WARNING
TYPO BERHAMBURANPagi ini Arafah kembali menginjakkan kakinya di Bina Nusa.Setelah dua minggu lebih tidak masuk sekolah,Arafah senang karena akhirnya bisa kembali ke rutinitasnya sebelumnya.Arafah rindu dengan suasana ramai di sekolah,bukan suasana sepi yang selalu dirasakannya selama dua minggu terakhir di Jakarta.
Untuk saat ini Arafah ingin melupakan sejenak semua yang sudah terjadi selama dua minggu terakhir di Jakarta.Selama empat bulan kedepan Arafah ingin menghabiskan masa remajanya dengan tenang di Surabaya.
Dengan santai Arafah berjalan menuju ke kelasnya,namun langkah Arafah berhenti saat berada didepan kelas Giga.Arafah rindu,biasnya Giga akan memanggilnya atau hanya sekedar tersenyum saat ia melewati kelas Giga.Tapi sekarang jangankan senyuman,sosok Gigapun bahkan sudah tak nampak berada dalam kelas.
“Kamu apa kabar Ga?”ujar Arafah pelan dan berlalu dari kelas Giga.
Saat Arafah sampai didepan kelasnya,ia sudah bisa menagkap sosok Risa yang tengah sibuk mengerjakan PR di bangkunya.Arafah geleng-geleng kepala,tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Risa selama dua minggu terakhir ini,karena biasanya PR Arafahlah yang akan disalin oleh Risa.
“Butuh bantuan?”tanya Arafah sambil menyodorkan bukunya pada Risa.
Dengan sigap,Risa langsung mengambil buku yang disodorkan Arafah “Pas banget nih makasih ya” ucap Risa dengan wajah yang berbinar-binar.
“Iya sama-sama”
“Eh bentar deh”Risa membaca nama disampul buku tersebut lalu mendongakkan kepalanya “Arafah”teriaknya tidak percaya.
Risa langsung bangkit dari bangkunya dan memeluk Arafah “Ya ampun Ra,akhirnya kamu masuk sekolah juga.Kamu tuh selalu datang diwaktu yang tepat Ra,your my hero lah pokoknya”
“Iya Ris iya tapi meluknya jangan kenceng-kenceng dong”
Mendengar kata-kata Arafah,Risa pun langsung melepaskan pelukannya.
“hehehe maaf Ra,soalnya aku kangen banget sama kamu.Lagian sih kamu ke Jakartanya lama banget,emang kamu ngapain aja disana sampai lupa pulang ke Surabaya?”tanya Risa pada Arafah.
Arafah jadi bingung menjawab pertanyaan Risa,ia merasa bahwa sekarang belum waktunya Arafah menceritakan semuanya pada Risa,tentang pernikahannya dan semua yang sudah terjadi di Jakarta.
“Yah kamu tau lah Ris,disana aku sibuk ngabisin waktu sama keluarga baru aku sampe-sampe aku lupa balik kesini”ucap Arafah sambil tersenyum menutupi kebohongannya.
‘Maaf Ris,tapi untuk sekarang aku belum bisa cerita sama kamu’
“Kamu mah jahat Ra,tega ninggalin aku sendirian disini.Udah tau Giga pergi ke London eh kamu ikut-ikutan kabur ke Jakarta,rasanya aku jadi pengen pindah ke Meikata”
Seketika tawa Arafah pun meledak mendengar kata-kata Risa yang gaje “Kamu tuh ngomong apa sih Ris?”
“Gatau”ucap Risa polos yang akhirnya malah membuat mereka berdua tertawa bersama.
Tapi tawa Arafah dan Risa berhenti saat ada adik kelas yang mengatakan bahwa Arafah dipanggil Bu Riana ke ruang guru.
“Yaudah aku ke ruang guru dulu ya Ris”setelah itu Arafah pun pergi menuju ruang guru.
Tapi saat melewati gudang,tiba-tiba saja ada seseorang yang mendekap mulutnya dan membawanya masuk ke dalam gudang.Orang itu menyeret Arafah dan mendorong Arafah untuk duduk dibangku usang didalam gudang.
“Alana”ucap Arafah saat melihat orang yang ada dihadapannya.Arafah pun melihat ke sekeliling,kali ini Alana hanya sendirian tidak bersama dengan gengnya.
“Hallo Nyonya Aldric”sapa Alana sambil tersenyum miring.
Sudah Arafah duga bahwa Alana akan berkata seperti itu.pertemuan mereka beberapa hari yang lalu memang membuat Alana mengetahui tentang pernikahan Arafah dengan Dirga.
“Kamu mau apa sih Al?”tanya Arafah heran pada gadis satu ini,entah mengapa tapi sepertinya Alana sangat suka mengganggu Arafah.
“Loe nanya gue mau apa?” Alana tersenyum lalu mendekat ke arah Arafah “Ge mau loe keluar dari sekolah ini dan menghilang dari hadapan gue” ucapnya pelan ditelinga Arafah.
“Kamu ini sebenarnya kenapa sih Al?kenapa kamu benci banget sama aku?aku salah apa sama kamu Al?”
Bukannya menjawab pertanyaan Arafah tapi Alana justru tertawa dan entah kenapa hal itu membuat Arafah takut.Arafah melihat gadis didepannya itu sudah seperti orang gila.
“Loe masih nanya salah loe apa?Loe tuh bego apa pura-pura bego sih Ra”kali ini suara Alana mulai meninggi.
“Gini deh gue sebutin aja salah satu kesalahan terbesar yang udah loe buat”Alana mendekat dan tiba-tiba saja mencengkeram pipi Arafah.Arafah pun mencoba melepaskan cengkraman Alana tapi nihil,ternyata cengkraman gadis itu cukup kuat.
“Kesalahan terbesar loe adalah loe dateng di kehidupan gue dan ngerusak persahabatan gue,Risa dan Giga”ujar Arafah penuh emosi sambil mendorong tubuh Arafah sehingga Arafah pun terjatuh dari kursi yang didudukinya.
Arafah diam,tak terasa buliran bening menetes membasahi pipinya.Arafah pun kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat Arafah baru saja pindah ke rumah yang ditempatinya sekarang.
Dulu Alana,Risa,dan Giga memang bersahabat baik sampai akhirnya Arafah datang dan ikut menjadi bagian dari persahabatan mereka.Tapi entah mengapa tiba-tiba saja Alana seperti menjaga jarak lalu menjauh dan berbalik memusuhi Arafah,Risa,dan Giga.
Pada saat itu Arafah,Risa,dan Giga masih berusaha membujuk Alana untuk bersahabat dengan mereka tapi sepertinya Alana sudah enggan kembali.Lambat laun Alana yang baik dan ceria pun berubah menjadi sosok yang angkuh,sombong,dan egois.Hal itu pun membuat Alana menjadi semakin jauh dari Arafah,Risa,dan Giga.
“Aku nggak pernah ada niatan ngehancurin persahabatan kamu,Risa sama Giga Al”kata Arafah disela-sela tangisnya.
“Omong kosong”bentak Alana sambil melempar sesuatu ke lantai sehingga menimbulkan suara benda pecah yang keras.Arafah pun semakin takut,tidak menyangka Alana yang biasanya bersikap cantik dan manja bisa berubah menjadi iblis jahat seperti ini.
“Loe udah rebut semuanya dari gue Ra.Pertama loe rebut persahabatan gue dan selanjutnya loe rebut Giga dari gue”ujar Alana dengan nada suara yang mulai merendah “kenapa harus loe sih Ra?Kenapa harus selalu loe yang dapetin semua yang harusnya gue milikin”lanjutnya sambil menangis bersandar didinding.
Arafah yang melihat Alana pun seperti melihat sisi Alana yang lain,sisi Alana yang sebenarnya sangat angkuh dan rapuh.Merasa iba,Arafah pun mendekat dan memegang pundak Alana yang bergetar karena menangis.
“Maafin aku Al,tapi aku nggak pernah mau rebut apapun dari kamu.Kalo kamu mau persahabatan kamu yang dulu,aku bakalan bantuin kamu dengan senang hati Al.Aku bakalan bantuin kamu.....”
Tapi belum sempat Arafah menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Alana tertawa.Arafah mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang dilihatnya,baru beberapa detik yang lalu Alana menangis tapi detik selanjutnya gadis itu tiba-tiba tertawa dengan lantang.
“Loe itu jadi cewe tolol banget sih Ra”kata Alana sambil mencengkeram pergelangan tangan Arafah.Arafah meringis,ternyata cengkraman Alana cukup sakit.
“Gue bawa loe kesini bukan buat lakuin itu Ra.Gue gak butuh mereka yang udah buang dan lupain gue”ucap Alana sambil terus memperkuat cengkramannya “Tapi gue mau loe..............”
TBC
I'm back guys 👋👋👋
Masih pada setia baca JPP gak nih??
Kira-kira Alana bakalan minta apa ya sama Arafah?Lalu apakah Arafah bakalan menyetujui permintaan Alana itu?
Penasaran????
Tunggu di next chapter ya guys
Jangan lupa vote👍,komen 📩,dan share cerita ini ke temen² kalian😊,biar JPP makin banyak pembacanya🙌
Bye see you next chapter
12-04-18
Mei Anggun D

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pandangan Pertama (Completed)
Romance"Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus denganmu?.Entahlah,yang aku tahu hidupku menjadi semakin rumit setelah kehadiranmu" (Arafah Adhwa Poldi) "Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus deng...