EPILOG

9.7K 272 28
                                    

🎉🎆Selamat Tahun Baru 🎆🎉
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi,amin.Dan para jones bisa segera menemukan pendampingnya wkwkwk 😂

Happy reding guys

»»***««

“ARAFAH”

Jantung Dirga berdetak kencang bak pacuan kuda.Wajahnya nampak sedikit pucat dengan buliran keringat yang terus mengucur dari dahinya.
Rambutnya yang hitam pun terlihat basah kuyup seperti telah melakukan lari maraton.

Saat laki-laki itu mengedarkan pandangannya,matanya langsung menangkap ruangan berukuran 5x5 m dengan dinding bercat hijau.Dirga meraup wajahnya lalu beralih duduk bersandar pada dinding dibelakangnya.Dirga ingat kalau setelah ia berdoa bersama Arga,dirinya memilih tetap tinggal di musala rumah sakit.Berzikir dan terus mendoakan Arafah sampai-sampai ia TER-TI-DUR.

“Jadi itu semua cuma mimpi?”gumam Dirga bicara pada dirinya sendiri.

“Jadi tadi itu cuma mimpi buruk?”gumamnya masih tak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya,bahkan senyum kecil pun nampak terlukis di bibir laki-laki itu.

Namun kenyataan belum berakhir sampai disini,ia masih harus membuktikan kalau mimpi buruknya tak akan pernah menjadi nyata.Dengan cepat laki-laki itu pun langsung beranjak dari tempatnya dan berlari menuju ruang perawatan Arafah.

Dan lagi-lagi Dirga harus meneguk salivanya kala melihat pemandangan yang ada dihadapannya.Berulang kali otak Dirga berusaha menolaknya tapi mata Dirga tidak bisa berbohong.Apa yang dilihatnya saat ini benar-benar sama dengan apa yang ada dalam mimpinya.

Kali ini bahkan lebih buruk dari mimpinya.Semua keluarga menitihkan air mata,membuat jantungnya terus berdebar tak karuan.

Saat kaki Dirga ingin kembali melangkah tiba-tiba lengan panjang seorang laki-laki menghadang tubuhnya.

“Apa yang udah loe perbuat ke Arafah,hah?Bagaimana bisa loe lakuin itu?”

Tenggorokan Dirga tercekat.Kenapa Giga mengatakan itu padanya?Apakah mimpi buruk yang dialaminya benar-benar menjadi kenyataan?

Sebelum Giga kembali melanjutkan kalimatnya,Dirga langsung berlari dan dengan sisa-sisa keyakinanya ia mendorong pintu berwarna abu-abu di hadapannya.

Tubuh Dirga bergetar dan akhirnya luruh ke lantai.Rasanya otot di seluruh tubuhnya sama sekali tak berfungsi untuk beberapa detik.Nafasnya tertahan,matanya beku kala melihat mimpi buruknya benar-benar jadi kenyataan.

Dengan susah payah Dirga bangkit dan langsung memeluk tubuh wanita yang terbaring diatas bed putih itu.Air matanya lolos begitu saja. Dia sudah mencoba ikhlas,tapi mengapa rasanya begitu sulit.Kenapa ia tetap tidak terima Arafah pergi meninggalkannya?

Tak ada satupun kata yang terucap.Dirga memejamkan matanya,membendung tangis yang seakan ingin terus keluar sambil merengkuh tubuh Arafah lebih dalam.Merasakan setiap lara yang merasuk dalam dadanya.

“Dirga?”

Laki-laki itu tersentak kala telinganya menangkap suara seseorang memanggil namanya.Dirga langsung melepas pelukannya.Jantungnya seolah berhenti berdetak kala senyum manis seorang wanita tertuju kearahnya.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang