LIFE ISN’T ABOUT LIVING ALONG BUT LIVING THROUGH
Hidup Bukanlah Tentang Hidup Panjang, Tetapi Bagaimana Untuk Bertahan Hidup.Taehyung POV
Aku membuka mata tepat saat tangan lembut itu menyentuh pipiku. Meskipun tidak membuka mata, aku tahu siapa pelakunya. Gadis yang semalam mabuk dan menangis terisak-isak karena rindu dengan ibunya.
Dia kembali menyentuh hidungku dan membuatku mau tak mau menampilkan senyum persegi khas milikku. Kini aku benar-benar membuka mataku. Dia ada disana, dengan rambut digelung keatas, dan senyum menawan yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain.
“Apakah aku tampan?” Aku menggodanya. Masih dalam posisi tiduran, dan dia duduk disampingku.
“Ya. Aku baru menyadarinya. Kau sangat tampan saat tidur. Seperti seorang bayi. Bayi yang manis.”
Aku menggenggam tangannya yang hangat. Menaruhnnya di dadaku. “Jangan bersikap begini dipagi hari. Dadaku bisa meledak karena berdetak terlalu cepat.”
“Hahaaha baiklah baiklah. Cepat bangun. Ayo kita sarapan.”
“Baiklah. Aku bangun sekarang.”
Pagi ini aku sangat bahagia. Melihatnya pertama kali tepat setelah aku membuka mata. Aku ingin, seperti ini selamanya.
💮
“Yaa !! Kalian tidur bersama? Taehyung ! Kau tidak tidur di kamar tamu?!” suara teriakan Namjoon hyung terdengar tepat setelah aku duduk di meja makan.
“Aniya hyung. Kami tidak tidur bersama.” Aku menggeleng-gelengkan kepala kuat-kuat, mencoba membela diri.
“Lalu? Aku tadi menuju kamar tamu kau tidak ada disana. Kau tidur dimana? Hah?”
“Oppa ! Jangan berisik pagi-pagi begini. Aku tadi tidur di kamarku, dan dia tidur di balkon kamarku. Kita benar-benar tidur terpisah.” Jennie membelaku. Aku mengisyaratkan terima kasih dengan gerakan bibir. “Gomawo..”
“Awas ya kau Tae kalau macam-macam dengan Jennie.”
“Aniya tidak akan. Semalam Jennie yang macam-macam padaku.”
Ups. Aku keceplosan. Aku lupa semalam Jennie mabuk dan.... menciumku.
“Jenn ! apa yang kau lakukan !? Kau menggoda Taehyung?” Jin hyung muncul entah dari mana. Membawa gelas kopi yang kosong.
Gadis yang dituduh itu menunduk dan mengacak-acak rambutnya sendiri. Sepertinya, dia ingat kejadian semalam.
“Ya Jennie? Jjinjja kau menggoda Taehyung?”
“Aniya oppa.....”
“Dia menciumku semalam.” Aku katakan yang sebenarnya.
Membuatku mendapatkan pukulan di lenganku. Aku suka melihatnya tersipu.
💮
"Sudah sampai..... " Aku mematikan mesin mobil Jennie.
"Jadi ini studio kerjamu saat kau adalah seorang desainer? " Jennie mengamati bangunan kecil seukuran apartement studio itu sambil mlepas sabuk pengaman kursi.
"Hmmmmm.. Ayo turun. Aku akan menunjukkan sesuatu yang akan membuatmu semakin jatuh cinta padaku. "
"Masih ada lagi pesona darimu? "
Aku mengangguk, dan melambaikan tanganku mengajak Jennie masuk. Sebentar aku memasukkan password di gagang pintu. Dan pintu terbuka.
Ruangan yang biasanya gelap saat kutinggalkan, kini terang dengan lampu yang menyala. Ada bau rokok disana. Dengan tirai jendela yang terbuka. Sofa bekas ditiduri seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow, Please Stay. ● Taennie ✔
Fanfic◈ Trauma yang membuat keduanya sulit untuk bernafas, dan untuk mendapatkan cinta yang diimpikan.◈ Bagaimana akhir cerita mereka? - 66 part COMPLETE (2017 June - 2018 Mei) Highest : #15 dalam BTSBlackpink (28062018)