DUAPULUH TUJUH

3.7K 158 3
                                    

“Selamat pagi anak-anak”sapa Pak Jio selaku Kepala Sekolah Bina Nusa saat masuk ke kelas XII-IPA 1.

“Pagi Pak”balas para siswa siswi serempak.

“Heh Arman,itu kenapa rambut kamu belum dipotong juga itu”bentak Pak Jio sambil menunjuk-nunjuk kearah Arman.

Bukannya takut tapi Arman malah cengengas-cengenges seperti orang tidak berdosa.

“Tukang cukur rambut di rumah saya tutup Pak”jawab Arman asal.

Pak Jio geleng-geleng kepala,tidak habis pikir dengan muridnya yang satu ini.

“Kamu ini nggak usah ngeles,kamu kira saya akan percaya dengan alasan kamu?”bentak Pak Jio sekali lagi.

“Bapak ini gimana sih?Ya nggak mungkin lah Bapak bisa percaya sama saya,percaya itu hanya kepada Allah Swt Pak”elak Arman enteng.

“Armannnnnnnn”geram Pak Jio sambil menjewer telinga Arman.

“Ampun Pak ampun,aduh sakit Pak”ucap Arman sambil terus memegangi telinganya yang masih dijewer.Bukannya prihatin,semua siswa justru tertawa melihat Arman yang mendapat jeweran.

Arafah sendiri tersenyum tipis dibangkunya,mendengar perkataan Arman membuatnya teringat pada Giga. ‘Percaya tuh hanya kepada Allah Swt’ merupakan alasan yang sering Arafah gunakan untuk membantah perkataan Giga.

“Pokoknya besok rambut kamu sudah harus dipotong rapi,kalau tidak nanti Bapak sendiri yang petalin rambut kamu ini”

“Iya Pak iya,udah ya pak lepasin telinga saya”pinta Arman sambil meringis kesakitan.

Pak Jio pun akhirnya melepaskan jewerannya “Bisa cepet tua saya kalau ladenin kamu terus”gumamnya sambil meninggalkan bangku Arman.

“Emang Bapak udah tua kali”cicit Arman sambil mengelus-elus telinganya yang panas.

“Kamu bilang apa tadi?”

“Eh enggak Pak nggak papa”kilah Arman sambil tersenyum semanis mungkin kepada Pak Jio.

“Oke Back to The Topic..”

“Ciiieeeee Pak Jio udah pinter Bahasa Inggris nih yyeeee”celetuk Arman tidak ada kapok-kapoknya menggoda kepala sekolahnya itu.

“Diam kamu”bentak Pak Jio sambil melotot kearah Arman “kamu mau kena jewer lagi?”

“Peace pak peace”ucap Arman sambil mengangkat jarinya membentuk huruf  V.

“Baiklah,di pagi hari yang cerah ini Bapak akan memperkenalkan murid baru yang akan bergabung dikelas kalian”

Para siswa pun berbisik-bisik dengan teman sebangkunya menebak kira-kira siapa yang akan bergabung ke kelas mereka.Sedangkan Arafah,hanya diam sambil sesekali menguap karena mengantuk setelah semalaman mengerjakan tugas fisika.

“Ayo masuk”perintah Kepala Sekolah pada seorang anak yang berdiri diambang pintu.

Arafah melihat murid baru itu sekilas.Ternyata murid baru itu seorang siswa laki-laki berkacamata dengan penampilan yang sangat amat rapi dari ujung kaki sampai ujung kepala.Rambutnya disisir rapi dan klimis bahkan mungkin lalat pun akan terpeleset jika hinggap dirambut anak itu.Penampilannya pun terlihat semakin culun dengan tompel yang cukup besar di pipi sebelah kanannya.

“Perkenalkan nama saya Dino Mahendra,biasa dipanggil Dino.Saya pindahan dari Jakarta”ucap anak itu memperkenalkan diri sambil sesekali membenahi posisi kacamatanya.

“Apa?Dinosaurus?”celetuk salah seorang murid yang langsung dibalas tawa seluruh kelas terkecuali Arafah.

“Kita manggilnya Didin aja yak,biar rada sinkron sama mukanya”dan sekali lagi tawa meledak dalam kelas,sungguh Arafah sama sekali tidak suka jika sudah ada lelucon berbau pembulian seperti ini.Sedangkan yang dibully hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang