FOLLOW YOUR DREAM LIKE BREAKER
Ikuti mimpimu seperti penghancurSeokjin POV
"Haaaaarh... apa-apan ini semua !!" aku berbicara pada diriku sendiri sambil melonggarkan dasiku.
Level stress ku mungkin sedang dalam posisi maksimal sore ini. Pekerjaan yang sedari tadi ku tatap belum juga selesai, dan tumpukan lain masih menantiku. Padahal malam ini aku ada janji untuk makan malam berdua dengan Jennie, karena sekali lagi Namjoon harus pergi untuk urusan pekerjaan.
Berkali kali aku melirik jam kecil pada lenganku. Sudah lewat pukul enam. Sekretarisku berkali-kali datang keruangan untuk melihat apakah aku butuh sesuatu. Tapi itu hanya mengangguku saja.
"Hyung.. berhentilah keluar masuk ruanganku. Jaebal-yo hyung...." aku merengek kepada sekretarisku itu.
"Tapi Jennie disini." Dia melangkah kesamping sekali dan aku menemukan tubuh kecil Jennie yang tertutup bahu lebar sekretarisku.
"Oh Jennie?"
"Surprise !!!" suara Jennie membuatku tersenyum lebar. Dia gadis kecilku yang sama.
"Jenn kau disini. Tapi kita janji......"
"Oppa. Aku tahu ini hari yang sibuk. Makanya aku akan makan malam disini bersamamu."
Dia dengan santainya masuk keruanganku, duduk di sofa yang ada didepan mejaku. Meletakkan tas kardus yang dibawanya, dan mulai menata makanan disana.
"Kau membawa apa?" aku bertanya seraya bangkit dari kursi kerjaku. Aku melepas dasi dan jas yang masih ku kenakan, menggulung lengan kemejaku, dan duduk di sofa disamping Jennie.
"Ini aku tadi mampir ke restoran sushi karena aku ingin makan sushi."
"Gomawo Jenn, tapi hanya ini? Kau hanya ingin aku makan sushi?" aku bertanya untuk bercanda. Tentu saja aku sangat senang dengan makanan yang dibawa Jennie untukku.
"Aku sudah hidup denganmu belasan tahun oppa. Meskipun aku hanya diam sepanjang waktu, tapi aku tahu. Kau bahkan tidak kenyang dengan hanya dua mangkuk nasi. Kau akan mati jika malam ini hanya makan sushi satu porsi."
Aku tidak menyangka dia akan membalas candaanku itu. Dalam hati aku berkali-kali bersyukur Jennie ku sudah banyak berubah.
"Jadi?"
"Aku sudah memesankan makanan lainnya. Mungkin beberapa menit lagi akan sampai."
"Assa... kau memesan satu pizza juga untukku?"
"Pizza? Aniya. Aku pesan tiga pizza. Puas kau oppa?" dan kami larut dalam tawa.
Dulu, sangat jarang bisa melihat senyum indah Jennie. Hanya pada saat-saat tertentu dia mau tersenyum. Saat aku memuji kukunya yang cantik setelah aku menggambarinya, atau saat Joonie memberinya es krim rasa susu, dia bisa tersenyum.
Setelahnya, sama sekali kami tidak bisa menemukan moment dia tersenyum seperti saat ini. Setelah dewasa, dia hanya tersenyum saat mendengarkan aku atau Namjoon bernyanyi untuknya. Ah tidak, dia pernah tersenyum pada seseorang lain yang bernyanyi, lelaki di pinggir jalan itu.
Benar, dia sangat suka lelaki dengan suara yang indah. Apalagi jika lelaki itu bernyanyi untuknya. Lelaki idamannya hanya sesederhana itu.
"Tuan ada makanan yang datang." sekretarisku masuk dan meletakkan beberapa kardus makanan yang mungkin dipesan Jennie.
"Gomawoyo, hyung. Taruh disini, Jennie sedang cuci tangan."
Aku segera membongkar pesanan itu. Setumpuk kardus pizza, dan diatasnya ada berbagai bungkusan pasta dan tidak lupa dua botol soda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow, Please Stay. ● Taennie ✔
Fanfic◈ Trauma yang membuat keduanya sulit untuk bernafas, dan untuk mendapatkan cinta yang diimpikan.◈ Bagaimana akhir cerita mereka? - 66 part COMPLETE (2017 June - 2018 Mei) Highest : #15 dalam BTSBlackpink (28062018)