Setelah satu minggu dinyatakan koma,perlahan mata laki-laki diatas bed putih itu mulai terbuka.Yang ia lihat untuk pertama kali adalah ruangan serba putih.
‘Ini dimana?’
Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya utuh,laki-laki itu berniat untuk bangun namun tiba-tiba rasa pusing langsung menyergap kepalanya.
“Dirga,kamu sudah sadar sayang”ucap wanita paruh baya yang baru saja masuk ke ruangan putranya itu.
“Kamu kenapa sayang?Mana yang sakit?Mami panggilkan dokter ya”ujar wanita itu bahagia bercampur khawatir kala Dirga terus meringis memegangi kepalanya.
“Dirga dimana Mi?”tanyanya pelan sambil meringis menahan sakit dikepalanya.
“Kamu di rumah sakit sayang,seminggu yang lalu kamu kecelakaan”jelas sang Mami pada Dirga.
Mendengar penuturan itu Dirga akhirnya ingat kalau seminggu yang lalu dirinya tertabrak mobil karena mengejar...
“Arafah”kata Dirga spontan.
“Arafah dimana Mi?Apa dia ada diluar?”tanya Dirga celingukan.
Namun tak ada jawaban dari sang Mami.Wanita itu hanya diam sembari membelai kepala putranya yang penuh dengan perban.
“Arafah dimana Mi?Dia nggak jadi pergi kan?”cerca Dirga mengulangi pertanyaannya.
Nyonya Dwiyanto Aldric nampak begitu bingung harus menjawab apa.Ia tidak ingin keadaan putranya kembali drop jika mengetahui yang sebenarnya.
“Mi tolong jawab pertanyaan Dirga Mi”pinta Dirga meraih tangan Maminya.
“Arafah....”lidah wanita itu benar-benar kelu,sulit untuk melanjutkan kalimatnya.
“Mmmiii tolong jujur ke Dirga”bujuk Dirga gusar sambil menarik-narik tangan sang Mami.
“Arafah tidak ada disini sayang”jawab wanita itu akhirnya “Dia sudah pergi”
Deg...
Dirga langsung melepaskan tangan Maminya.Sesak,rasanya seperti ada bogeman keras tak kasat mata yang menghantam dadanya.
“Ini nggak mungkin”gumam Dirga sambil menggelang pelan.
Hancur,harapan yang pernah ia gantungkan kini jatuh dan hancur seketika,meninggalkan luka tak berdarah.
“Mami bohong kan?”elak laki-laki itu dengan tatapan nanar.
Butiran bening yang sedari tadi ditahan pun akhirnya jatuh juga.Wanita itu benar-benar tidak kuat melihat putranya hancur seperti ini.
“Dirga harus cari Arafah Mi,dia nggak boleh pergi”kata Dirga langsung turun dari tempat tidurnya.Namun karena kesehatan yang belum sepenuhnya pulih alhasil tubuh laki-laki itu pun langsung ambruk di atas lantai.
“Astaghfirullah Dirga”pekik sang Mami,kekhawatiran Nyonya Dwiyanto Aldric itu pun semakin bertambah kala melihat tangan Dirga yang berlumuran dengan darah karena infus yang terlepas.
“YUDA”teriak wanita itu memanggil saudara Dirga.
Tak sampai tiga detik,Yuda yang memang berada didepan ruangan Dirga pun langsung masuk dan membantu menahan adiknya yang terus berteriak dan ingin berlari mencari Arafah.
“Lepasin Dirga Bang,Dirga mau cari istri Dirga”raung Dirga berusaha melepaskan tubuhnya dari tahanan Kakak dan Maminya.
“Sadar Ga sadar,loe nggak boleh gegabah kayak gini”tutur Yuda pada adiknya yang terus meronta-ronta ingin pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pandangan Pertama (Completed)
Romansa"Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus denganmu?.Entahlah,yang aku tahu hidupku menjadi semakin rumit setelah kehadiranmu" (Arafah Adhwa Poldi) "Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus deng...