(47)

6K 189 3
                                    

Dirga menarik selimutnya saat merasakan sebuah cahaya menerpa wajahnya.Namun laki-laki itu langsung bangun dari tidurnya kala menyadari darimana asal cahaya itu.Senyumnya pun langsung mengembang,sunrise yang ia tunggu-tunggu telah datang.

Tapi saat Dirga menoleh ke sisi lain tempat tidurnya,laki-laki itu mendapati wanitanya masih tertidur pulas.Dengan lembut Dirga pun membangunkan Arafah,ia menepuk pelan tubuh Sang Istri yang masih tertutup dengan selimut tebal.

“Sayang ayo bangun,katanya mau lihat sunrise”panggil Dirga berbisik pelan di telinga Arafah.

“Ra,ayo bangun”

Namun tak ada sahutan,mata wanita itu masih saja terpejam.Dan saat tangan Dirga menyentuh wajah Arafah,tiba-tiba saja jantungnya dibuat berhenti berdetak.

“Ra,Arafah,kamu baik-baik aja kan?”tanya Dirga mulai panik.

Wajah Arafah benar-benar pucat,bibirnya pun mulai memutih.Bahkan tangan dan kaki wanita itu pun juga terasa sangat dingin.

Dalam beberapa detik Dirga dibuat beku ditempat,nafasnya memburu,sorot matanya beku melihat wanita yang terbujur didepan matanya.

‘Nggak,ini nggak mungkin.Dia belum pergi,dia nggak boleh ninggalin gue kayak gini’tolak Dirga menggeleng pelan.

Dengan cepat,laki-laki itu langsung beringsut menuju lemari didekat ranjangnya.Ia mengambil satu jaket untuknya dan satu jaket lagi langsung dipasangkan di tubuh Arafah.

“Kita bakalan balik ke rumah sakit Ra,nggak akan terjadi apa-apa sama kamu”kata Dirga sembari membawa tubuh Arafah ke dalam lengannya yang kokoh.

Tanpa babibu,Dirga langsung membawa Arafah menuju mobil yang terparkir cukup jauh dari bungalow.Dengan sekuat tenaga,Dirga berlari begitu cepat menerobos ombak pantai yang masih pasang.

“Kamu harus kuat Ra,kamu harus kuat”gumam Dirga terus berlari sambil mendekap tubuh Arafah yang semakin dingin.

Dirga sudah tak perduli dengan cipratan air yang membasahi pakaiannya atau pun dengan nafasnya yang sudah mulai tersenggal-senggal.Yang ada dalam otaknya kini hanyalah membawa wanita dalan gendongannya kembali ke rumah sakit tepat waktu.Jika sampai ia terlambat walau hanya satu detik,maka sungguh Dirga tak akan bisa memaafkan dirinya seumur hidup.

***

BUGH.....

Dirga langsung tersungkur kala bogeman mentah dari Giga sukses mendarat di wajahnya.

“Seharusnya dari awal gue nggak usah bantuin loe”ucap Giga dengan rahang yang mengeras.

“Gue kasih waktu loe 5 jam,tapi kenapa loe baru bawa Arafah balik sekarang hah?”tanya Giga berapi-api sambil menarik kerah baju Dirga dan...

BUGH.....

Arumi langsung menarik Giga menjauh,ia tak bisa membiarkan suaminya yang kalap menghabisi Dirga.

“Udah Ga,ini tuh rumah sakit bukan ring tinju”ucap Arumi sambil terus memegangi tubuh Giga yang ingin terus memukuli laki-laki yang sudah terduduk tak berdaya dilorong rumah sakit.

“Kesalahan yang dia perbuat bener-bener fatal Rum.Seharian dia bawa Arafah pergi entah kemana sampai-sampai wanita itu nggak minum obat dan sekarat seperti saat ini”tutur Giga dengan dada yang naik turun.

“Gue cuma mau buat dia bahagia”sela Dirga pelan.

“Buat bahagia loe bilang?Sini gue tunjukin apa arti bahagia sebenernya”bentak Giga hendak menghampiri Dirga namun Arumi buru-buru menarik kembali tubuh suaminya.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang