In your expressionless face that's getting more and more dull
Dalam wajah tanpa ekspresimu yang semakin kusam
Bayangan dua orang itu telah menjadi satu. Mengubah malam yang masih dingin membeku menjadi malam yang hangat. Sehangat pelukan Taehyung bagi Jennie. Sehangat senyuman Jennie yang terpancar untuk Taehyung.
Cumbuan sejoli yang kasmaran tidak bisa dibendung lebih lama. Paduan antara kecupan dan sentuhan lembut menimbulkan getaran khas yang dibalut atas nama asmara.
Tidak.
Taehyung tidak menyentuh Jennie lebih jauh dari pelukan erat dan hujaman ciuman. Itu saja sudah cukup meluapkan cinta mereka yang semakin lama semakin mengembang, layaknya balon gas yang tersembur api.
Api itu tidak padam. Api itu membesar. Tidak menimbulkan udara yang membuat cinta mereka berkembang seperti balon gas, tapi beresiko melayukan bunga bunga asmara mereka yang mekar.
Itu sudah tengah malam. Mereka hanya saling bersandar dengan tubuh terbalut selimut dikamar Taehyung. Saling memeluk, pertanda bahwa mereka saling memiliki.
"Oppa... Ini pertama kalinya aku akan tidur selain dirumahku dan di rumah sakit. "
"Hmm. Benarkah? "
"Iya. Terimakasih oppa, sudah menjagaku dengan sangat baik. "
"Aku mencintaimu Jenn. "
"Aku juga mencintaimu oppa. "
Umbaran cinta itu terus saja terucap dari bibir keduanya hingga kelelahan. Hingga iblis kantuk menguasai dan memberatkan mata mereka. Terlelap dalam buaian mimpi bahwa cinta mereka bisa bertahan selamanya.
Mata mereka terpejam.
"Tapi kenapa dulu kau meninggalkan ku saat aku meminta bantuanmu? "
"Maafkan aku yang dulu meninggalkanmu dan berlari menjauh. "
Tapi pertanyaan itu yang tetap muncul dengan bibir terkunci.
⚜
Jennie masih berada dalam pelukan Taehyung. Taehyung terbangun sedangkan Jennie masih lelap dalam malam yang semakin membeku.
⚜
Salju turun begitu lebat, menutupi segala permukaan dengan warna putih yang beku. Putih yang mengingatkan Taehyung pada kala itu. Putih yang mengingatkan Taehyung pada sepinya gang yang gelap, dengan seorang gadis kecil menangis meminta tolong padanya dan, seorang wanita tergeletak dengan simbahan merah yang menutup putih disekitarnya.
Pikirannya juga melayang pada hari yang sama saat dia mendapat telepon dan mendadak diseret oleh sang paman menuju rumah sakit. Ayah ibunya sekarat dengan simbahan merah yang serupa dengan wanita yang tadi pagi tergeletak di jalan.
Taehyung memukul dadanya perlahan.
Sesak memenuhi ruang ruang sempit yang masih tersisa dihatinya. Hati yang penuh terisi oleh Jennie. Lelaki semuda itu menanggung beban berat rasa bersalah dan kehilangan bertubi-tubi. Itu bukan situasi normal. Taehyung begitu memahami, kenapa Jennie sekalut itu saat appa nya dipertanyakan.
Jika Taehyung menjadi Jennie, Taehyung juga akan menuntut dimana keberadaan appa nya. Appa yang tidak pernah Jennie temui bahkan hampir semua orang tidak mengetahuinya.
Jennie, gadis mungil yang berada di sisi Taehyung, memikirkan hal yang serupa. Memikirkan bagaimana kemungkinan kemungkinan yang terjadi tentang appa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow, Please Stay. ● Taennie ✔
Fanfic◈ Trauma yang membuat keduanya sulit untuk bernafas, dan untuk mendapatkan cinta yang diimpikan.◈ Bagaimana akhir cerita mereka? - 66 part COMPLETE (2017 June - 2018 Mei) Highest : #15 dalam BTSBlackpink (28062018)