(32)

3.9K 181 0
                                    

Sesampainya Arafah dipantai,tidak ada siapapun disana.Sepi,hanya ada beberapa anak kecil yang sedang bermain sambil mencari kerang dipinggir pantai.

Arafah menyapukan pandangannya ke seluruh pantai sambil mengatur nafasnya.Tidak mungkin ia salah,Arafah benar-benar yakin kalau tempat ini lah yang dimaksud Dirga.

Hingga tiba-tiba saja Arafah merasakan ada seseorang yang memegang pundaknya.Arafah tersenyum,ia yakin kalau itu adalah laki-laki yang ia tunggu.

Arafah membalikkan badannya “Dirga”panggil Arafah dengan semangatnya.

“Dirga?Siapa Dirga?”tanya laki-laki hadapan Arafah dengan polosnya.

Senyum yang terukir di bibir manis Arafah pun seketika hilang setelah melihat laki-laki dihadapannya.Arafah benar-benar tidak percaya kalau laki-laki itu akan kembali secepat ini.Arafah menelan ludahnya susah payah,tiba-tiba tenggorokannya terasa sangat kering.

“Giga”ucap Arafah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Ternyata Arafah salah,yang datang bukanlah Dirga melainkan Giga.Laki-laki itu berdiri didepan Arafah sambil terus memamerkan lesung pipitnya yang manis.

“Kamu tadi manggil siapa?Dirga?”tanya Giga sambil mengerutkan keningnya mengingat nama yang disebut Arafah.

“Ka..kamu salah denger kali Ga,a..aku tuh mang..gil Giga bukan Dir..ga”jelas Arafah terbata-bata.Hal itu pun langsung ditertawakan oleh Giga.

“Sejak kapan kamu jadi Aziz gagap?”tanya Giga sambil terus tertawa “Kayaknya terakhir kali kita ketemu,kamu belum gagap kayak gini deh”

Arafah tersenyum kikuk sambil menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal.

“Kamu.....”kata Giga menggantung sambil melihat Arafah dari bawah keatas “Dipaksa nikah sama siapa?”

“Hah,maksudnya?”

“Ngapain kamu pakek kebaya ke pantai kalau nggak kabur karena dipaksa nikah?”

Jetak...

Arafah tersenyum puas setelah berhasil menjitak kepala Giga.Laki-laki itu pun meringis kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya.

“Kamu tuh nggak ada bosen-bosennya ya jitak kepala aku”
Bukannya kasihan tapi Arafah malah tertawa karena melihat ekspresi aneh Giga.

“Lagian siapa suruh ngomong kaya gitu”

“Ya kamu aneh,ke pantai kok pakek kebaya”dumel Giga yang langsung dibalas Arafah dengan cubitan keras di perut Giga.

“Kamu di London ngapain aja sih?Aku kira setelah pulang dari sana kamu bakalan tambah pinter loh Ga,tapi ternyata sama aja”Arafah melepaskan cubitannya.

Giga jadi prihatin dengan dirinya sendiri,kedatangannya dari London bukannya mendapat pelukan hangat tapi malah mendapatkan jitakan dan cubitan bertubi-tubi dari Arafah.

“Aku tuh hari ini diwisuda tau”

“Lulus?”tanya Giga dengan nada mengejek.Arafah mengerutkan keningnya sambil bertolak pinggang.

“Maksud kamu apa?Ya lulus lah,yakali aku nggak lulus”

“Hasilnya salah kali,mana mungkin kamu lulus”ucap Giga yang langsung berlari dengan kakinya yang panjang meninggalkan Arafah.

“Gigaaa........”teriak Arafah sambil berlari mengikuti laki-laki itu “Sini kamu”

Arafah terus berlari mencoba membalas Giga.Tapi nihil,Arafah malah tertinggal jauh dibelakang Giga dengan nafas yang ngos-ngosan.Arafah menyerah,rasanya sudah tidak mungkin ia mengejar Giga.

Kalian bayangkan saja,satu langkah Giga sama dengan dua langkah Arafah,ditambah lagi kali ini Arafah menggunakan kebaya,tentunya hal itu semakin mempersulit gadis itu mengejar Giga.

“Gimana?Nyerah?”tanya Giga pada Arafah yang masih berusaha mengatur nafasnya.

“Licik,kamu larinya kenceng banget”keluh Arafah dengan nafas yang masih naik turun.

“Yyeee siapa suruh tuh kaki pendek banget”ejek Giga yang dibalas tatapan horor dari Arafah.Giga pun tersenyum sambil mengangkat jarinya membentuk huruf  V.

“Jadi,dapet juara umum nggak?”
Mata Arafah langsung berbinar sambil tersenyum bahagia kearah Giga.

“Dapet dong”ujarnya bangga “Dan yang lebih bagus lagi,aku masuk sepuluh besar nilai terbaik se-Indonesia”lanjut Arafah sambil berjingkrak-jingkrak bahagia.

“Jadi kamu dapet beasiswa kuliah di Belanda?”

Arafah mengangguk mantap membalas pertanyaan Giga.

“Cciieee selamat ya tembem”ucap Giga sambil mencubit pipi Arafah pelan.

“Kamu sendiri gimana?lulus?”tanya Arafah balik pada Giga.

“Lulus sih lulus Ra,tapi.....”Giga menundukkan kepanya,nada suaranya pun kini berubah menjadi sedih.

“Kamu nggak dapet beasiswa kuliah di London ya?”tanya Arafah tapi sama sekali tak dijawab oleh Giga.

Sebagai sahabat,Arafah pun ikut merasakan kekecewaan Giga.Arafah tahu betul kalau kuliah di London adalah impian Giga dari kecil.Bahkan demi mewujudkan impiannya itu,Giga pernah sampai sakit karena saking sibuknya belajar.

“Udahlah Ga,mungkin belum rezeki kamu”ujar Arafah mencoba menghibur sahabatnya itu.

“Aku sedih Ra”kata Giga seraya menatap Arafah “Karena selama empat tahun kedepan aku harus habisin waktuku di London”
Arafah balik menatap Giga.

“Jadi kamu...”

Wajah Giga yang sebelumnya murung pun langsung tersenyum lebar “Aku dapet beasiswanya Ra”

“Jadi kamu bakalan kuliah di London?”

Giga mengangguk seraya tersenyum.

“Wah,selam..........”belum sempat Arafah menyelesaikan kata-katanya,tanpa aba-aba Giga langsung memeluk Arafah.Mendapat pelukanyang tiba-tiba,Arafah pun hanya diam mematung saking kagetnya.

“Aku dapet beasiswa kuliah di London Ra.Aku udah tepatin janji aku ke kamu”ucap Giga  sambil memeluk Arafah erat.

Arafah tetap bungkam,ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.Arafah takut menyakiti hati Giga kalau tiba-tiba ia melepas pelukan laki-laki itu.Tapi Arafah juga tahu kalau akan benar-benar salah jika sampai Arafah membalas pelukan Giga yang bukan muhrimnya.

Ketika Arafah tak sengaja mengalihkan pandangannya,tiba-tiba saja matanya menangkap sosok seseorang.Pria itu berdiri tepat didepan mata Arafah.Tanpa sadar senyum tipis terukir dibibir Arafah,ia tahu laki-laki itu pasti akan datang.

Sedangkan disisi lain Dirga mematung ditempatnya berdiri.Ia tak mengira akan melihat pemandangan seperti ini sebelumnya,istrinya sendiri berpelukan dengan laki-laki lain dihadapannya.

Dirga mengepalkan tangannya,mencoba menahan rasa sakit yang menjalar didadanya. Sebelumnya Dirga sudah menduga kalau hal seperti ini akan terjadi tapi ia tak menyangka kalau rasanya akan sesakit ini.

Sudah,sudah cukup.Dirga tidak bisa melihat pemandangan didepan matanya itu lebih lama lagi.Dirga tersenyum simpul kearah Arafah lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan istrinya itu.

Melihat kepergian Dirga membuat rasa ngilu menjalar keseluruh tubuh Arafah.Arafah yakin saat ini Dirga pasti benar-benar kecewa padanya karena tak akan pernah ada laki-laki yang rela melihat istrinya bersama dengan pria lain.

Arafah menelan ludahnya getir,rasanya ia benar-benar ingin mengejar Dirga dan menahan laki-laki itu.Tapi apa boleh buat,persahabatannya dengan Giga membuat Arafah tidak bisa berbuat apa-apa.Arafah tidak mungkin meninggalkan Giga tiba-tiba dan menghancurkan kebahagiaan sahabatnya itu.

‘Maaf Ga’ pintanya dalam hati yang tak akan mungkin didengar oleh Dirga.

TBC

Yg kemarin nanya Giga kpan muncul,tuh Giga udah aku munculkan yes 😆😂

22-08-2018
Mei Anggun D

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang