Fifty two

1.6K 266 24
                                    

Your scent is a sweet felony
Aromamu adalah kejahatan yang manis

Siapa yang bisa melupakan pengkhianatan?

Tidak,  bahkan untuk seorang pengkhianat sekalipun. 

Jeon Jungsan.  Lelaki itu tidak akan pernah melupakan pengkhianatan seorang Kim yang membuangnya begitu dia menghancurkan hidup orang lain. 

Itu membuatnya trauma.  Ya,  penjahat bisa trauma.  Trauma. Untuk melakukan kejahatan lagi karena dia takut akan pengkhianatan lagi. 

Dia rela membunuh untuk orang itu.  Dia rela menghilangkan nyawa orang yang menyakiti hatinya.  Tapi dia malah dibuang. 

Kekalang-kabutan pondok siang itu akibat seorang gadis yang jatuh pingsan membuatnya terhuyung.  Mengingat kejadian bertahun-tahun lalu yang sengaja dia kubur dalam tanpa ada satupun yang tahu.  Bahkan putranya sekalipun,  Jeon Jungkook. 

"Appa! " teriakan itu menyadarkan lelaki paruh baya itu dari lamunannya. 

"Oh oh wae? "

"Kau kenal mereka? "

"Aniya.  Aniya Kook-ah.  Appa tidak mengenal. "

Jungkook kembali fokus kepada Jennie yang kini masih terbaring tak sadarkan diri di pangkuan kekasih Jimin.  Dengan Jimin yang sibuk mengipasi.  Dan Taehyung yang sibuk meremas rambutnya. 

Ya,  Taehyung gamang. Dia ingin menonjok lelaki tua itu tepat di wajahnya begitu dia menyebutkan nama ayahnya.  Tapi teriakan Jimin tadi menyadarkannya bahwa Jennie-lah yang utama.

"Oppa....... " suara parau itu membuat Taehyung bernafas lega.  Jennie siuman.

"Ya Jenn.. Jennie... Oppa disini. "

"Joonie oppa- oppa- hiks hiks Joonie oppa- "

Taehyung tertegun.  Tidak,  Jennie tidak memanggilnya.  Tapi Joonie,  itu Namjoon hyung. 

"Jim... "

"Hmmm? "

"Haruskah aku menelpon Namjoon hyung? "

"Ya kau gila!  Kita bisa dihajar.  Sudahlah.  Jennie membaik.  Lihat. Dia bangun. "

Ya benar.  Perlahan Jennie bangun.  Dia ada dikamar.  Dengan beberapa orang mengerubunginya seperti korban tragedi. 

"Bi-bisakah... Kalian keluar sebentar? " itu kalimat pertama Jennie.  Dengan suara paraunya yang menyedihkan.

Mereka mengangguk dan memberi waktu sendiri.  Tidak butuh waktu lama mereka semua sudah keluar dari kamar. 

Sebenarnya,  mereka menguping diluar kamar. 

"Sayang- gwencana? " Taehyung mendekat,  miris melihat wajah pucat kekasihnya itu. 

"Oppa disini saja. " Jennie tersenyum pada Taehyung. 

Taehyung menuruti kekasihnya.  Dia duduk disamping Jennie.  Dan kemudian Jennie menghambur kepelukan Taehyung sambil menangis keras. 

Tomorrow, Please Stay.  ●  Taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang