SEMBILANBELAS

4.1K 202 4
                                    

"Assalamu'alaikum"ucap Arafah sesampainya ia dirumah.

"Wa'alaikum salam,gimana dapet belanjaannya?"ujar Liza menanyakan bahan-bahan yang dibeli Arafah untuk membuat cookies.

"Dapet kok Ma,udah lengkap semuanya"kata Arafah sambil membawa belanjaannya ke dapur.

"Syukurlah,maafin Mama ya tadi nggak bisa nemenin kamu belanja"pinta sang Mama karena tadi tiba-tiba saja teman-teman arisannya datang berkunjung.

"Iya gak papa kok Ma.Akbar sama Ayah kemana Ma?kok sepi?"tanya Arafah karena tidak melihat Ayah dan adiknya itu dirumah.

"Oh Ayah kamu nganter Akbar ke rumah pamannya.Katanya pamannya kangen sama Akbar"jelas Liza sambil mengeluarkan barang belanjaan Arafah "Ya maklum lah sayang,paman kamu itu kan nggak punya anak.Jadi kalau liburan gini biasanya Akbar bakal nginep disana berminggu-minggu"

"Yahhh rumah jadi sepi dong,nggak ada Akbar"ucap Arafah kecewa.

"Udah nggak papa,kali ini Akbar cuma bakal nginep beberapa hari aja kok,soalnya kata Akbar,dia masih kangen sama Kakaknya yang cantik ini"kata sang Mama sambil mencubit pipi chubby Arafah.

"Ya udah,sekarang kita langsung mulai bikin cookies nya aja yuk.Mama udah nggak sabar"ujar Liza bersemangat.

Dengan telaten Arafah pun mengajari Mamanya itu membuat cookies.Untung saja Mamanya itu cukup ahli di dapur,sehingga tangannya pun sudah tidak kaku lagi saat harus mengaduk adonan kue.

"Jadi Nenek kamu itu suka buat kue Ra?"tanya sang Mama disela-sela kesibukannya mengaduk adonan.

"Iya Ma,Nenek juga terima pesanan kue dan Arafah biasanya suka bantuin Nenek buat kue.Jadi sedikit banyak Arafah tau lah caranya bikin kue"

"Wah kalau gitu kamu harus ajarin Mama bikin kue yang enak ya"

"Siap 86 Ma"ucap Arafah diakhiri tawa dari ibu dan anak itu.

"Wah aromanya wangi banget,lagi bikin apa nih?"tanya Rafi tiba-tiba dibelakang Arafah dan Mamanya.

"Papa ini suka banget ngagetin orang"omel Liza sambil memukul bahu suaminya itu.

"Lagian dari tadi Papa udah panggil-panggil dari depan nggak ada yang nyahut"belanya "Malah Mbak Astri yang bukain pintu buat Papa"

Liza dan Arafah pun hanya bisa menyembunyikan tawanya dari Rafi.Saking asyiknya berkutat di dapur, membuat keduanya tidak tahu jika Rafi sudah kembali pulang.

"Ya udah maafin Mama ya Pa"pinta Liza mencoba membujuk suaminya itu.

"Tadi aja ngomel-ngomel,sekarang baik-baikin"ucap Rafi sambil pura-pura merajuk.

"Udah Pa,daripada Papa ngambek kayak gitu.Mendingan Papa cobain cookies buatan aku sama Arafah"ujar Liza sambil menyajikan cookies diatas piring pada suaminyanya "Tapi itu mas......"

Belum selesai Liza mengucapkan kalimatnya,Rafi langsung mencomot cookies tersebut dan melahapnya.

"hhhaahhh...hhahhh...hhaahhh...."teriak Rafi saat merasakan panas dimulutnya.

"Hahaha aku baru mau bilang kalau cookiesnya itu masih panas,karena baru keluar dari oven,tapi Papa main comot aja"ujar Liza sambil tertawa melihat suaminya yang masih mengaduh kepanasan.

Hingga tawa Liza dan Arafah mereda saat Mbak Astri datang menghampiri mereka.

"Tuan ada yang mencari tuan"ujar Mbak Astri sopan pada majikannya itu.

"Siapa Mbak?"tanya Rafi dengan suara yang aneh karena lidahnya yang masih panas.

"Kalau nggak salah,Pak Dwi tuan"

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang