TUJUHBELAS

4.2K 203 0
                                    

Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta,Dirga langsung sibuk mengecek semua email yang masuk dalam ponselnya.Banyak pekerjaan yang sudah menunggunya selama dirinya berada di Australia untuk mengadakan pengecekan rutin di salah satu anak perusahannya di negeri kangguru itu.

Dengan cepat,Dirga pun berjalan sambil menelfon Sarah>sekretarisnya.

"Bagaimana?"tanyanya pada Sarah sambil terus berjalan lurus kedepan.

"Ya,saya sampai kantor sekitar 30 menit lagi"Dirga pun berjalan sambil terus sibuk berbicara pada Sarah di telfon.Saking sibuknya,Dirga sampai tak memperdulikan bahwa ada banyak orang yang berlalu lalang di bandara Soekarno Hatta itu.

"Iya nanti sa...."

Brugh.....

Tanpa sadar Dirga pun menabrak seseorang,Dirga hanya melihat orang yang ditabraknya itu sekilas dan kembali berjalan seperti tanpa dosa melewati gadis yang terjatuh karena ditabraknya itu.

"Iya saya sudah baca se...."

"Dasar orang nggak punya hati"umpat gadis itu yang ternyata masih bisa didengar oleh Dirga.

Tiba-tiba saja Dirga langsung berhenti setelah mendengar suara gadis itu dan ingat bahwa ia pernah mendengar suara itu,tapi dimana?

"Dia"ucap Dirga akhirnya.Dirga pun langsung membalikkan tubuhnya dan....

Benar itu dia,kata Dirga dalam hati setelah melihat gadis dihadapannya itu.Saat Dirga ingin mendekati gadis itu,tiba-tiba saja gadis itu bangkit dari jatuhnya dan berjalan pergi.

"Tunggu"teriak Dirga mencoba memanggil gadis itu,tapi sepertinya yang dipanggil tak mendengar teriakan Dirga.Gadis itu terus berjalan menjauh dari pandangan Dirga.

Dirga terus mengejar gadis itu,tapi langkahnya harus terhenti karena terhadang oleh puluhan orang yang berjalan lewat didepannya.

"Maaf,permisi" ucap Dirga dengan susah payah mencoba melewati gerombolan orang didepannya itu dan saat Dirga sudah berhasil lolos,ternyata dirinya sudah terlambat.Dirga kehilangan jejak gadis itu.

Dirga pun berlarian kesana kemari mencoba mencari gadis itu,tapi nihil.Gadis itu sudah benar-benar pergi.

"Aaarrrkkhhhh"teriaknya frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
*************************************************
"Kita sudah sampai"kata Rafi pada Arafah saat mobil yang mereka kendarai memasuki sebuah rumah bercat putih yang cukup besar dengan air mancur yang indah didepannya.

Saat mobil sudah benar-benar berhenti,Arafah pun turun dari mobil yang ia kendarai.Ternyata kehadiran Arafah sudah ditunggu oleh seseorang.Seorang wanita cantik dengan rambut pendek sebahu berdiri dengan anggun didepan pintu sambil menyunggingkan senyumnya.

Dia adalah Nyonya Liza Poldi,istri baru Ayahnya.Arafah sudah tidak kaget,karena sebelumnya Ayahnya sudah mengatakan bahwa dirinya sudah berkeluarga lagi.

"Ayo kita masuk"ajak sang Ayah sambil merangkul bahu Arafah.Arafah pun mengangguk lalu berjalan dengan didampingi Ayahnya.

"Kamu cantik sekali"puji Liza sambil mengelus lembut kepala Arafah saat Arafah bersalaman dan mencium tangannya.

"Terimakasih Tante"ucap Arafah kikuk.

"Kok Tante?panggil saya Mama.Saya kan juga Ibu kamu"pinta Liza sambil tersenyum simpul pada Arafah.

"Iya Tan..eh maksudnya Mama"kata Arafah sambil tersenyum kikuk pada Liza.Ternyata benar apa yang diceritakan Ayahnya,Mamanya ini memang wanita yang ramah dan juga baik hati.

Sampai tak sengaja Arafah menemukan seorang anak kecil yang bersembunyi dibalik tubuh Liza.Arafah sudah tahu bahwa anak itu adalah adiknya yang ternyata seumuran dengan Kenzo.Ia terlihat malu-malu sambil terus berusaha memalingkan wajahnya.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang