DUAPULUH LIMA

3.8K 157 8
                                    

Setelah bel pulang berbunyi Arafah langsung berkemas-kemas dan keluar dari kelas.Suasana yang begitu ramai membuat Arafah terdorong oleh gerombolan siswa dari belakang dan membuatnya menubruk Risa.

“Sorry”

Risa menoleh sekilas kearah Arafah dan langsung  berlalu tanpa membalas kata maaf dari Arafah.Arafah hanya diam,rasanya ia memang  pantas mendapat perlakuan seperti itu,apa lagi setelah apa yang dikatakannya pada Risa saat berada diperpustakaan.

Tapi saat Arafah ingin meneruskan langkahnya,tiba-tiba saja gerombolan geng Alana menghadangnya dan membawanya menuju toilet.

“Loe mau ingkarin janji loe sendiri?”tanya Alana marah pada Arafah.

“Maksudnya?”

“Halah nggak usah ngeles deh loe.Tadi Vita liat loe ngobrol sama Risa diperpustakaan,bener kan?”

Arafah menelan ludah,bagaimana ia bisa sampai lupa kalau gerak geriknya selalu diawasi oleh anak buah Alana.

“Aku emang ketemu sama Risa di perpustakaan,tapi aku nggak ngomong apa-apa sama Risa Al”

“Halah gue nggak percaya”Bentak Alana sambil menarik Arafah dan memasukkannya ke dalam salah satu bilik kamar mandi.

“Al keluarin aku Al”teriak Arafah sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

“Ini pelajaran buat loe karena tadi loe udah berani-beraninya ketemu sama Risa tanpa seijin gue”ucap Alana pada Arafah.

Arafah terus menggedor-gedor pintu kamar mandi berharap Alana akan mengeluarkannya tapi nihil,bahkan sekarang tak ada sahutan dari Alana.

Hingga tiba-tiba Arafah merasakan dingin,ia mendongak ke atas dan melihat kucuran air  yang disemprotkan kearahnya melalui selang dari celah kamar mandi.Hal itu membuat sekujur tubuh Arafah basah kuyup hingga saat semprotan air itu berhenti Arafah mendengar tawa Alana dan teman-temannya dari luar.

“Ini yang bakalan loe dapet kalo loe sampai berani ngelawan gue”ucap Alana sedikit berteriak dari luar.

Tak cukup sampai disitu,lampu kamar mandi pun dimatikan dan itu membuat Arafah berteriak histeris.Arafah yang takut dengan kegelapan pun terus berteriak meminta tolong tapi tak ada satupun yang menyahut.Bahkan Alana dan teman-temannya sudah meninggalkan Arafah yang masih dikunci dalam toilet.

“Hiks...hiks”Arafah sudah tidak bisa membendung air matanya lagi,tangisnya benar-benar pecah kali ini.Takut,marah,kesal,semuanya bercampur aduk menjadi satu.

“Tolong....tolong saya”ucapnya lirih sambil terus menangis.Arafah tidak tahu harus bagaimana lagi,mungkin tidak akan ada orang yang menolongnya mengingat semua siswa sudah pulang.Kalaupun ada,mungkin orang itu akan langsung kabur karena mengira itu adalah suara hantu yang gentayangan dikamar mandi.

Tapi ternyata dugaan Arafah salah,karena tiba-tiba saja ada orang yang mencoba mendobrak pintu toilet dan saat pintu itu terbuka Arafah melihat Risa berdiri bersama dengan satpam sekolah.

“Astagfirullah Arafah”ujar Risa tak percaya sambil memeluk Arafah.Sambil menangis Arafah pun balas memeluk Risa.Arafah benar-benar bersyukur masih ada Risa yang menolongnya.

“Kamu kenapa Ra,gimana critanya sampai kamu bisa kekunci dikamar mandi dan basah kuyup kayak gini?”tanya Risa melihat keadaan Arafah yang benar-benar kacau.

Tapi Arafah sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan Risa.Arafah hanya bisa menangis menangis dan menangis sambil memeluk Risa.Risa pun tak mau memaksakan pertanyaannya,ia memilih membawa Arafah pergi dan mengantar sahabatnya itu pulang.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang