawo. Ayo naik."

.

"Maaf menunggu lama."

Aku melihat dr.Kim keluar dari ruangan mengikuti dokter-dokter yang baru saja meninggalkan ruangan rawat Jennie.

"Dia tidak apa-apa kan?"

"Ya Taehyung, sekarang dia baik-baik saja."

"Syukurlah. Bisakah kami masuk?" Jisoo menyela bicaraku.

"Silahkan. Aku akan keluar sebentar menelpon seseorang. Kalian bisa sekalian menjaga Jennie untukku."

"Baiklah."

Aku melangkah masuk kedalam ruangan yang aku pernah masuki sebelumnya. Jadi, dulu yang menghuni ruangan ini adalah Jennie. Ruangan luas dengan fasilitas lengkap yang kupikir menyenangkan, tidak lagi. Aku merasa tersiksa melihat gadis pucat terbaring lemah di ranjang putih itu. Masih dalam keadaan tertidur pulas. Selang nafas melingkari wajahnya, membuatku sesak juga.

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang