Twenty Seven

2.4K 334 7
                                    

AS YOU LIVE THROUGH, YOU’LL DISAPPEAR SOME DAY
Meski kau bertahan hidup, kau tetap akan menghilang suatu saat nanti

Jennie POV

Ini pertama kalinya aku tidak semangat datang ke kampus setelah hampir empat bulan aku menempuh pendidikan yang telat disana. Kakiku lunglai melangkah menuju kelas pertama ku yang dimulai pada pukul sepuluh. Terlalu pagi untukku. Saat aku masuk, seperti biasa seluruh anak memperhatikanku dan tatapan mereka menyiksaku, seperti acungan senjata yang memburuku.

Ya, meskipun aku merasa aku baikan akhir-akhir ini, maksudku kesehatanku, kesehatan mentalku. Aku merasa dua bulan terakhir aku sangat sehat, belum pernah sedikitpun merasa pusing atau dadaku terasa sesak saat ada suara keras yang tiba-tiba terdengar. Itu karena aku selalu bersama Taehyung. Dia selalu bersama ku saat aku diluar rumah. Menjagaku. Menggenggam tanganku saat serangan panik itu mulai datang. Tapi hari ini dia tidak disini. Dia tidak bersamaku. Aku serasa telanjang dengan tatapan mata orang-orang itu.

Kelasku berakhir pukul satu tepat saat jam makan siang. Dan aku malas makan. Karena tidak ada Taehyung, atau Jimin di kampus. Aku juga belum bertemu dengan Jisoo karena kemarin dia tidak datang ke kampus karena sedang liburan, lagi.

“Dooorrrr !!!”

Suara teriakan itu datang depan saat aku menunduk untuk melihat pesan dari Jin oppa, di kafe kampus. Aku mengelus dadaku yang hampir meledak karen kaget yang luar biasa, tidak menduga akan mendapat teriakan dari gadis yang aku tunggu-tunggu, Jisoo.

“Jantungku !! Kau hampir membunuhku, kau tahu !” Aku sedikit ketus kepada Jisoo yang duduk dengan cengengesan di depanku.

“Hehehehe mian mian. Kau kan sering akan mati karena jatungan. Jadi kau hanya harus bertahan sedikit lagi. Benar kan Jenn?” dia merespon ucapan ketusku dengan candaan sarkasme yang mau tak mau membuatku tertawa.

Hanya dia yang bisa bercanda denganku dengan ucapan randomnya itu. Dan anehnya, aku sama sekali tidak marah padanya. Aku menatapnya diam-diam, saat dia sedang asik mencuri minumanku dan asik dengan kentang goreng yang ku pesan.

Wajahnya cantik, bukan cantik seperti orang pada umumnya. Kecantikannya setiap saat terpancar, bahkan saat dia bengong seperti orang bodoh, dia tetap terlihat cantik. Wajahnya menurutku sedikit familiar, sedikit mirip dengan.......Jin oppa?

“Apa yang kau pikirkan? Aku cantik kan?” dia melotot kearahku sambil mengunyah kentang yang kini ada di hadapannya.

“Hmmmm ya... memang. Tapi sedikit gila.”

“Hahahaha tidak ada manusia yang sempurna sayang. Kegilaanku ditutupi dengan kecantikanku. Kegilaanmu ditutupi oleh penampilanmu. Keanehan Taehyung ditutupi dengan wajah tampannya. Dan otak gila Jimin ditutupi oleh fisik dan ketenarannya. Jadi..... yah kau bisa menyimpulkan sendiri.”

Wanita cantik didepanku ini mengocehkan hal aneh. Membuatku makin tersenyum lebar menyimak ucapannya yang sedikit benar.

“Kuliahmu sudah berakhir?” aku bertanya berbarengan dengan sedotan terakhirnya pada minumanku. Sekarang gelas itu kosong.

“Hmm ya aku sudah selesai hari ini?”

“Mau kemana?”

“Entah. Mau mentraktirku nonton? Hah? Hah? Kan kau kesepian tanpa Taehyung.”

“Yaaaa... Jangan ingatkan tentang dia. Aku takut kalau....”

“Merindukannya? Dasar kalian manusia manusia dimabuk cinta. Toh Taehyung pergi bersama Jimin baru dua hari kenapa berlebihan begitu.”

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang