Twenty Four

2.7K 337 17
                                    

THE TOMORROW WE'VE BEEN WAITING FOR BECOMES THE NAME OF YESTERDAY

Taehyung POV

Suara Jimin memanggil nama gadis berpinggang langsing itu membuatku tertegun. Namanya memang asing untukku, tapi wajahnya, sungguh aku pernah melihatnya.

"Mereka saling kenal? " bisik Jennie ditelingaku. Aku mengangkat bahuku pertanda tak tahu. Aku cuek saja dan terus berjalan menuju meja makan menggandeng Jennie.

Baru akan mulai duduk untuk makan, Jimin menatap mataku. Tatapan itu, sama seperti saat dia memohon. Ya, dia memohon.

"Jimin-ah. Ayo temani aku kekamar mandi dulu. Sebelum makan aku harus mengosongkan isi perutku."

Aku bangkit dari kursi dan mengajak Jimin keluar, sempat melirik kearah gadis yang dipanggil Chaeyoung oleh Jimin tadi.  Wajahnya suram, tanpa senyum, dan menunduk.

Jennie mengikutiku.

"Oppa waegurae? " dia berbicara begitu kami tiba didepan kamar mandi. Jimin masuk ke dalam kamar mandi sementara aku tertahan diluar oleh Jennie.

"Jennie, baik kamu kembali saja.  Aku akan mengurus Jimin. Sebentar saja. "

"Oppa. Lebih baik aku yang mengurus Jimin oppa.  Hmmmmm? Kau bisa bicara dengan Suga. "

"Suga? Kenapa dia....... "

Ah aku mengerti. Aku menepuk dahiku karena begitu bodohnya tidak segera mengingatnya.

"Mengerti? Tadi aku sempat melihat dia juga meninggalkan ruangan. Aku begitu takut bicara dengannya. Tapi aku masih bisa mengatasi Jimin."

"Baiklah baiklah.  Aku serahkan padamu.  Aku akan kembali. " Aku menepuk kepalanya dan dia mengangguk lemah seperti anak anjing.

🔹

Aku berjalan-jalan diarea dimana beberapa orang masih berlaku lalang dengan botol minumannya,  meskipun sudah tidak seramai tadi. Sulit menemukan lelaki pucat diantara kerumunan orang dan botol-botol minuman itu,  hingga akhirnya mataku menangkap bayangan wajah pucat di balkon belakang rumah Jennie.  Dia menundukkan kepalanya,  berdiri sendirian.

"Hyung." aku menyapanya. Mengelus punggungnya yang terlihat tidak nyaman itu.

"Ah kau. Kenapa kesini?" Dia membalikkan badan lagi tanpa menatapku.

Aku tertawa pelan. Lucu dengan keadaan seperti ini.

"Yaaa kau tertawa !"

"Apa aku harus menangis?"

"Pergilah. Aku ingin sendirian Tae."

"Aku tidak ingin sendirian. Aku ingin bersamamu hyung. "

Aku tidak menerima jawaban darinya. Hanya terdiam. Membuatku menghembuskan nafas berat.

"Suga hyung, kau khawatir?"

"Kita tidak sedekat itu untuk membicarakan apa yang menjadi kekhawatiranku."

" Kau khawatir, dan lega. Secara bersamaan. Itu membuatmu bimbang kan?"

"Jangan bicara seolah-olah kau mengenalku."

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang