PROLOG

17.8K 507 11
                                    

"Sudah lihat kamu sekarang?"

Suara lantang Pak Broto serasa menggema diseluruh rumah,untung saja kawasan rumah mereka masih sepi dengan tetangga sehingga perdebatan mereka dipastikan tidak didengar orang banyak.

"Bapak sudah duga ini dari awal Rahma"

Kata Pak Broto pada anaknya yang duduk menangis ditemani Ibunya.

"Laki-laki kota itu hanya mempermainkan kamu saja,laki-laki macam apa yang bisa-bisanya menceraikan wanita dari selembar surat"

Bentak Pak Broto sambil melemparkan surat dari Rafi menantunya yang dengan teganya menyatakan bahwa dirinya ingin berpisah dari Rahma.Di sisi lain Rahma hanya duduk diam sambil menangis dengan memeluk erat putri mungilnya yang berada di gendongannya.

Rahma sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi,hatinya remuk dan dunianya hancur bersamaan dengan surat yang dikirimkan lelaki yang dicintainya.Rahma tidak menyangka bahwa Rafi akan menceraikannya sebulan tepat setelah putri mereka lahir.

Cobaan apa lagi yang lebih berat dari pada ini.Selama setahun Rahma sudah rela ditinggal pergi Rafi ke Jakarta untuk bekerja,bahkan saat rahma hamil sampai melahirkan,Rafi pun tidak ada disampingnya.

"Sudahlah Pak,yang terjadi biarlah terjadi,jangan buat hati putri kita ini semakin sedih.Mungkin ini sudah takdir dari Allah Pak"

Kata Bu Minah pada Pak Broto untuk meredakan amarah suaminya itu.Mendengar kata-kata dari sang istri,hati Pak Broto pun mulai kembali dingin.Didekatinya sang putri sambil mengelus kepalanya pelan.

"Nduk,Bapak sayang sama kamu,sudah jangan nangis lagi yo"

Mendengar kata sang Ayah itu,membuat Rahma memeluk sang Ayah sambil menangis.Anak dan Ayah itu duduk berpelukan sambil diiringi isak tangis dari keduanya.

"Jika memang Rafi ingin berpisah dari kamu,maka ya sudahlah.Bapak akan mengurus perceraian kalian supaya kamu juga bisa bebas dari semua beban ini.Yang penting kamu dan Arafah bisa selalu disamping Bapak"

Kata Pak Broto penuh kelembutan pada sang putri.

"Terimakasih Pak"

Balas sang putri sambil memeluk ayahnya.

Malam ini menjadi malam terberat yang pernah Rahma lalui bersama keluarganya,dimana cinta berubah menjadi benci dan tawa berubah menjadi tangis.Malam itu pun Rahma berjanji akan merawat putrinya dengan kasih sayang walau dengan atau tanpa Rafi disisinya.

TBC

Maaf kalau typo bertebaran.Btw ini cerita pertama saya,so maaf kalau jelek ya .

11-08-2017,

Mei Anggun D

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang