(35)

4.2K 168 2
                                    

Dari beberapa menit yang lalu, laki-laki itu terus berdiri didepan gedung bertuliskan ‘Red Cafe’ itu.Mata laki-laki itu hanya tertuju pada satu arah yaitu gadis yang tengah duduk ditemani secangkir minuman hangat yang ia tebak pasti isinya adalah hot chocolate.

Sesekali laki-laki itu tersenyum,membuat beberapa orang pejalan kaki melirik aneh dan mungkin mengira laki-laki itu sudah gila.Tapi laki-laki itu tampak tak perduli,ia terus tersenyum sambil sesekali tertawa karena melihat tingkah unik wanita didalam cafe itu.

Lihatlah bagaimana gadis berjilbab biru itu tersenyum lebar hanya dengan menghirup aroma coklat dari minuman digenggamannya.Aneh memang,tapi justru itulah yang membuat gadis itu tampak begitu lucu dan menggemaskan.

‘Tuhan tolong jangan kau hapus senyumnya,buatlah ia terus tersenyum sehingga orang-orang disekelilingnya juga ikut merasakan kebahagiannya’pinta laki-laki itu dalam lubuk hatinya yang paling dalam.

Namun setelah beberapa lama, akhirnya gadis itu menyadari kalau sedari tadi dirinya tengah diawasi oleh seseorang.Gadis itu pun tertawa renyah sambil melambaikan tangannya meminta laki-laki itu untuk segera masuk dan bergabung bersamanya.

“Selamat pagi Nona Arafah”ucap laki-laki itu sambil tersenyum dan membungkukkan badannya sopan.

“Selamat pagi juga Tuan Giga”balas Arafah yang diakhiri tawa dari keduanya “Jadi gitu ya ucapan selamat pagi kalau di London?”

Giga tersenyum lalu duduk dibangku yang berada didepan Arafah “Nggak juga sih,yang tadi cuma gaya-gayaan doang” lanjutnya cengengesan.

“Udah aku duga”ujar Arafah sebelum menyeruput minumannya “Oiya,kamu mau minum apa?”

“Karena ini masih pagi jadi kayaknya teh aja lah”
Arafah mengangguk lalu memanggil waiters dan memesan minuman untuk Giga.

“Green Tea hangat gulanya satu sendok aja,bener kan?”tanya Arafah pada Giga yang dibalas anggukan mantap oleh laki-laki itu.

“Baik,mohon tunggu sebentar ya”ucap sang waiters dengan ramah lalu pergi meninggalkan Arafah dan Giga.

“Btw tumben kamu ngajak aku kesini pagi-pagi,emangnya ada apa?”tanya Giga pada Arafah yang terlihat asik menikmati uap dari minuman dicangkirnya.

Cafe ini tuh kayaknya bersejarah banget ya buat kita,pertama kali kita kesini tuh kapan sih?kelas 1 SMA ya kalo nggak salah?”

Giga mengerutkan keningnya,merasa aneh dengan pembahasan Arafah yang melenceng dari pertanyaannya.

“I..iya deh kayaknya”jawabnya masih sedikit bingung dengan Arafah.

“Bisa dibilang cafe ini tuh udah jadi saksi bisu persahabatan kita,ya nggak sih?”

Giga mengangguk lalu tersenyum ramah pada waiters yang mengantarkan tehnya.

“Oleh karena itu,hari ini aku juga mau cafe ini menjadi saksi kalau kita hanya akan menjadi sahabat,nggak lebih”

Kata-kata Arafah membuat Giga terkejut,Giga menurunkan cangkir yang sudah menyentuh bibirnya berlahan,lalu memandang kearah Arafah.

“Maksud kamu?”

Arafah meneguk ludahnya,terasa sulit baginya untuk berkata-kata.Hingga akhirnya ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada Giga,berharap benda itu akan mengatakan semuanya pada laki-laki itu.

“Kenapa kamu kembaliin gantungan kunci ini ke aku?maksudnya apa Ra?”tanya Giga menuntut penjelasan pada Arafah.

“Aku nggak bisa jaga hati kamu Ga dan sekarang aku mau kamu kembali membuka hati kamu untuk orang lain”

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang